Mohon tunggu...
Kharisma Nur F
Kharisma Nur F Mohon Tunggu... Lainnya - Agroindustrialist

Pemula yang masih mencari pengalaman. Menulis sebagai media penyampaian aspirasi dari apapun yang terpikirkan dan dirasakan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Corona, Si Dia yang "Menggemaskan"

21 Oktober 2020   22:42 Diperbarui: 22 Oktober 2020   22:14 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermula sejak sekitar pertengahan bulan Maret 2020 lalu, kok rasanya ada yang bikin hidup ini jadi berbeda. Awalnya biasa aja, masih mencoba menerima keadaan. Tapi makin lama, kok buat gemes juga ya..

Apakah gara gara 'dia', sekarang tiap mau melangkah keluar rumah rasanya berat. Yang mau berangkat kerja harus siap banyak "tameng". Bahkan ada yang sampai ga punya lagi alasan keluar rumah, karena kehilangan dan belum dapet pekerjaan.

Mungkin inilah jawaban doa anak-anak yang ingin libur panjang. Ga ada lagi drama telat masuk sekolah atau dikejar guru BK. Tapi, ibu rumah tangga makin lelah mengurus rumah serta anggota keluarga yang terpaksa dirumahkan, bahkan sampai terpaksa kerja sambilan jadi guru bimbel.

Anak gaul pun, makin bingung mau nongkrong melepas penat, karena tempat tongkrongan banyak yang tutup cepat.

Sejak 'dia' datang, hampir semua sektor lain juga kena imbas. Pengusaha kaya pun sama si 'Dia' dibikin was was.

Kalo misalnya 'dia' ini orang, kayanya 'dia' adalah orang paling ga asik se-dunia. Rasanya pengen banget deh 'dia' cepet cepet pergi, karena keberadaannya itu menganggu. Apa yang 'dia' lakukan rasanya ga pernah klop sama kita bahkan cenderung ngeselin.

Kadang terpikir, siapa sih yang 'mengundang kehadirannya'? Banyak isu berseliweran yang berusaha menjawab pertanyaan ini.

Tapi....
kalau pas lagi berpikir jernih, suka tersadar ga sih kalau segala sesuatu itu pasti ada gunanya. 'Dia' diizinkan oleh Nya hadir menemui kita itu pasti ada alasannya.

Misalnya nih ya.
Tikus, bayanginnya aja kita geli/jijik duluan. Makhluk ini dianggap kotor dan bisa nyebarin penyakit, namun ternyata ada juga loh manfaatnya. Ternyata entah bagaimana caranya diketahui bahwa genetiknya tikus itu punya kesamaan dengan manusia, sehingga para ilmuwan bisa manfaatin si tikus ini buat uji coba atau bahan penelitian dalam penemuan obat untuk keperluan kita.

Meski sejelek-jeleknya pun keberadaan tikus, dia  bisa tetep bermanfaat. Ya paling tidak ngingetin kita, kalo sudah ada mereka di sekitar kita, tandanya lingkungan kita itu kotor jadi sudah waktunya untuk bersih-bersih.

Dan misalnya pun manusia kena penyakit karena tikus kotor itu, kalau diselidiki lagi lebih jauh, kemungkinan sumber permasalahannya itu ya dari ulah si manusia juga. Si tikus kotor pembawa penyakit ini sebenarnya bisa kita taklukkan. Kita kebanyakan pun sudah tahu cara mengontrolnya. Jaga lingkungan tetap bersih, pakai pembasmi hama dsb.

Nah, untuk si C yang gemesin ini, kemungkinan ada alasannya bisa lahir ke dunia ini. Tapi apa ya kira-kira? Bagaimana ya cara menaklukkannya?

Mari kita cari tahu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun