Sama halnya dengan Ramadhan tahun lalu, Ramadhan kali ini kita masih dihadapkan dengan pandemi Covid 19. Dibulan yang penuh keberkahan seluruh umat muslim diwajibkan menjalani ibadah puasa disertai dengan kegiatan yang positif. Â
Kegiatan belajar merupakan kegiatan positif yang dapat dilakukan setiap peserta didik. Jika di bulan Ramadhan sebelumnya setiap sekolah yang mayoritas memiliki siswa beragama Islam mengadakan program pesantren kilat di sekolah, saat ini kegiatan belajar selama bulan Ramadhan dilakukan di rumah masing-masing secara daring (dalam jaringan) karena kita diharuskian untuk melakukan sosial distancing sesuai anjuran pemerintah dan meteri pendidikan.
Pembelajaran daring dilaksanakan dengan tujuan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Meskipun tujuannya baik, ada beberapa pihak yang kurang berkenan dengan pembelajaran daring ini, banyak Guru, peserta didik dan orang tua merasa kuwalahan karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman dan sarana prasarana yang dimiliki. Akan tetapi menteri pendidikan Nadiem Makarim merombak semua kegiatan pembelajaran dimulai dari jenjang pendidikan yang paling rendah (TK) sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi (Perguruan Tinggi) dengan cara menyederhanakan kurikulum dan mempersingkat waktu belajar.
Bagaimana pembelajaran daring dilakukan selama bulan ramadhan agar tetap berjalan efektif dan produktif?
Pembelajaran daring dilakukan sesuai keputusan no.719/P/2020 yaitu satuan pendidikan dalam kondisi khusus tidak diwajibkan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum, penyederhanaan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga berfokus kepada kompetensi essensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya, prinsip pembelajaran mendorong siswa tetap aktif, pembelajaran yang menyenangakan dan bermakna.Â
Setiap sekolah memiliki upaya melaksanakan pembelajaran daring ketika bulan ramadhan, peserta didik tetap dapat melakukan kegiatan positif selama daring sebagaimana pesantren kilat dirumah masing-masing, dengan dibekali buku catatan kegiatan di bulan ramadhan peserta didik melaksanakan pembelajaran dengan tartib serta menjalani amalan wajib seperti berpuasa dan sholat wajib dan amalan sunnah seperti sholat sunnah, tadarus dan hal positif lainnya. Guru berkerja sama dengan orang tua untuk memantau kegiatan peserta didik selama pandemi covid 19 di bulan Ramadhan. Buku catatan kegiatan di bulan ramadhan akan ditanda tangani olah orang tua dan akan dilaporkan kepada guru setiap minggunya sebagai bukti peserta didik menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab selama pembelajaran daring dirumah pada bulan ramadhan.
Sebagai tenaga pendidik yang baik guru harus tetap mengemban tugasnya dalam melaksanakan pembelajaran daring, seperti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menyederhanakan kopmpetensi dasar, membuat media pembelajaran yang menarik agar peserta didik tidak merasa bosan, memberikan tugas yang tidak terlalu berat agar tidak mengganngu ibadah puasa peserta didik dan mempersingkat jam pembelajaran agar peserta didik tidak cepat lelah. Kegiatan pembelajaran disetting sedemikian rupua agar peserta didik dapat menjalankan kewajiban belajar sembari melaksdanakan kewajiban puasanya. Untuk menumbuhkan semangat belajar peserta didik disaat pandemi covid 19 dibulan ramadahan, berikut ini adalah tips-tips yang perlu di ikuti:
Mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna saat sahur dan berbuka
Konsumsi makanan bergizi dan hindari makanan cepat sajai untuk menjaga tubuh tetap segar selama berpuasa.
Minum air putih 2 liter atau 8 gelas sehari sesuai anjuran dokter
Agar tubuh tidak kekurangan cairan ketika belajar saat berpuasa, kita harus minum air putih sesuai anjuran dokter mengikuti pola 2-4-2 yaitu 2 gelas air putih saat buka, 4 gelas air putih saat malam hari (setelah terawih, sebelum makan malam, sesudah makan malam, dan menjelang tidur), 2 gelas air putih saat buka.Â
 Istirahat secukupnya
Istirahat yang cukup selama 8 jam di malam hari, dan istirahat sejenak setelah tubuh merasa lelah usai melakukan aktivitas belajar. Istirahat yang terlalu lama justru akan membuat badan terasa lemas dan malas beraktivitas.
Buatlah jadwal belajar yang menyenangkan
Membuat jadwal belajar sesuai dengan yang kita inginkan akan membuat diri kita bersemangat untuk mencapai tujuan yang kita inginkan, karena dengan membuat jadwal belajar akan menambah sikap disiplin kita untuk menuntaskan tujuan pembelajaran.
Mengatur waktu belajar
Waktu belajar juga perlu kita tentukan, agar bisa fokus kita bisa memilih waktu belajar sesudah sholat terawih. Karena diwaktu tersebut kondisi tubuh sudah kembali fit dan lebih bersemangat lagi untuk belajar.
Rajin berolahraga
Agar tubuh kita tetap bugar dalam menjalani ibadah puasa kita perlu melakukan olah raga, ketika berpuasa kita bisa memilih olah raga yang ringan agar stamina kita tetap terjaga sehingga dapat menambah konsentrasi kita dalam belajar.
Berdasarkan tulisan diatas dapat saya simpulkan bahwa memang pembelajaran daring kurang efektif karena lebih banyak hambatan dibandingkan pembelajaran tatap muka dan guru juga tidak bisa memantau peserta didik secara langsung. Namun pembelajaran daring menjadi alternatif belajar disaat pandemi covid 19 agar tetap berjalan produktif. Kegiatan belajar secara daring bisa berjalan dengan baik dengan adanya kerja sama semua pihak mulai dari pendidik, peserta didik dan orang tua dirumah yang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H