Bagaikan cermin yang menbkan diri kita. Melalui introspeksi mendalam, kita dapat meneliti hati dan perbuatan, menyadari dosa dan kelalaian, serta mendorong diri untuk bertaubat dan meningkatkan kualitas ibadah. Muhasabah menuntun kita untuk bersyukur atas nikmat Allah dan menjauhi kufur nikmat.
Rindu akan surga,
      Bagaikan kompas yang mengarahkan langkah kita. Dengan membayangkan keindahan surga dan kebahagiaan abadi, kita termotivasi untuk beramal shaleh dan menjauhi maksiat. Rasa rindu ini memberi kekuatan dalam menghadapi rintangan dan menjadi sumber ketenangan hati.
Perhatian terhadap halal haram,
      Bagaikan benteng yang melindungi kita dari bahaya duniawi dan akhirat. Menjaga kehalalan dalam makanan, minuman, pakaian, dan aktivitas memastikan kesehatan tubuh, kesucian ibadah, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
      Ketiga hal ini bagaikan fondasi kehidupan yang bermakna. Dengan muhasabah, kita terus berbenah diri. Dengan kerinduan akan surga, kita termotivasi untuk beramal shaleh. Dan dengan perhatian terhadap halal haram, kita menjaga diri dari bahaya dan mendekatkan diri kepada Allah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H