Mohon tunggu...
Khansa Zhahira
Khansa Zhahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang Prodi Sastra Indonesia

Saya adalah seseorang yang gemar menulis dan suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menjaga Ketertiban Masyarakat dalam Aksi Demo yang Disruptif

9 Juli 2023   16:34 Diperbarui: 9 Juli 2023   17:10 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi demonstrasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika masyarakat dalam berbagai negara di dunia. Demonstrasi adalah wujud dari hak asasi yang dijamin, di mana masyarakat dapat mengungkapkan pendapat, menyuarakan ketidakpuasan, dan memperjuangkan perubahan yang mereka anggap penting. Namun, terdapat situasi di mana aksi demo yang seharusnya berjalan secara damai dan tertib justru mengganggu ketertiban masyarakat, bahkan dapat menyebabkan kerusakan fisik dan merugikan pihak yang tidak terlibat.

Penting bagi kita untuk memahami bahwa menjaga ketertiban masyarakat adalah kewajiban bersama. Aksi demo yang disruptif dapat mengancam stabilitas sosial, merugikan kepentingan bersama, dan melanggar hak-hak warga lain yang tidak terlibat dalam demonstrasi tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan yang tepat untuk menghadapi aksi demo yang mengancam ketertiban.

Salah satu hal yang penting adalah membangun dialog yang konstruktif antara pemerintah, peserta demo, dan pemangku kepentingan lainnya. Dialog yang baik akan memungkinkan pemerintah dan demonstran untuk saling mendengarkan, memahami perspektif satu sama lain, dan mencari solusi yang adil dan bermanfaat bagi semua pihak. Pemerintah harus memberikan ruang bagi warga negara untuk mengemukakan aspirasi mereka dengan cara yang damai dan tertib, sementara demonstran juga harus menyampaikan tuntutan mereka secara jelas dan menghormati hak-hak orang lain.

Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam menghadapi aksi demo yang disruptif. Informasi yang jelas dan akurat tentang tindakan yang diambil oleh pemerintah akan membantu mengurangi ketegangan dan mencegah penyebaran informasi yang salah. Pemerintah juga harus mampu menangani situasi tersebut dengan bijaksana, menggunakan kekuatan yang proporsional, dan menghindari kekerasan yang tidak perlu.

Masyarakat sipil juga memiliki peran penting dalam menjaga ketertiban dalam aksi demo. Keterlibatan aktif dari elemen masyarakat, seperti pemimpin agama, akademisi, dan organisasi masyarakat, dapat membantu memediasi dan mencari solusi yang terbaik. Edukasi mengenai hak-hak dan tanggung jawab dalam aksi demo juga perlu ditingkatkan, sehingga semua pihak dapat menghormati dan mematuhi aturan yang berlaku.

Namun, tidak dapat dihindari bahwa terdapat situasi di mana aksi demo yang disruptif perlu dihadapi dengan tegas oleh pemerintah. Dalam hal ini, penegakan hukum yang proporsional dan adil harus dilakukan untuk mengatasi gangguan ketertiban yang ditimbulkan. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga hukum dan menghindari konflik yang lebih besar.

Dalam menghadapi aksi demo yang disruptif, penting bagi semua pihak untuk mengedepankan dialog, transparansi, akuntabilitas, dan penegakan hukum yang proporsional. Dengan cara ini, kita dapat menjaga ketertiban masyarakat sambil tetap menghormati hak asasi manusia dan menumbuhkan lingkungan yang damai, adil, dan berkeadilan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun