Kebahagiaan merupakan tujuan hidup setiap orang. Setiap umat muslim harus percaya bahwa bekerja dan berusaha merupakan kewajiban dalam hidupnya, karena di dalam bekerja terdapat tujuan yang mulia, manfaat, dan hikmah yang berguna bagi kehidupan dunia maupun akhirat. Mereka harusnya sadar dengan persoalan dunia yang dihadapinya kini ataupun kelak. Untuk itu perlu memahami kunci kesuksesan dengan cerdas dalam menjalankan hidup memilih usaha yang diminati dan menguntungkan. Enterpreneurship memiliki nilai untuk mengatasi persoalan tersebut.
Dalam berwirausaha, memanglah tidak mudah. Terdapat hal-hal positif dan negatif. Hal positif yang ada termasuk mendapatkan keuntungan. Hal negatif yang dimaksud seperti rugi dalamm menjalankan bisnis. Akan tetapi, semua aka nada hikmah yang dapat diambil.
Di Desa Sanggrahan, Nogosari, Boyolali mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai pengusaha dan pengrajin kayu. Dari yang warga asli maupun pendatang. Kebanyakan banyak yang berhasil dalam usaha ini dan mencapai omzet fantastis per bulannya. Mereka dapat menghidupi seluruh anggota keluarga dari usaha tersebut.
Salah seorang pengusaha tersebut yaitu bernama Joko Santoso, biasa dipanggil Pak Joko. Beliau berlatar belakang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah di MI Potronayan 2 Boyolali, Madrasah Tsanawiyah di MTs Nurul Islam Ngemplak Boyolali, Madrasah Aliyah di MAN 1 Surakarta, dan kuliah di UMS Surakarta prodi Hukum Islam dan Ilmu Hukum. Beliau juga bertempat tinggal di Sanggrahan, Nogosari, Boyolali dengan keluarganya. Selain sebagai usahawan bisnis mebel, beliau juga seorang guru di salah satu SMP swasta di SMP Angkasa Colomadu.
Usaha dalam bidang pembuatan mebel yang Pak Joko jalankan ini bernama “Akha Jati” diambil dari nama putranya yang pertama yaitu Akha Muhammad. Untuk latar belakang usaha ini sendiri beliau menceritakan bahwa memang dari awal semenjak masa kuliah, beliau sudah merintis usaha tersebut. Kemudian, dari penglihatan ada prospek yang baik untuk kedepannya karena banyak sekali konsumen yang kedepannya membutuhkan produk yang usaha ini jual.
Sejak di bangku kuliah sudah memulai usaha mebel sangat begitu patut untuk dicontoh. Biasanya untuk anak seusia remaja tersebut masih suka berkumpul dan bermain bersama teman-teman sebayanya. Akan tetapi, tidak begitu dengan Pak Joko. Beliau memanfaatkan waktu, tenaga, pikiran, dan materi untuk mengelola usahanya. Lalu, untuk proses kelola dengan modal sendiri dimulai pada tahun 2006. Dengan modal seadanya dan “Bismillah”, Pak Joko memulai usaha tersebut bersama keluarganya.
Meskipun sekarang juga seorang pendidik atau guru yang mengajar di SMP Angkasa Colomadu, beliau dapat membagi waktu untuk mendidik anak-anak didiknya dan menjalankan usahanya dengan baik. Sebelum berangkat mendidik anak-anak didiknya, beliau membagi dahulu tugas yang harus dikerjakan oleh karyawan bisnisnya. Seketika karyawan sudah memulai proses pengerjaan, beliau pun berangkat mengajar. Kemudian, setelah pulang dari mendidik, beliau mengecek pekerjaaan yang sudah dikerjakan. Tidak hanya mengecek pekerjaan yang sudah jadi saja, tetapi juga mengarahkan pekerjaan produk yang belum rapi. Beliau arahkan kepada karyawan kalau produk yang ini kurang proses ini, seperti itu. Cara menyampaikannya tetap dengan cara santun.
Produk yang diproduksi semuanya berbahan dari kayu, utamanya kayu yang dipakai yaitu kayu jati. Selebihnya kayu jati, terdapat kayu mahoni, kayu trembesi, kayu sungkai, kayu mindi, dan lain sebagainya. Kayu yang dipakai merupakan kayu baru semua dan bukan limbah. Contoh produknya seperti pintu, meja, kursi, kusen, mebelair, interior, dan lain sebagainya. Tergantung dari pesanan konsumen ingin membuat mebel model apa dan jenis kayu seperti apa yang diinginkan.
Usaha yang masih berstatus rintisan dan berkembang ini, memiliki tempat beroperasinya produksi dan tempat manajemen. Tempat operasi produksinya terletak masih sama berada satu desa dengan tempat manajemen, yaitu di Desa Sanggrahan, Nogosari, Boyolali hanya berbeda RT saja. Sedangkan tempat manajemennya ada di rumah Pak Joko sendiri dengan pengurus keluarganya sendiri.
Usaha yang dijalankan Pak Joko ini tentu saja membutuhkan karyawan, baik itu karyawan pasti dan karyawan non pasti. Karyawan yang pasti dibutuhkan sejumlah 3 orang dan juga ada karyawan yang tidak pasti hanya bekerja berdasarkan panggilan saja. Di karenakan pesanan kadang banyak, kadang sedikit, dan kadang juga stuck. Jika pesanan sedang banyak dan karyawan pasti mengalami kewalahan, karyawan non pasti dapat dicarikan lagi dengan orang yang masih dekat di sekitar desa atau warga desa tersebut.
Menurut Pak Joko besar kecilnya modal berprinsip tidak dapat dihitung harus dengan nominal, dengan arti fleksibel tergantung akan memulai usahanya itu dari mana. Misalkan modal dapat dimulai dengan nominal lima juta, sepuluh juta, bahkan lebih besar lagi pun dapat dijalankan. Di karenakan uang modal seperti itu dapat diputar untuk pesanan berikutnya. Apabila pesanan satu sudah selesai dan telah melakukan transaksi, pesanan berikutnya menggunakan uang modal dari modal pesenan sebelumnya. Pada dasarnya yang terpenting mempunyai keinginan untuk memulai usaha dahulu dengan modal seadanya, lalu dikembangkan dengan baik. Apabila suatu ikhtiar dijalankan dengan bersungguh-sungguh kemudian bertawakal kepada-Nya, maka InsyaAllah semuanya akan dilancarkan oleh-Nya.