Mohon tunggu...
Money

Analisis "Good Company Good Stock" PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk

20 Desember 2017   06:33 Diperbarui: 20 Desember 2017   08:10 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Makro Ekonomi

Berdasarkan berita yang dilansir dari VOA Indonesia (2017), Dana Moneter Internasional IMF optimistis dengan kondisi perekonomian global seiring membaiknya proyeksi angka pertumbuhan menjadi 3,6% tahun 2017 ini dan 3,8% pada 2018 mendatang. Di Indonesia sendiri, perekonomian pun terlihat memulih dengan pertumbuhan PDB triwulanan meningkat dari 4,9% pada triwulanan terakhir tahun 2016 menjadi 5,0% pada triwulanan pertama tahun 2017 serta defisit neraca berjalan Indonesia yang terus menyusut sebesar 1,0 persen dari PDB (WorldBank, 2017).

Adanya perekonomian global yang mendukung dan kondisi fundamental dalam negeri yang kuat membuat perkiraan perekonomian positif. Berdasarkan laporan WorldBank (2017), pertumbuhan PDB riil Indonesia diperkirakan meningkat dari 5,0 persen pada tahun 2016 menjadi 5,2 persen tahun ini, dan selanjutnya menguat menjadi 5,3 persen pada tahun 2018. Hal itu salah satunya berdasarkan prediksi kontribusi investasi terhadap perekonomian domestik lebih kuat dari tahun ini, yang pada kuartal I 2017 hanya sekitar 4,81 persen.

Dari data pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik dan meningkat tersebut menunjukkan peluang yang bagus untuk investasi. Selain itu, harga di IHSG pun telah menembus angka 6000 dan masih di kisaran 6000 sampai saat ini. Hal ini menunjukkan kondisi dan kinerja bursa Indonesia sedang baik juga mengikuti pertumbuhan ekonomi yang membaik.

Analisis Industri

Melansir dari berita CNN Indonesia (7/6/2017), disebutkan bahwa Bank Indonesia sedang berupaya menciptakan berbagai kebijakan moneter dan makroprudensial yang menambah dan menjaga iklim investasi di Tanah Air, sehingga diharapkan investasi dapat masuk ke proyek infrastruktur yang selanjutnya mengerek minat investasi swasta. 

Hal itu pun sesuai dengan salah satu fokus utama di kepemimpinan Jokowi, yaitu pembangunan infrastruktur yang dapat mempersatukan Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekoonomi, serta mengurangi ketimpangan ekonomi.

Berdasarkan pemaparan Basuki Menteri PUPR yang dikutip di detik.cm (10/10/2017), dalam tiga tahun terakhir, jalan tol, bendungan, pembangunan jaringan irigasi, perumahan sudah banyak dibangun dan cukup berhasil dibanding tahun-tahun sebelumnya, dimana jalan tol tahun ini saja akan ada tambahan 568 km dan tahun 2019 sampai 1.581 km. 

Dari masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang gencar melakukan berbagai pembangunan infrastruktur, sejumlah proyek pembangunan baik di pusat hingga daerah terus dikebut.

Dari rencana pemerintah yang salah satunya berfokus di infrastruktur, memberikan sinyal bahwa perusahaan-perusahaan di sektor infrastruktur memiliki prospek yang bagus. Mereka memiliki proyek untuk investasi yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Secara spesifik, perusahaan yang akan dianalisis adalah sektor infrastruktur dengan sub sektor jalan tol, pelabuhan, bandara dan sejenisnya, yang teridiri dari:

dokpri
dokpri

Analisis Mikro Perusahaan (Laporan Keuangan)

Dari sektor infrastruktur yang ada di bursa, terdapat tiga perusahaan untuk sub-sektor jalan tol, pelabuhan, bandara, dan sejenisnya. Salah satu emiten yang terdaftar dari sub-sektor tersebut adalah Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, dengan kode saham CMNP.

Dari ketiga emiten tersebut, berdasarkan harga saham CMNP dipilih karena harga saham yang dilihat wajar, tidak terlalu mahal seperti JSMR dan tidak terlalu murah seperti META. Berdasarkan laporan keuangan CMNP pun, memperlihatkan kinerja perusahaan yang cukup baik, seperti pada gambar di bawah ini.

Tabel 1 Laporan Keuangan Citra Marga Nushapala Persada Tbk

www.indopremier.com/
www.indopremier.com/
Dari laporan laba/rugi terlihat CMNP memiliki pendapatan yang meningkat dari tahun ke tahun. Begitu pun dengan net profitatau laba bersih yang diperoleh menunjukkan laba yang selalu meningkat dan perubahan positif ini terus berlangsung dalam tujuh tahun terakhir. 

Hal ini menunjukkan kinerja CMNP yang bisa mempertahankan kemampuan menghasilkan laba perusahaan yang tumbuh stabil. Namun, dari harga tahun ke tahun terlihat harga saham yang terus menurun. Ketimpangan harga saham dengan kinerja perusahaan ini membuat CMNP termasuk dalam kategori sebagai Good Company Bad Stock. Harga saham CMNP di pasar tidak mencerminkan kinerja perusahaan yang baik.

Tabel 2 Valuasi Perusahaan

Valuasi Perusahaan
Valuasi Perusahaan

Dari perbandingan valuasi perusahaan menggunakan PER dan PBV dengan perusahaan sub-sektor sejenis dan industri terlihat CMNP memiliki valuasi perusahaan paling rendah. PER ini disebut juga dengan metode multiplier karena investor akan menghitung berapa kali (multiplier) nilai earningstercermin dalam harga saham. Harga saham CMNP yang tercermin pun tergolong murah dibandingkan harga saham di sub-sektor yang sama dengan nilai PER dan PBV yang paling kecil.

Tabel 3 Likuidity dan Earnings

Likuidity dan Earnings
Likuidity dan Earnings

Berdasarkan tabel 3 likuiditas dan earning CMNP jika dibandingkan dengan dua perusahaan di sub-sektor yang sama, berikut penjelasan yang dapat diberikan:

Debt to Equity Ratio(DER)

DER menunjukkan proporsi struktur modal perusahaan antara utang dan modal. Dari rasio ini dapat diketahui seberapa besar proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas atau modal yang dimiliki perusahaan secara keseluruhan. Dengan DER yang tinggi, berarti perusahaan memiliki utang yang besar dan risiko yang ditimbulkan dengan utang yang besar memengaruhi nilai perusahaan. Dari tabel 3 terlihat bahwa diantara 2 perusahaan lain, CMNP memiliki DER yang paling rendah yaitu 70,76%.

Return on Asset(ROA)

ROA merupakan suatu indikator keuangan yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas total aset yang dimiliki perusahaan. ROA juga digunakan untuk pengukuran dasar efisiensi, dimana perusahaan mengalokasikan dan mengelola sumber daya-nya. Nilai ROA yang semakin tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas total aset yang tinggi. Dari tabel 3 terlihat CMNP memiliki ROA paling tinggi diantara 2 perusahaan lain, yaitu sebesar 6.82%.

Return on Equity(ROE)

Berbeda dengan ROA, ROE merupakan indikator yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas total ekuitas para pemegang saham perusahaan. Dengan ROE, dapat diketahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari ekuitas atau modal yang digunakan perusahaan. Dari tabel 3 JSMR memiliki nilai ROE paling tinggi yaitu 12.21% tetapi jika dibandingkan dengan CMNP nilai tersebut tidak terlalu jauh. CMNP memiliki nilai ROE yang tinggi juga dengan nilai 11.39%.

Earning per Share(EPS)

EPS atau laba per saham merupakan jumlah laba bersih setiap lembar saham yang dimiliki oleh investor. Ketika laba bersih perusahaan mengalami kenaikan dalam pertumbuhan per tahun dan estimasi tidak adanya perubahan dalam jumlah saham akan mengakibatkan kenaikan dari laba bersih per saham. Sehingga, pertumbuhan laba bersih perusahaan sangat diperhatikan untuk mengetahui pertumbuhan laba per saham. Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa CMNP memiliki laba sebesar 181.27 untuk setiap lembar sahamnya.

Dari analisis laporan keuangan serta rasio finansial menunjukkan CMNP memiliki kinerja perusahaan yang bagus. Akan tetapi, kinerja yang bagus tersebut belum tercermin dalam harga saham. Oleh karena itu, diperlukan prediksi valuasi pertumbuhan harga saham CMNP.

Valuasi

Untuk menghitung harga wajar dari saham CMNP, digunakan metode proyeksi EPS 5 tahun dengan pertumbuhan 15%. Penetapan tersebut berdasarkan rata-rata pertumbuhan EPS CMNP yang lebih tinggi dari 15%. Proyeksi PER yang digunakan adalah PER 12 karena PER CMNP kurang dari 20 yaitu 8.11x.

Langkah 1: Menghitung EPS 5 tahun ke depan berdasarkan proyeksi pertumbuhan 15%

Tabel 4 Proyeksi EPS

Proyeksi EPS
Proyeksi EPS

Langkah 2: Mengalikan proyeksi PER dengan proyeksi EPS pada tahun ke-5

= 363 x 12 = 4.356

Langkah 3: Menghitung laba yang dibayarkan sebagai dividen

= (208 + 239 + 275 + 316 +363) = 1.038

= 1.038 x 17,8% = 184

Langkah 4: Menghitung harga saham total

= 4.356 + 184 = 4.540

Langkah 5: Menentukan berapa harga pantas dibayarkan untuk mendapatkan returnyang layak

Menggunakan risk premiumuntuk mengukur rterunyang layak didapat. Dengan suku bunga deposito BI 4,25%, risk premiumIndonesia 2,43% dan risk premiumAmerika 3,51%, sehingga didapatkan risk premiumsebesar 10,19%. Hasil perhitungan harga wajar saham adalah sebagai berikut:

Tabel 5 Harga Wajar

Harga Wajar
Harga Wajar

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode discounted cash flowdidapatkan nilai intrinsik perusahaan CMPN adalah Rp 2354 per lembar saham. Sedangkan, di pasar harga saham adalah Rp 1470 per lembar saham. Ketika nilai intrinsik > harga pasar berarti harga saham terlalu murah (undervalue) dan keputusan investasi yang perlu dilakukan adalah membeli saham ini karena dimungkinkan harga akan naik. 

Oleh karena itu, berdasarkan keseluruhan analisis dari makro ekonomi sampai valuasi saham, saya merekomendasikan kepada investor saham CMPN sebagai salah satu pilihan bagi portofolio saham mereka.

Saya Khansa Fadhilah sebagai mahasiswi Jurusan Ilmu Administrasi NIaga Universitas Indonesia memberikan hasil analisis di atas untuk memenuhi persyaratan untuk memenuhi nilai mata kuliah Manajemen Investasi dan Portofolio.

--

Daftar Referensi

1 2 3 4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun