Mohon tunggu...
Kanas
Kanas Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi seorang numismatist adalah hobi yang mengasyikkan. Dengan mengumpulkan koin kuno, Anda tidak hanya mengejar nilai material, tetapi juga menyelusuri jejak sejarah dan budaya. Setiap koin menjadi saksi bisu zaman, membawa cerita unik dari masa lampau. Dalam hobi ini, Anda dapat menemukan keindahan artistik, memahami perubahan politik, dan menggali pengetahuan yang mendalam tentang peradaban yang pernah ada.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analilsis Kritis Adnas terhadap Debat Capres Cawapres Ketiga

15 Januari 2024   14:36 Diperbarui: 15 Januari 2024   14:56 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, Irjen. Pol. (Purn) Dr. Adnas, M.Si memberikan pandangannya terhadap debat Capres Cawapres yang ketiga, memberikan sorotan khusus terhadap penampilan Ganjar Pranowo dan sikap Prabowo Subianto. Menurut Adnas, Ganjar terlihat berusaha membangun citra sebagai pakar pertahanan dan akademisi yang berbicara berdasarkan data, tetapi menilai hal tersebut tidak berdasar."Saya rasa pak Ganjar berusaha agar kelihatannya dia adalah pakar pertahanan dan seorang akademisi dalam berbicara berdasarkan data. Padahal itu semua salah dan tidak berdasar," ujar Adnas.

Adnas juga mengkritik keputusan Ganjar untuk menghadirkan seorang pakar sebagai pendampingnya, menyebutnya sebagai langkah yang mungkin dimaksudkan untuk memberikan kesan bahwa Prabowo tidak mengerti membaca data.

Adnas memberikan kritik terhadap Anies Baswedan kepada Prabowo Subianto, menyatakan bahwa sikapnya tidak etis ketika menyampaikan bahwa Prabowo mendapat nilai 11/100 untuk pertahanan dan keamanan. Adnas menekankan bahwa Prabowo, sebagai prajurit dan pejuang, seharusnya lebih memahami isu-isu tersebut.

Dia juga menganggap keputusan Ganjar untuk menghadirkan seorang pendamping sebagai tidak etis karena itu bukan bagian dari acara debat Capres.

"Terkait data Ganjar, terbuktikan salah. Dapat dibuktikan dari website https://www.globalfirepower.com dan https://power.lowyinstitute.org yang menunjukkan peningkatan peringkat militer Indonesia," tambah Adnas.

Adnas juga mencermati kritik terhadap peserta yang tidak bersalaman dengan peserta debat, menilai tindakan tersebut tidak etis dan menunjukkan arogansi. Namun, ia juga mencoba memberikan pandangan positif terhadapmasyarakat Indonesia.

Secara keseluruhan, tanggapan Adnas memberikan gambaran yang kompleks tentang dinamika debat dan politik nasional, mencerminkan perbedaan pandangan dan etika di antara tokoh-tokoh politik yang bersaing menjelang pemilihan umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun