Tips Belajar Bersama Anak Saat Hybrid
Dalam pendampingan belajar anak, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua, yaitu dengan metode 4M1K, 1) Memahami teknolologi, 2) Memberikan motivasi, 3) Memfasilitasi, 4) Memahami anak, 5) Komunikasi. Berikut penjelasannya:
Pertama, memahami teknologi. Tidak dipungkiri bahwa metode belajar hybrid mengharuskan orang tua paham dengan teknologi masa kini dan materi ajar anak. Seringkali orang tua merasa kesulitan dalam mendampingi anak belajar karena hal ini.
Kedua, memberikan motivasi. Orang tua (ayah dan ibu) dapat bersatu padu untuk memberikan motivasi dan semangat belajar kepada anak. Menurut penelitian yang dilakukan Lilawati, 2020; Yulianingsih et al., 2020, motivasi dan perhatian lebih yang orang tua berikan dapat meningkatkan keinginan anak dalam belajar untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Ketiga, memfasilitasi. Orang tua yang kewalahan dalam memfasilitasi belajar anak dengan mempelajari materi ajar, dapat juga memanggil tutor. Namun, langkah ini memang tidak dapat dilakukan semua orang tua, mengingat tutor membutuhkan biaya yang cukup mahal. Hanya saja, orang tua dapat memakai fasilitas yang disiapkan media.
Karena di era digital ini, sudah mulai banyak sumber materi ajar yang disebarkan lewat media seperti pada aplikasi-aplikasi yang berbasis pendidikan atau anak dapat diarahkan belajar menggunakan internet dengan pengawasan tertentu.
Keempat, komunikasi. banyak kekhawatiran lain yang timbul pada orang tua yang keduanya bekerja di luar rumah. Sehingga dibutuhkan dukungan dari pihak luar.
Orang tua dapat meminta kerjasama guru, tutor, dan anggota keluarga yang berada di rumah. Akan tetapi pengawasan belajar anak tidak harus terus menerus dititipkan kepada orang yang sama.
Kelima, memahami anak. seringkali kesabaran orang tua diuji selama masa pandemi berlangsung. Mengharuskan orang tua bekerja lebih keras untuk memahami pola belajar anak dan pengawasan pun juga lebih ketat. Sehingga dengan memaksa dan memarahi anak bukanlah menjadi solusi yang terbaik.
Menurut salah satu dokter otak dari Neuroscience Indonesia, Dokter Amir Zuhdi, mengungkapkan bahwa teriakan orang tua justru malah menakuti orang tua sehingga akan menghambat kinerja otak. Orang tua seharusnya dapat menerima pandangan anak dan paradigmanya adalah belajar dengan anak, bukan mengajari anak.
Memang tidak ada pola asuh yang benar-benar akan sesuai terhadap perkembangan belajar anak selama hybrid, namun hal-hal diatas dapat menjadi strategi khusus yang perlu diketahui dan dipelajari orang tua dalam menunjang kebutuhan belajar anak khususnya selama masa pandemi berlangsung.