Mohon tunggu...
Kharisma Firdaus
Kharisma Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sumbangsihku Tak Berharga Namun Keikhlasanku Nyata

Selanjutnya

Tutup

Money

Pelatihan Batik Ecoprint Guna Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Tunagrahita

9 Maret 2022   21:53 Diperbarui: 14 Maret 2022   17:51 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pelepasan daun setelah proses steaming (Dokpri)

Ponorogo, Pembangunan desa membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, tak terkecuali peran dari mahasiswa. Melalui program KKN Tematik 2022 Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) membuktikan bahwa peran mahasiswa di lingkup masyarakat berdampak besar dalam pembangunan dan inovasi desa.

Salah satu wujud peran mahasiswa dalam kegiatan ini yaitu mengadakan pelatihan batik ecoprint dengan masyarakat penyandang disabilitas intelektual atau tunagrahita di Desa Karangpatihan sebagai sasaran dalam pelatihan yang diadakan. Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan atau sebagai variasi motif untuk pengembangan batik yang sudah ada.

Ecoprint berasal dari kata eco yaitu ekosistem dan print yang berarti cetak. Dari arti tersebut dapat dijelaskan bahwa ecoprint merupakan cara pembuatan batik pada kain dengan teknik mencetak motif dari bahan-bahan alami seperti daun jati, daun jambu, daun papaya jepang, dan daun-daun yang ada di sekitar kita. 

Motif yang dihasilkan bervariasi dan unik karena setiap daun yang dipakai memiliki ukuran dan bentuk berbeda serta menghasilkan warna yang berbeda pula. 

Sebagai contohnya daun jati menghasilkan jejak warna merah tua, daun lanang menghasilkan jejak warna kuning kunyit, dan masih banyak lagi. Teknik dalam pembuatan ecoprint bermacam-macam, namun yang digunakan dalam pelatihan ini yaitu teknik steaming (dikukus) dan pounding (dipukul).

Pelatihan batik ecoprint dilaksanakan dalam dua tahap pelatihan. Pelatihan tahap pertama diberikan kepada pendamping tunagrahita dan ibu-ibu PKK Desa Karangpatihan (11/09/2021) yang nantinya akan menjadi perantara kelompok KKNT dalam menyampaikan ilmu keterampilan kepada masyarakat tunagrahita. Antusiasme terlihat dari semangat mereka saat mendengarkan materi sampai praktek dalam pembuatan batik.

Ibu-ibu PKK dan Pendamping sedang menata daun untuk membentuk motif ecoprint (Dokpri)
Ibu-ibu PKK dan Pendamping sedang menata daun untuk membentuk motif ecoprint (Dokpri)

Pelatihan tahap kedua yaitu dengan masyarakat tunagrahita (09/10/2021) yang dibantu oleh para pendamping dalam pelaksanaannya. Pembuatan batik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari tiga sampai empat orang dengan dibantu oleh pendamping pada setiap kelompoknya. 

Proses pembuatan batik ecoprint tergolong mudah oleh tunagrahita, karena dalam proses penciptaan motif dilakukan dengan menata daun diatas kain yang sebelumnya sudah ditreatment dengan larutan tunjung untuk daun dan tawas untuk kain. 

pewarnaan kain dengan air rebusan kulit secang (Dokpri)
pewarnaan kain dengan air rebusan kulit secang (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun