Salah satu penyebab umum yang menimbulkan adanya perang korea adalah karena perbedaan dan persaingan ideologi di antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Penyebab spesifik dari adanya perang konflik antara Korea Selatan dan Korea Utara yaitu pada bulan Desember 1948 diadakan sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang memberi pernyataan bahwa Korea Selatan-lah yang telah resmi disahkan dan diakui kepemerintahannya.
Mendengar hal itu, Korea Utara memanas dan marah terhadap Korea Selatan maupun Amerika Serikat, hingga pada tahun 1950 muncul lah perang diantara kedua wilayah tersebut. Dengan banyaknya pasukan tentara dan persenjataan yang dibawa oleh Korea Utara membuat Amerika Serikat khawatir terhadap pertahanan Korea Selatan. Amerika Serikat menyadari sengketa perbatasan dan perang tersebut tidak hanya sebuah konflik antara dua wilayah melainkan sebuah langkah awal para komunisme berkampanye guna mengambil alih dunia. Satu tahun kemudian, Amerika Serikat beserta pasukan militernya memasuki wilayah perang dan mengatas namakan Korea Selatan dengan alasan memiliki misi dalam memerangi Komunisme.
Perang tersebut berakhir pada tahun 1953, tetapi belum ada perjanjian perdamaian yang di tandatagani sehingga perang antara keduanya belum dikatakan berakhir seutuhnya.Selain itu, beberapa konflik skala kecil masih sering terjadi hingga saat ini.Keduanya kerap kali mengadakan percobaan perundingan damai namun belum membuahkan hasil.Hal itu disebabkan karena Korea Utara kerap kali meluncurkan percobaan nuklir pada oktober 2006 dan mei 2009.
Konsep:
Untuk menganalisa konflik tersebut, penulis mengambil konsep segitiga Johan Galtung yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
Contradiction: Perbedaan ideologi
Adanya proxy war terjadi karena perbedaan ideologi antara Korea Utara dan Selatan.Yang mana Korea Utara didukung oleh Komunis Uni Soviet dan Republihk rakyat China, sementara Korea Selatan didukung oleh Amerika Beserta sekutu PBB nya.
Attitude: Legitimasi Penyerangan korea Utara terhadap Korea Selatan
Karena bentuk dari sikap itu berupa penyerangan, Korea Utara meluncurkan penyerangan terhadap Korea Selatan atas persetujuan Uni Soviet.Legitimasi penyerangan tersebut dilakukan dengan mengatakan bahwa pihak selatan telah lebih dulu melanggar perbatasan.
Behavior: Invasi Darat dan udara oleh Korea Utara
Amerika memberikan bantuan kepada Korea Selatan berupa militer, sementara Korea utara menginvasi korea Selatan Udara dan daratan.
Level Analisa: Negara
Penjelasan tentang perilaku negara yang mana ditentukan oleh faktor internal negara tersebut.Pemahaman tentang bagaimana aktor-aktor di dalam negara itu berperan dalam hal pengambilan keputusan tentang kebijakan luar negeri.
Hasil Analisa:
- Proxy War Korea Utara dan Selatan
Awal mula pecahnya perang korea sendiri yang terjadi dari 1950-1953, merupakan suatu perang yang di mandatkan atau bisa disebut sebagai proxy war.Korea yang menjadi sorotan utama dengan Amerika Serikat dan Uni Soviet di belakang itu semua.Masuknya Uni soviet dan Amerika ke wilayah semenanjung Korea diawali saat berakhirnya koloni Jepang di wilayah korea.Yang pada awalnya merupakan strategi untuk mengawasi penarikan pasukan Jepang dari Korea.Korea Selatan di bawah amerika sedangkan Korea Utara bersama dengan Uni Soviet.Adanya perang dingin membuat USA dan Uni Soviet berpikir bahwa wilayah semenanjung Korea merupakan daerah yang strategis untuk menyebarkan ideologinya.Intervensi yang dilakukan oleh Uni soviet dan US bermula pada tahun 1945 yang pada akhirnya terpecahnya wilayah Korea menjadi 2 yaitu bagian utara dengan ideologi komunis Uni Soviet, dan selatan dengan ideologi kapitalis Amerika Serikat beserta sekutunya.Penyerangan pertama yang dilakukan oleh Korea utara terhadap Korea Selatan pada tahun 1950 dibawah persetujuan oleh Uni Soviet.Begitu pula dengan selatan yang dibantu oleh pihak Amerika dalam segala hal untuk memerangi bagian utara
Peneliti beranggapan bahwa, Amerika dan Uni Soviet merupakan aktor utama dalam untuk hegemoni dunia.dengan kata lain, perang ini sebenarnya didasari oleh kepentingan pribadi negara (US dan Uni Soviet) untuk menyebarkan ideologi mereka dan adu kekuatan demi mendapatkan kekuasaan.Jadi, perang Korea ini merupakan suatu bentuk perebutan Uni Soviet dan Amerika terhadap wilayah semenanjung Korea dan membuktikan kekuatan mereka.
- Ancaman Nuklir Korea Utara dan Strategi Pencegahan Korea Selatan
Konflik Korea Utara dan Selatan dalam tahapan ini sudah mencapai level eskalasi strategies of threats atau bisa dikenal juga dengan level ancaman hingga saat ini.Aksi provokatif  kerap kali dilakukan oleh Korea Utara salah satunya adalah percobaan nuklir.Untuk mencegah adanya ekskalasi konflik, Korea Selatan melakukan sejumlah tindakan terhadap pihak Utara.Beberapa tindakan terebut dimulai dengan strategi persuasi, pemberian hadiah, Ancaman hukuman, sampai penalti hukuman juga dilakukan oleh Korea Selatan unuk mencegah terjadinya eskalasi konflik.
Beberapa tujuan dan rencana kerja juga dibuat oleh pemerintah Korea Selatan untuk mencegah aksi provokasi yang terus-menerus, yaitu dengan memperkenalkan Visi 3000 atau Vision 3000 thru Denuclearization and Openess yang merupakan kebijakan operasional dari kebijakan 'Utara' Korea Selatan, Mutual Benefits and Common Prosperity Policy (Sudirman, 2018.hlm.85).Visi 3000 dibuat untuk mengatasi kasus nuklir Korea Utara yang menjadi penghalang bagi kemajuan Korea.Didalamnya berupa penawaran "peningkatan bantuan aktif untuk membantu meningkatkan pendapatan per kapitanya hingga 3.000 US dollar dalam sepuluh tahun, jika halnya Korea Utara meninggalkan senjata nuklirnya" (Sudirman,2018.p.85).Beberapa penawaran bagus juga dilakukan oleh Korea Selatan agar perilaku provokasi tidak terus dilakukan oleh Korea Utara, tetapi perilaku tersebut kerap kali ditanggapi negatif oleh pihak Korea Utara.Pihak Utara memutuskan untuk memperketat perbatasan dan peluncuran rudal jarak jauh untuk menentang kebijakan yang dibuat oleh pihak selatan(Umarama,Mamentu, Tulung, hlm.8).Hal itu dikarenakan nuklir merupakan hal yang penting bagi mereka untuk keamanan negara dari ancaman dan menunjukkan superioritas mereka.
Sampai saat ini, Korea Utara terus meluncurkan uji coba nuklir mereka sebagai upaya untuk menunjukkan kekuatan dan superioritas nuklir mereka.Selain itu, nuklir menjadi pelindung bagi mereka dar agresi militer Amerika Serikat yang dipandang sebaga ancaman bagi mereka.Maka, dengan cara uji coba nuklir tersebut dijadikan sebagai ancaman balik kepada pihak Amerika serikat beserta sekutunya.Mereka percaya bahwa uji coba nuklir merupakan sarana diplomasi yang efektif untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat , dan untuk menjaga keamanan rezimnya (Zuhri,Purwono, 2010, hlm.6)
Pohon Konflik:
Daun Konflik: Ancaman Nuklir Korea Utara terhadap Korea Selatan semakin meningkat terus menerus dan menimbulkan ketegangan.Selain itu, terjadi adu kekuatan antar korea Utara dan Selatan.
Dahan Konflik: Perpecahan antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Akar konflik: Terjadi Proxy War yang dilakukan oleh Amerika beserta sekutunya dan juga Uni Soviet yang menyebabkan adanya perbedaan ideologi di antara kedua wilayah.
Resolusi Konflik yang ditawarkan:
      Dalam teori realisme klasik (classical realism) terdapat konsep kepentingan negara, dalam variable ini, pemerintah mempertimbangkan sebuah kebijakan untuk menjaga keamanan dan pertahanan negara terhadap ancaman nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara.Maka dari itu,resolusi konflik yang ditawarkan yaitu berupa mediasi (classical mediation) sebagai alternatif dalam penyelesaian konflik level ekskalasi strategies of threats atau level ancaman.Mediasi dilakukan dengan melakukan taktik persuasi oleh pihak Selatan kepada pihak Utara.Salah satunya adalah dengan memperkenalkan Visi 3000 atau Vision 3000 thru Denuclearization and Openess yang merupakan kebijakan operasional dari kebijakan 'Utara' Korea Selatan, Mutual Benefits and Common Prosperity Policy (Sudirman, 2018.hlm.85), Selain itu Korea Selatan juga menawarkan rekonstruksi ekonomi dan peningkatan hidup warganya termasuk pendidikan, infrastuktur, modal, dan juga kesejahteraan (Sudirman, 2018.hlm.85).Hal itu merupakan suatu alternatif penyelesaian konflik yang mengupayakan adanya hubungan baik antara keduanya, selain itu agar Korea Utara menghentikan pengembangan dan percobaan nuklir yang mengancam keamanan Korea Selatan.
References
Andi Purwono, Ahmad Saifuddin Zuhri. 2010. "PERAN NUKLIR KOREA UTARA SEBAGAI INSTRUMEN DIPLOMASI POLITIK INTERNASIONAL ." SPEKTRUM Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional Vol. 7, No. 2 6.
Fahrin Umarama, Michael Mamentu, Trilke E. Tulung. -. "PROSPEK PENYELESAIAN KONFLIK KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA ." - 8.
reizandi, Fadli. 2021. Knowledge Management system. August 18. Accessed August 18, 2021. https://bbpombandung.app/kms/artikel/51/proxy-war-sebuah-sejarah-untuk-satu-bangsa-namun-berbeda-negara-korea-utara-dengan-korea-selatan.
Sudirman, Arfin. 2018. "KOREA SELATAN DAN PROVOKASI KOREA UTARA: TAKTIK PENGARUH DAN PERSUASI PADA MASA PEMERINTAHAN LEE MYUNG BAK ." Jurnal Wacana Politik 82-85.
VOA. 2022. Ancaman Terbaru Korea Utara Dianggap Sebagai Dalih Uji Coba Nuklir. July 30. Accessed july 30, 2022. https://www.voaindonesia.com/a/ancaman-terbaru-korea-utara-dianggap-sebagai-dalih-uji-coba-nuklir/6680184.html.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H