Mohon tunggu...
KHARISMA FARANNISA EFENDI
KHARISMA FARANNISA EFENDI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Only Human

Hi ! :)

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sepucuk Motivasi Usahawan Mebel Muslim untuk Kalangan Remaja di Bangku Kuliah

4 Desember 2021   11:42 Diperbarui: 4 Desember 2021   11:48 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

            Menurut Pak Joko Santoso, berdagang itu adalah sebagian dari ibadah. Semua pekerjaan bukan hanya berdagang saja juga termasuk ibadah. Pada dasarnya dengan niat ibadah pekerjaan apapun menjadi nilai ibadah bagi beliau. Maupun usaha tersebut sedang naik atau turun tetap percaya bahwa semua itu karena-Nya yang mengatur. Apabila sedang di atas jangan sombong, takabur, dan kufur nikmat dan juga apabila sedang berada di bawah jangan bersu’udzon kepada-Nya. Akan tetapi, harus tetap berhusnudzon kepada-Nya bahwa Allah mempunyai rencana yang lebih baik dari kemarin untuk ke depannya.

            Usaha mebel Pak Joko sudah menerapkan hukum ekonomi syariah seperti yang Islam ajarkan. Beliau dalam menjalankan bisnis ini sudah adil dalam membagi upah kepada karyawan dan anggota keluarga yang bekerja. Serta beliau juga sudah rutin mengeluarkan 2,5% dari keuntungan usahanya untuk berzakat di setiap tahunnya. Bahkan beliau kerap bershodaqoh untuk kegiatan pembangunan di desanya. Serta beliau juga sudah memanfaatkan hasil keuntungan pribadi untuk kepentingan dan tidak menghambur-hamburkan hasil tersebut untuk foya-foya belaka.

            Meskipun Pak Joko merompel pekerjaan guru dan pengusaha, akan tetapi ia tidak pernah lalai dengan kewajibannya melaksanakan sholat fardhu dan zakat sebagai seorang muslim. Karena beliau percaya kepada Allah, bahwa segala yang beliau dapatkan semua bersumber hanyalah dari Allah. Boleh mengejar dunia, akan tetapi harus mengimbangi dengan mengejar akhirat. Hanya mengejar pangkat dunia saja, maka di akhirat tidaklah sama sekali memiliki pangkat yang didapatkan di dunia.

            Harapan Pak Joko dalam jalur hukum ekonomi syariah mengenai usaha yang dijalankan untuk ke depannya agar usahanya lebih berkembang dan agar produksi sekarang menjadi produksi minimal di masa depan. Pak Joko sebagai usahawan tentunya ingin usahanya sukses, banyak cabang, dan besar. Beliau ingin membuka cabang di berbagai kota. Menjalankan usaha harus didasarkan pada tujuan ibadah, InsyaAllah akan terkabul dan tercipta harapan-harapan yang diharapkan beliau untuk kedepannya. Dengan tujuan ibadah, otomatis dengan sendirinya akan menerapkan hukum ekonomi syariah yang diajarkan dalam agama Islam.

            Dengan harapan yang lain, Pak Joko ingin menambah model produknya. Seperti mebel yang berbahan baku dari rotan. Melakukan inovasi produk adalah sebagian bentuk dari memperluas usaha. Dengan pilihan produk yang beragam, maka konsumen akan senang ditawarkan dengan pilihan yang banyak. Sehingga sesuai dengan model dan bahan baku produk seperti yang mereka inginkan.

            Dengan harapan yang lainnya juga, Pak Joko ingin usaha beliau sampai ke luar negeri. Dengan maksud dapat mengekspor produk mebelnya untuk warga asing. Agar warga asing juga dapat menikmati produk hasil dari pembuatan Indonesia. Agar Indonesia juga bangga terhadap barang yang diproduksinya dapat menembus pasar ekspor ke luar negeri. Serta menyadarkan warga Indonesia bahwa produk pembuatan Indonesia itu bagus, sehingga warga Indonesia tidaklah lagi mengimpor barang-barang dari luar negeri.

            Pak Joko juga menyampaikan sebuah motivasi yang sangatlah memotivasi para kaum remaja mulai dari bangku kuliah. Beliau berpesan kepada mereka bahwa agar cerita Pak Joko tentang beliau mulai merintis usaha dari bangku kuliah dan sampai mulai beroperasi dengan modal sendiri pada tahun 2006 tersebut dapat memotivasi para kaum muda dengan tujuan kedepannya agar dapat ditiru dan dilaksanakan. Selain usaha dengan menggunakan modal sendiri dapat bermanfaat bagi diri sendiri seperti mempunyai uang saku sendiri tanpa harus meminta kepada orang tua, usaha sendiri juga dapat bermanfaat bagi kedua orang tua. Kedua orang tua akan merasa bangga dikarenakan anaknya sudah menjadi pengusaha serta dapat membantu sedikit uang bulanan untuk mereka. Tentu saja, harus menjadi pengusaha yang menerapkan bisnis syariah dalam menjalankan usaha. Daripada kaum remaja menggunakan ponselnya untuk hal-hal yang merugikan dan tidak menghasilkan, lebih baik digunakan untuk hal positif seperti bisnis syariah yang kedepannya sangatlah menjanjikan. Tidak apa menggunakan waktu, tenaga, pikiran, dan materi untuk hal-hal positif di masa sekarang bagi kaum remaja. Namun, siapa sangka apabila bisnis itu berhasil dan sukses, maka kalian sendiri yang akan menikmati hasil dari hasil jerih payah dari kerja tersebut untuk masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun