Mohon tunggu...
kharisma srinarta
kharisma srinarta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Geodetic Engineering

welcome

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengalaman Mengikuti Youth Adventure Day 2016

25 Maret 2016   11:31 Diperbarui: 25 Maret 2016   11:43 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya masih tidak percaya dengan apa yang ada dihadapan saya saat itu, para delegasi yang selama ini hanya bisa berkomunikasi lewat media social kini mereka semua ada di hadapan saya. Ada yang dari UGM, UI, UNM, UMY, UB, Undip, Unnesa, Unhas, Binus, President university, Unmul, Univ teknologi Sumbawa, IAIN ZCK Langsa Aceh, ITS, IPB, ITB, wah lengkap pokoknya dari Sabang sampai Merauke. Suatu kebanggaan sekaligus tantangan menjadi salah satu dari keenam delegasi termuda disana.

Setelah opening ceremony, lanjut ke jadwal berikutnya yaitu materi tentang narkoba dan keistimewaan Yogyakarta. Setelah itu Ishoma lalu lanjut film discussion. Kita semua berkumpul dengan grup masing-masing lalu diputarkan 2 buah film, kita diharuskan untuk mempresentasikan apa yang kita dapat lewat film tersebut dengan cara sekreatif mungkin. Sekitar pukul 23.30 WIB acara hari itu sudah selesai dan kita dipersilahkan istirahat di tenda masing-masing.

Sekitar pukul 04.00 WIB saya bangun, Sumpah disana dingin banget (maklum saya gak tahan dingin), mungkin karena daerah itu berada di perbukitan makanya suhunya dingin sekali. Setelah mandi, makan, dan ngobrol-ngobrol dengan delegasi lain kita langsung masuk ke inti acara, yaitu Survival Session. Sebelum kegiatan dimulai, kita semua diacak lagi menjadi 15 kelompok. Saya berada di kelompok 7.

Masing-masing kelompok diberi jeda 10 menit untuk memulai perjalanan survivalnya, selama jeda tersebut kita diharuskan membuat suatu prakarya dari kardus, Koran dan bahan penunjang lain(ranting, daun dll).

Pos pertama adalah mencari kata dari huruf-huruf yang sudah diacak, pos kedua: mengumpulkan barang dari kata yang kita dapat di pos pertama, pos ketiga: mencari potongan kata dari lagu, pancasila, dan proklamasi, pos keempat: memindahkan segelas air dengan tali (saat di pos 4 langsung hujan deras), pos ke 5: berfoto di anjungan, pos 6: makeup (saat di pos 6 pemandangannya luar biasa), pos 7: menjawab soal, pos 8: pengumpulan barang dan mencari bendera, selesai. Tapi kegiatan ini tidak sesimpel yang saya tulis karena kita benar-benar menelusuri hutan di antara bukit-bukit dan pentunjuk jalan hanya tali rapia biru. Hujan deras tidak sedikitpun mematahkan semangat kami, jatuh, bangun, kepeleset dll bukan hal aneh saat itu.

Setelah semua kegiatan survival selesai (sekitar pukul 14.30 WIB), kita semua kembali ke perkemahan dan saat itu juga saya langsung mandi karena pakaian saya dari bawah ke atas basah dan kotor semua haha. Setelah itu makan siang dan saya menyempatkan tidur sebentar karena sumpah capek banget lah, malam harinya saya juga harus tampil di Culture Night.

Sehabis maghrib, saya langsung mempersiapkan diri untuk tampil di acara Culture Night. Mulai dari memakai kostum, mempersiapkan lagu, latihan sebentar, dan make up. Saya tampil mewakili Kalimantan Timur bersama Aji dan Kak Elsa (Unmul). Saya menampilkan Tari Enggang, Aji menyanyikan lagu Buah Bolok, dan Kak Elsa menyanyikan lagu Burung Enggang.

Saat tiba giliran saya untuk tampil, sumpah saya gakada rasa nervous sama sekali, saya menari bagaikan ikan yang mengikuti aliran air sungai. Bangga bisa membawakan budaya daerah Kal-Tim di depan para delegasi lain dan bangga pada diri sendiri yang sudah berani tampil walalupun banyak kesalahan yang terjadi.

Saat itu juga banyak yang tampil membawa budaya daerahnya, seperti tari bali, tari ngremo, nembang, tari dari Sumbawa, pencak silat, standup comedy, musikalisasi puisi dll. Ya malam itu suasana kebersamaan sungguh terasa dan benar-benar menyadarkan bahwa besok adalah hari terakhir saya bisa melihat senyum mereka hmmm.

Setelah culture night selesai, acara berikutnya adalah berjalan melewati bara api yang menyala(bagi yang berani saja). Hal itu bertujuan untuk menghancurkan mental block yang ada di diri kita agar kita lebih percaya diri untuk meraih semua mimpi besar yang kita mimpi-mimpikan. Memang menakutkan tapi yang berminat sangat banyak, baik perempuan maupun laki-laki mereka memiliki keberanian yang luar biasa, ada yang sampai melepuh kakinya tapi mereka mendapat kepuasan batin yang tidak ternilai. Di ujung dari bara api tersebut kita akan diteriakkan ‘APA MIMPI KAMU?’ dan kita wajib meneriakkan apa mimpi kita. WAW, saat itu banyak sekali mimpi-mimpi besar para delegasi yang saya dengar, ada yang ingin menjadi Kapolri, Ketua KPK, Anggota Dewan, Menteri, dll. Saat itu benar-benar menyadarkan bahwa saya ada di tengah-tengah 143 delegasi yang luar biasa dan saya hanyalah selembar tisu tipis ditengah-tengah mereka.

Acara itu adalah acara terakhir di hari kedua…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun