Mohon tunggu...
Kharisma Dwi Adiyaksa
Kharisma Dwi Adiyaksa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kerja Sama Global : Solusi Mengatasi Krisis Iklim

27 September 2024   21:21 Diperbarui: 27 September 2024   21:24 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis iklim telah menjadi salah satu isu paling mendesak di abad ke-21, dengan dampak yang tidak hanya dirasakan oleh negara-negara tertentu, tetapi oleh seluruh dunia. Mulai dari bencana alam yang semakin sering terjadi hingga perubahan cuaca yang ekstrem, krisis iklim mengancam kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan. Untuk mengatasi tantangan ini, liberalisme dalam hubungan internasional memberikan pendekatan yang optimis dan inklusif, di mana kerja sama global dan multilateral menjadi kunci utama.

Dalam rangkaian kegiatan "Road to International Disability Day: Disability, Social Inclusion, and Climate Crisis" digelar kuliah umum, di Gedung Center for Arts, Design, and Language (CADL) ITB Kampus Ganesha, Kamis (16/11/2023). Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Prof. Ir. Rachmat Witoelar dan Doddy S. Sukadri dari Institute for Sustainable Earth Resources (I-SER), Universitas Indonesia, yang mengangkat topik “Menuju Negosiasi Perubahan Iklim yang Lebih Baik”.

Prof. Rachmat Witoelar menyampaikan pandangan mengenai tantangan besar yang dihadapi dunia terkait perubahan iklim. Beliau menyoroti urgensi kerja sama internasional dalam mencapai kesepakatan yang efektif dan mengatasi dampak krisis iklim.

Sementara itu, Doddy S. Sukadri, memberikan pemahaman tentang perubahan iklim dan dampaknya di tingkat lokal. Doddy S. Sukadri pun memberikan gambaran visual tentang dampak perubahan iklim terhadap laut.Beliau menekankan perlunya kesadaran global dan tindakan kolektif untuk mengatasi masalah tersebut.

Bahkan Krisis Iklim ini merupakan isu skala internasional yang belakangan sangat hype dan tentunya termasuk isu yang patut disorot, sebab bahkan pada tahunn 2023 kemarin tercatat sebagai Tahun dengan iklim terpanas, hal ini sendiri disebabka oleh perbuatan manusia serta didorong oleh fenomena El-Nino. "Suhu pada tahun 2023 kemungkinan besar melebihi suhu pada periode mana pun setidaknya dalam 100 ribu tahun terakhir," kata Samantha Burgess, Wakil Direktur Copernicus Climate Change Service dalam sebuah pernyataan.

Tahun 2024 ini sendiri sudah berapa kali diadakan rapat membahas Krisis Iklim ini, dan juga telah banyak upaya yang dilakukan negara dan organisasi internasional guna menangani hal ini. Karena hal inilah kerja sama internasional sangat dibutuhkan untuk menangani hal ini agar dapat saling membantu dalam menyelasaikan masalah terkait isu Krisis Iklim.

Dalam teori hubungan internasional, liberalisme berpendapat bahwa kerja sama antarnegara dan peran aktor-aktor non-negara seperti organisasi internasional, NGO, dan perusahaan swasta sangat penting untuk mengatasi masalah global seperti perubahan iklim. Berbeda dengan realisme yang memandang dunia sebagai kompetisi kekuasaan antarnegara, liberalisme menekankan bahwa melalui kerja sama dan institusi global, kita dapat mencapai solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak.

Dalam perspektif liberalisme, kerja sama global adalah satu-satunya jalan untuk mengatasi krisis iklim. Teori ini menekankan pentingnya institusi multilateral, keterkaitan ekonomi, serta peran aktor non-negara dalam menciptakan solusi yang inklusif dan efektif. Dengan komitmen bersama, koordinasi antarnegara, dan keterlibatan aktif dari semua pihak, mulai dari negara hingga masyarakat sipil, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun