Mohon tunggu...
Kharisma Pani Zulyanti
Kharisma Pani Zulyanti Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Pendidikan Geografi di Universitas Siliwangi

Hidup dengan budaya, berbahagia dengan seni dan irama, belajar dengan membaca setiap kalimat dan menyampaikan dengan berbicara yang baik dan benar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Mengangkat Nilai-Nilai Budaya Leluhur melalui Permainan Tradisional

18 Agustus 2024   21:17 Diperbarui: 18 Agustus 2024   21:31 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kisahasalusul.blogspot.com/

https://www.dictio.id/t/
https://www.dictio.id/t/

Permainan tradisional yang satu ini berasal dari suku Jawa. Selain "gobak sodor", permainan ini disebut juga galah asin, hadangan, galasin dan asin. Permainan ini dilakukan di halaman yang luas atau di lapangan terbuka. Dimainkan oleh dua tim yang saling melawan dan bergiliran untuk menjaga dan melewati garis-garis. 

Bagi tim yang menjaga, maka harus menghalangi lawan untuk melewati garis-garis tersebut. Sedangkan tim yang melewati garis harus berusaha melewati garis hingga garis terakhir tanpa disentuh oleh tim penjaga.

Permainan ini bermakna kecerdasan dan ketangkasan dalam mengatur strategi untuk sampai ke tujuan. Permainan ini juga pastinya memerlukan koordinansi dengan tim, sehingga kegiatan ini memiliki nilai-nilai kerja sama, kejujuran, dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Egrang Batok; Diinjak, Dijepit, Berbunyi "Tok, Tok, Tok"

Facebook: Massaid
Facebook: Massaid

Egrang batok menjadi salah satu permainan tradisional yang dahulu biasa digunakan oleh anak-anak wilayah pedesaan di Jawa, Bali dan Kalimantan. Permainan ini memanfaatkan batok kelapa sebagai media utama dan dilengkapi dengan tali yang kemudian dijepit seperti menggunakan sandal jepit.  Permainan ini biasa dilombakan dengan cara balapan berjalan atau berlari menggunakan egrang batok ini.

Egrang batok menjadi salah satu warisan budaya kategori permainan tradisional yang sederhana, namun memiliki banyak nilai-nilai edukatif. Permainan ini menjadi cerminan masyarakat Indonesia yang kreatif dalam memanfaatkan kekayaan alam yang ada. Dibutuhkan keseimbangan tubuh serta koordinasi yang baik antara kaki dan tangan untuk dapat menguasai permainan ini. Oleh karenanya, perlu ketekunan dan kesabaran untuk dapat bermain dengan baik.

Permainan-permainan tradisional yang hadir dalam Perayaan HUT kemerdekaan RI bukan hanya sebagai hiburan, tetapi  menjadi bukti kekayaan budaya dan nilai-nilai leluhur yang masih bertahan hingga saat ini. Beberapa permainan tradisional tersebut memiliki nilai-nilai tentang keberanian, ketekunan, kejujuran, kebersamaan dan kerja sama. Nilai-nilai tersebut tentunya mengajarkan kita tentang semangat menjaga persatuan dan menjaga kearifan lokal dan budaya.

Perayaan HUT kemerdekaan RI tentu saja menjadi momentum yang terjadi setahun sekali yang dimanfaatkan untuk mengangkat kembali permainan tradisional, di tengah pesatnya arus modernisasi. Kita sebagai warga negara yang sadar akan keberadaan budaya tidak hanya meramaikan euforia hari kemerdekaan, tetapi berperan untuk menghargai nilai-nilai tradisi yang sudah menjadi bagian dari kehidupan nenek moyang kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun