Mohon tunggu...
Kharisma Aisyah
Kharisma Aisyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa Ilmu Komunikasi

tuangkan pikiranmu, idemu dalam tulisan agar abadi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN UNISMA "45" Bekasi, Berdayakan UMKM Cemilan Khas Betawi yang Sudah 35 Tahun Berdiri dengan Memberi Logo dan Stiker sebagai Branding Product

15 September 2022   18:56 Diperbarui: 15 September 2022   19:01 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bekasi - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam "45" Bekasi (Unisma Bekasi) mengadakan program dalam KKN Tematik yang menyasar pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), jajanan khas Betawi yang sudah bertahan hingga 35 Tahun, mahasiswa memberikan Logo dan Stiker "Uwa Haji Bentik" pada setiap produknya di Kelurahan Mustikasari Kecamatan Mustikajaya RT 05 RW 01 Kota Bekasi, Kamis (15/09).

UMKM jajanan khas Betawi  ini, merupakan usaha turun temurun dan saat ini diteruskan oleh Uwa Haji Bentik dan masih menggunakan rumah pribadi sebagai tempat produksi makanan tersebut. Usia yang sudah renta tidak memutus semangatnya untuk meneruskan usaha ini. 

Ratusan tape uli dan jajanan khas Betawi lainnya mampu ia garap karena usaha tersebut merupakan sumber ekonominya untuk menyambung hidup. Dari sekian jajanan khas Betawi yang ia buat, ada yang paling terkenal yaitu tape uli,dibuat dari bahan utama yaitu tape ketan yang berkualitas. Hal ini dilakukan supaya pelanggan merasa puas dan menikmati cemilan ini.

"Usia Uwa mah udah 65 Tahun, kadang kalo lagi ada pesanan banyak, bisa sampai 20 Liter beras ketan buat uli, rengginang, lepet juga. Kalo beras ketannya mah kita pake yang 15.000 per liter yang bagus, biar yang beli pada enak gitu makannya, buat daun pisangnya juga yang bagus neng belinya jauh dari sini," ujar Uwa Haji

Proses Produksi cemilan khas betawi ini dibuat secara totalitas dari segi proses produksi dan bahan baku yang sangat diperhatikan dan dipastikan harus bagus. Jika, rengginang tidak setiap hari produksi karena membutuhkan waktu dua hari untuk proses penjemuran. Makanan tape uli pun memerlukan proses dua hari untuk proses fermentasi dan untuk kue lepet hanya dibuat setahun sekali atau 3 bulan sekali sebab daun sebagai bahan baku makanan ini sulit dicari.

Tidak Hanya tape uli yang ia produksi, berbagai jenis makanan khas Betawi lainnya ia buat. Jajanan Khas Betawi yang dibuat antara lain rengginang, kue lepet, akar kelapa dan asinan. Namun, demikian dalam segi pemasaran kurang meroket, sebab belum adanya logo atau merek sebagai identitas produk sehingga makanan yang ia buat hanya diketahui oleh orang -- orang terdekat tidak secara meluas.

Kerugian yang didapat dengan tidak adanya identitas berupa logo atau stiker yang tertempel pada produk menyebabkan ada individu yang menggunakan foto asli pemilik produksi makanan khas betawi untuk bisnisnya namun tidak membeli produk di rumah produksi asli.

"Ngga tape uli doang si ini mah kadang lepet, rengginang akar kelapa banyak neng pokonya yang makanan betawi dah. Tapi ini mah belom ada logo -- logo gitu jadi pernah foto mpo dicolong tapi dia ga beli di mpo, terus ada pembeli yang bilang ke mpo," ujar mpo Dewi

UMKM jajanan khas betawi ini mempunyai potensi untuk berkembang dan maju. Karena, mulai dari produksi hingga finishing menggunakan cara -- cara yang apik dan sangat diperhatikan sehingga memperoleh hasil yang berkualitas. Hambatan yang ada dalam usaha ini untuk maju adalah kurang gencar dalam membranding produk. 

Maka, mahasiswa Unisma "45" Bekasi mengusung program KKN Tematik memberikan logo dan stiker pada setiap makanan yang dibuat yakni rengginang, akar kelapa, tape uli, dan kue lepet. logo dan stiker memuat nama merek, nomor telepon, alamat dan bahan -- bahan yang digunakan dalam membuat produk. Deskripsi yang ada pada produk membantu dalam proses branding produk guna membentuk brand awareness dalam benak masyarakat.

Desain dari logo dan Stiker " Uwa Haji Bentik" dibuat secara sederhana dan relevan dengan produk yang dijual supaya pendefinisian terhadap produk cemilan khas betawi ini sampai dengan mudah ke konsumen. Dominan bergambar padi berisi beras, yang artinya semua makanan yang dibuat berasal dari beras ketan.

Pelaksanaan program ini mendapat respon positif dari keluarga Uwa Haji Bentik sebagai pemilik usaha ini dan para buruh lepas yang bekerja dalam membuat jajanan khas Betawi ini. Uwa Haji Bentik yang akrab disapa uwa ini merasa bersyukur dan senang mendapat bantuan dari Mahasiswa KKN karena telah memberikan logo dan stiker " Uwa Haji Bentik" pada usahanya dengan harapan dapat meningkatkan penjualan dan dapat dikenal secara luas makanan yang dibuat olehnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun