Mohon tunggu...
Kharisma Utami
Kharisma Utami Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tips Mengatur Keuangan di Masa Pandemi

11 Agustus 2020   23:55 Diperbarui: 12 Agustus 2020   00:12 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

ABSTRAK 

Munculnya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia tidak hanya berdampak pada kesehatan melainkan juga terhadap perekonomian dunia. Beberapa negara pun telah menyatakan mengalami resesi akibat dampak dari melemahnya perekonomian dunia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia menerapkan berbagai kebijakan dengan tujuan mencegah terjadinya pelemahan ekonomi yang signifikan selama menghadapi masa pandemi ini. Namun, masyarakat juga harus turut serta dalam hal ini. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah: (1)menerapkan sistem 50/30/20; (2)pemisahan tabungan; (3)menghindari pemakaian kartu kredit yang berlebihan; (4)penganggaran dana (budgeting).

Kata kunci: pandemi, ekonomi, keuangan, resesi, pelemahan. 

PENDAHULUAN

Pada 11 Februari 2020 organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Oragnization) telah memberikan konfirmasinya terkait kemunculan penyakit jenis baru yang disebut dengan istilah Covid-19 dan disebabkan oleh jenis virus coronavirus, serta mendeklarasikannya sebagai situasi pandemi di seluruh negara. Hingga pada awal bulan Agustus 2020, terdapat lebih dari 19 juta kasus penyakit Covid-19 yang telah terkonfirmasi di seluruh dunia. Pandemi ini telah menyebabkan terjadinya pelemahan ekonomi yang tentunya mengakibatkan menurunnya nilai komoditas barang dan pelemahan ekspor impor yang berkepanjangan serta menimbulkan peluang terjadinya resesi. 

Resesi merupakan keadaan dimana produk domestik bruto maupun pertumbuhan ekonomi yang dimiliki sebuah negara negatif secara berturut-turut dalam dua kuartal. Timbulnya resesi juga menjadi ancaman bagi seluruh negara di dunia termasuk Indonesia akibat dari melemahnya pertumbuhan ekonomi. Hingga pada awal Agustus 202 saja telah terkomfirmasi sebanyak 9 negara yang mengalami resesi akibat dari dampak pandemi Covid-19 dan tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia akan menyusul terjadinya resesi. 

Oleh karena itu, muncul berbagai kegiatan yang dilakukan untuk mendorong dan mengajak masyarakat untuk menyelamatkan perekonomian selama masa pandemi. Peran masyarakat dalam mengatur keuangan selama masa pandemi sedikit banyaknya akan mempengaruhi perekonomian negara terlebih dalam mencegah terjadinya resesi. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mendorong perekonomian masyarakat dan mencegah semakin besarnya peluang lahirnya kemiskinan selama menghadapi masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, masyarakat harus bersikap sigap dalam menanggapi situasi perekonomian yang bisa saja berubah-ubah selama masa pandemi ini.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah tepat yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mendorong perekonomian dalam situasi pandemi saat ini. Hal ini dikarrenakan pentingnya peran masyarakat sebagai bagian dari negara dalam menggerakkan sistem perekonomian dan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi negara. 

Dalam proses pembuatannya, penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dimana dalam pengumpulan data dilakukan tanpa terjun langsung ke lapangan melainkan menggunakan berbagai sumber refrensi terkait topik ini serta melakukan observasi dan pengamatan kondisi dan perilaku ekonomi masyarakat selama masa pandemi.

HASIL PEMBAHASAN

Dalam menghadapi masa pandemi yang disebabkan oleh Covid-19, masyarakat perlu memberikan perhatian khusus terhadap lalu lintas perekonomiannya. Hal ini diperlukan guna meningkatkan sistem ekonomi terlebih dalam kondisi sulit saat ini. Menurut Suroso (1997: 7-8), sistem ekonomi adalah bentuk dari upaya  mengatur aliran pertukaran barang dan jasa dengan tujuan peningkatan kesejahteraan. Peningkatan ekonomi adalah cara atau langkah yang diambil oleh masyarakat untuk mengatur perekonomian dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu terdapat beberapa langkah atau tips sederhana yang dapat diaplikasikan masyarakat untuk mencapai hal tersebut, yakni:

  • Menerapkan Sistem 50/30/20.

Elizabeth Warren dalam bukunya yang berjudul All Your Worth:The Ultimate Lifetime Money Plan mengatakan perlu adanya pembagian pandapatan keuangan ke dalam tiga bagian yakni sebesar  50% untuk pengeluaran utama seperti biaya makan sehari-hari, tagihan-tagihan penting seperti listrik dan air, hipotek; 30% dialihkan ke dalam keinginan atau kebutuan sekunder yang pada dasarnya bukanlah hal yang mutlak untuk didapatkan atau dimiliki seperti membeli tas baru, tiket menonton bioskop; dan 20% sebagai investasi atau tabungan untuk memastikan kestabilan ekonomi di masa depan. 

Dengan adanya penerapan sistem ini tentunya akan memberikan jaminan terhadap lalu lintas keuangan yang disebabkan oleh sudah adanya pembagian terhadap segala aspek. Sistem mengatur keuangan seperti ini memiliki sifat yang sangat fleksibel karena masyarakat dapet mengatur sendiri persentasenya agar dapat memberikan hasil yang lebih maksimal. 

Melalui sifatnya yang fleksibel, masyarakat dapat menetukan perencanaan keuangannya sendiri sesuai kondisi dan tetap meberikan jaminan terhadap pemenuhan ketiga aspek yakni kebutuhan atau pengeluaran utama, keiniginan atau kebutuhan sekunder, serta tabungan. Penerapannya yang juga sangat mudah untuk diterapkan oleh masyarakat menambah nilai lebih dari penerapan sistem ini.

  • Pemisahan Tabungan

Pemisahan tabungan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam mengontrol keuangan terlebih dalam mengahadapi masa pandemi saat ini. Adanya pemisahan tabungan bertujuan untuk memfokuskan pembagian dana sesuai kebutuhan masing-masing. Terdapat beberapa jenis pembagian tabungan yang dapat digunakan dalam memisahkan tabungan. 

Beberapa diantaranya adalah tabungan sehari-hari yang digunakan untuk keperluan yang dibutuhkan sehari-hari seperti biaya perjalanan atau transportasi, biaya makan, maupun belanja kebutuhan sehari-hari. Selanjutnya, terdapat tabungan gaji yang merupakan tabungan khusus pemasukan gaji maupun sumber pemasukan yang lainnya.  Pemisahan tabungan dapat memberikan implikasi terhadap penempatan keuangan yang lebih terorganisir seiring dengan adanya ragam kebutuhan oleh masyarakat. 

Terdapat pula tabungan dana darurat yang akan menjadi tabungan yang berfungsi menyimpan dana darurat dan bermakna hanya akan dipergunakan apabila terjadi suatu hal yang yang sangat mendesak serta tidak akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari Hal ini juga dapat membantu dalam memonitor aliran dana baik yang masuk maupun keluar. Dan dengan memisahkan tabungan sesuai kondisi masing-masing, masyarakat dapat meghindari adanya pemakaian yang berlebihan sehingga pengluaran akan menjadi lebih terstruktur dan memberikan kejelasan pada pengalokasiannya.

  • Menghindari Pemakaian Kartu Kredit Yang Berlebihan

Kartu kredit banyak digemari oleh masyarakat karena penggunaannya dalam transaksi keuangan yang lebih praktis bahkan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan pembayaran yang menggunakan transaksi tunai.. Namun, hal ini juga dapat berakibat fatal karena dapat menyebabkan pengguna menjadi sulit mengatur penggunaan kartu kreditnya. Kebanyakan pengguna kartu kredit menggunakan kartu kreditnya untuk membeli barang-barang yang pada dasarnya tidak terlalu penting atau dibutuhkan ketimbang mempergunakannya sebaik dan sebijaksana mungkin. 

Selain akan menjadi sulit untuk melunasi pembayaran kartu kredit, berlebihan dalam menggunakan kartu kredit dapat menyebabkan tagihan macet dan semakin besar. Tentunya hal ini sangat tidak diinginkan oleh siapapun terjadi terutama dalam situasi pandemi saat ini. Oleh karena itu, masyarakat perlu menghindari pemakaian kartu kredit yang berlebihan. 

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni membeli barang sesuai kebutuhan saja, tidak memaksakan untk memiliki banyak kartu kredit, serta tidak berbelanja menggunakan kartu kredit dalam kondisi emosi yang sedang tidak stabil. Berbelanja sesuai dengan kebutuhan adalah hal yang sangat penting untuk dipahami dan disadari oleh masyarakat dalam berbelanja terutama apabila ingin menggunakan kartu kredit sebagai metode pembayarannya. 

Selanjutnya adalah pemahaman masyarakat terhadap perlukah memiliki banyak atau beberapa kartu kredit sekaligus. Masyarakat harus melihat dan mempertimbangkan dari segi kemampuan keuangannya masing-masing dalam memiliki beberapa kartu kredit. Selanjutnya, pada masa pandemi tingkat stres maupun depresi dapat meningkat disebabkan oleh besarnya tekanan yang dialami selama menghadapi masa pandemi Covid-19 ini. Perasaan lelah, bosan, marah maupun perasaan-perasaan lainnya bisa memicu seseorang untuk melakukan tindakan secara sembrono dan tidak melakukan pertimbangan dengan baik. 

Salah satunya adalah dengan berbelanja secara kalap menggunakan kartu kredit karena ingin melampiaskan perasaan-perasaan tersebut. Hal ini tentunya akan membawa dampak negatif terhadap konsumen itu sendiri. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk tidak berbelanja terlebih lagi menggunakan kartu kredit apabila sedang berada dalam kondisi emosi yang kurang stabil.

  • Penganggaran Dana (Budgeting)

Melakukan penganggaran dana merupakan sebuah konsep yang sangat penting untuk dilakukan apabila ingin mengatur keuangan untuk mengoptimalkan penggunaan uang sebaik mungkin. Dengan hal ini, masyarakat akan menjadi lebih mudah dalam mengelola dan melaksanakan kegiatan ekonomi terlebih dalam masa pandemi yang tentunya mempengaruhi pertumbuhan keuangan. 

Dalam membuat penganggaran dana ini, masyarakat harus menetapkan pedoman sebagai acuan yang akan digunakan dalam penganggaran dana tersebut. Dan dalam pelaksanaannya, masyarakat harus memperhatikan setiap pedoman tersebut dan bersikap bijaksana dalam setiap kali mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi dan penganggaran dana yang telah dibuat. 

Penganggaran dana adalah sebuah perencanaan yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan keuangan dalam suatu jangka waktu yang telah ditentukan. Hal ini akan menjadi sebuah komitmen dalam perencanaan keuangan guna mencapai target sesuai dengan yang diharapkan. Penganggaran dana merupakan rencana kegiatan keuangan yang disusun mulai dari tahap awal hingga akhir dalam suatu periode sehingga memudahkan dalam mengontrol sistem keuangan.  

Dengan adanya budgeting ini akan mempermudah masyarakat dalam mengambil keputusan atau langkah yang tepat terkait keuangannya. Penganggaran dana juga dapat menjadi pedoman masyarakat dalam melaksanakan kegiatan perekonomiannya sehingga pelaksanaannya dapat terwujud dengan baik sesuai dengan tujuan penganggaran itu sendiri. 

Adanya penganggaran juga sangat penting sebagai sumber evaluasi keuangan masyarakat pada masa yang akan datang dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya yang akan digunakan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam mengatur masyarakat. Tentunya dengan menerapkan penganggaran dana ini di masa pandemi akan sangat membantu masyarakat dalam mengontrol kegiatan perekonomian dan membantu perekonomian masyarakat itu sendiri.

KESIMPULAN 

Dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 ini, pemahaman masyarakat akan pentingnya turut serta dalam membantu mengontrol dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi akan sangat berguna tidak hanya bagi masyarakat itu sendiri melainkan juga bagi negara. Masyarakat perlu bersikap cerdas dalam menanggapi segala kegiatan ekonomi yang akan dilakukan. 

Menghindari melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengancam perekonomian akan sangat berpengaruh dalam mempertahankan kestabilan ekonomi. Dan tak dapat dipungkiri apabila seluruh masyarakat dapat menerapkan hal ini dengan baik maka tentunya akan membantu menghindarkan negara dari adanya resesi. Bersama-sama melaksanakan kegiatan positif dalam menghadapi pandemi Covid-19 akan menguatkan setiap aspek sosial termasuklah salah satunya adalah memperkuat aspek ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar, R, A. (2020) Dampak Covid-19 Terhadap Perlambatan Ekonomi Sektor

Umum, Jurnal Info Singkat: Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual

dan Strategis, XII(6), 19-24.

Hanoatubun, A. ( 2020) Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia,

Jurnal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 146-153.

Suroso. (1994) Perekonomian Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Warren, E. (2006) All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan, New

York: Free Press Publisher.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun