Mohon tunggu...
KHARISMA DWINOVIANA
KHARISMA DWINOVIANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kharisma

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerjasama Indonesia dan Jepang oada Bidang Industri Otomotif

13 Maret 2022   18:46 Diperbarui: 13 Maret 2022   18:52 3688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang pernah dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun. Namun, setelah Indonesia merdeka dan lepas dari para penajajah bangsa asing Indonesia melakukan hubungan diplomatik dengan negara yang pernah menjajah. Salah satu contohnya yaitu Indonesia melakukan kerjasama dengan Jepang. 

Jepang merupakan salah satu negara maju yang ada di Benua Asia walaupun memiliki sejarah yang tragis. Hubungan diplomatik yang dilakukan Indonesia dengan Jepang mulai terjalin pada bulan April 1958 yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Damai Jepang dan Indonesia.

Menurut Kalevi Jaako Holsti (1988) kerjasama internasional dapat diidentifikasikan seperti, pandangan bahwa dua atau lebih kepentingan, nilai, atau tujuan saling bertemu dan dapat menghasilkan sesuatu, dipromosikan atau dipenuhi oleh semua pihak, transaksi antar negara untuk memenuhi persetujuan mereka dan pandangan atau harapan dari suatu negara bahwa kebijakan yang diputuskan oleh negara lainnya akan membantu negara itu untuk mencapai kepentingan dan nilai-nilainya. 

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kerjasama internasional yaitu, adanya perbedaan SDA, perbedaan iklim dan kesuburan tanah, perbedaan IPTEK dan perbedaan ideologi.

Kesepakatan untuk melakukan kerjasama pada bidang ekonomi yang pertama kali dilakukan oleh Indonesia dengan Jepang yaitu IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) yang telah disepakatai pada 20 Agustus 2007. 

Adapun isi dari perjanjian tersebut yaitu mencakup tentang kerjasama kedua negara tersebut dalam perdagangan barang dan jasa, investasi, hak kekayaan intelektual dan energi serta sumber daya mineral. 

Selain itu, tujuan dari kerjasama ekonomi bilateral Indonesia-Jepang (IJEPA) yaitu untuk meningkatkan kegiatan ekspor-impor dan investasi di kedua negara serta untuk menciptakan keuntungan yang adil dan seimbang bagi kedua negara.

Alasan utama yang membuat Jepang tertarik untuk memperluas pasar industri otomotifnya di Indonesia yaitu karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki industri manufaktur mobil terbesar kedua di Asia Tenggara. 

Selain itu, banyaknya penduduk Indonesia dan banyaknya penduduk kelas menengah membuat Indonesia Indonesia menjadi pasar mobil terbesar di Asia Tenggara. 

Jepang merupakan negara maju dengan sektor ekonomi yang unggul serta didukung oleh kemajuan industri, namun terbatas pada SDA. Sedangkan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang namun memiliki SDA yang tidak dimiliki oleh Jepang. Sehingga, dari kekurangan dua negara inilah yang menciptakan adanya hubungan kerjasama bilateral IJEPA.

Salah satu bentuk kerjasama IJEPA dibidang otomotif yaitu dengan melakukan kerjasama dalam industri mobil Toyota. Sektor industri otomotif sangat penting bagi negara-negara di dunia karena industri tomotif merupakan salah satu industri yang dapat mendorong pendapatan bagi negara-negara yang memproduksinya. 

Untuk itu, banyak negara di dunia berlomba lomba untuk memproduksi mobil guna meningkatkan ekonomi masing-masing negara. Adapun strategi yang dilakukan Jepang dalam memperluar industri otomotif Toyota di Indonesia yaitu dengan membangun pabrik di Indonesia. 

Secara umum, Toyota Indonesia mengelola lima pabrik di Indonesia, empat diantaranya dikelola langsung oleh TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) dan satunya lagi dikelola oleh Toyota Autobody. Dari keempat pabrik tersebut, dua diantaranya berada di Jakarta Utara, dan dua lainnya di Karawang.

Strategi Jepang yang kedua yaitu dengan melakukan pengurangan tarif bea masuk dalam tiga kategori yaitu fast-track, normal-track, dan exclusive. Yang ketiga yaitu peningkatan investasi Jepang di Indonesia. 

Dengan adanya perusahaan mobil Jepang di Indonesia secara umum dapat meningkatkan perekonomian Indonesia, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia dan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. 

Sebagai bagian dari IJEPA, investasi Jepang di industri otomotif Indonesia diwujudkan melalui Manufacturing Development Center (MIDEC). Investasi Jepang di industri otomotif terfokus pada peningkatan kapasitas industri. Salah satunya yaitu dengan dilakukannya pengontrolan produksi otomotif, distribusi dan harga sebuah komoditas dari sektor industri.

Dalam setiap kerjasama, pasti ada dampak positif maupun dampak negatifnya. Adapun dampak positif dari kerjasama IJEPA yaitu sebagai pembelajaran bagi industri dalam menegeri untuk menghasilkan sebuah produk yang berkualitas. Meskipun dalam hal ini Indonesia masih dalam proses belajar, setidaknya Indonesia bisa memanfaatkan proses alih teknologi. Sedangkan dampak negatifnya yaitu, skema yang telah dibangun antara Indonesia dan Jepang bisa saja menjadi keuntungan sepihak.

Daftar Rujukan

Avivi, Y dan Muhnizar Siagian. 2020. Kepentingan Indonesia Dalam Kerjasama Bilateral Dengan Jepang Studi Kasus: Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). POLISTAAT, Vol. 3 No.1.

Holsti, K.J. 1987. International Politics: A Framework For Analysis. Prentice-Hall Internatiomal Editions.

Silalahi, H.R.J.M. 2021. Strategi Jepang Dalam Memperluas Pasar Industri Otomotif Mobil di Indonesia Melalui Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Skripsi Universitas Sumatera Utara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun