Mohon tunggu...
Khansa Salsabila
Khansa Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Khansa Salsabila, seorang mahasiswi kedokteran gigi tahun pertama yang tertarik dengan artikel di bidang kesehatan, hukum, dan sosial masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Minuman Isotonik? Bahaya buat Gigi?

2 Juni 2023   22:30 Diperbarui: 2 Juni 2023   22:35 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan dan kebersihan gigi sangatlah penting untuk dijaga dan diperhatikan. Kesadaran mengenai kesehatan gigi di Indonesia sendiri belum optimal karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui betapa pentingnya menjaga kesehatan serta kebersihan gigi. Menurut The World Oral Health Report yang dikeluarkan oleh WHO (World Health Organization), sekitar 90% penduduk Indonesia masih mengalami masalah gigi dan mulut. 

Salah satu masalah yang banyak terjadi adalah rusaknya lapisan enamel gigi. Enamel adalah jaringan pada gigi yang kebanyakan tersusun dari mineral, yakni sekitar 92% bagiannya. Sisanya 8% tersusun atas bahan organik dan air. Mineral yang ada di lapisan enamel ini dapat larut apabila permukaannya mengalami perlakuan yang dapat merusak lapisannya. Larutnya mineral pada lapisan gigi terjadi ketika gigi mengalami demineralisasi yang disebabkan karena gigi terpapar makanan atau minuman dengan pH asam. Salah satu faktor yang menyebabkan demineralisasi pada enamel gigi adalah konsumsi minuman isotonik.

Minuman isotonik adalah produk minuman ringan karbonasi atau non-karbonasi yang biasa dikonsumsi masyarakat. Minuman isotonik sendiri memiliki kemampuan rehidrasi yang lebih baik dibandingkan air minum biasa. Pada konsentrasi yang sama, minuman isotonik memiliki kecepatan rehidrasi yang lebih besar yaitu 73% dibandingkan dengan air minum biasa yang memiliki kecepatan rehidrasi 65%. 

Minuman isotonik biasa dikonsumsi untuk meningkatkan kebugaran serta menggantikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang setelah beraktivitas fisik. Minuman isotonik juga disebut sport drink karena minuman ini berfungsi untuk mempertahankan cairan dan garam tubuh serta memberikan energi karbohidrat ketika melakukan aktivitas.

Penelitian yang dilakukan Director of Biomaterials Science, Maryland University of Baltimore Dental School membuktikan bahwa minuman isotonik bersifat erosif karena pengaruh asam di dalam minuman tersebut. Sebagian besar minuman isotonik mengandung beberapa jenis asam, seperti phosphoric acid, asam sitrat, malic acid dan tartaric acid. Kandungan asam pada minuman isotonik lah yang dapat mempengaruhi proses demineralisasi pada enamel gigi.

Enamel adalah lapisan terluar dari gigi, karenanya enamel harus bisa menahan banyak perlakuan fisik dan kimia. Misalnya, enamel harus bisa tahan terhadap pengunyahan makanan, abrasi, atrisi, plak pada gigi, dan sebagainya. Enamel juga memiliki kontak langsung dengan saliva dan cairan-cairan lain pada rongga mulut.  

Demineralisasi dapat terjadi karena adanya paparan asam dari makanan atau minuman dalam waktu yang lama menyebabkan perubahan pH rongga mulut sehingga permukaan gigi menjadi asam. Demineralisasi dapat terjadi apabila enamel berada dalam suatu lingkungan pH di bawah 5,5. 

Salah satu ciri demineralisasi enamel adalah larutnya berbagai mineral, terutama kalsium. Kalsium merupakan komponen utama dalam struktur gigi dan demineralisasi terjadi akibat pelepasan ion kalsium dari enamel gigi. pH yang rendah akan meningkatkan konsentrasi ion hidrogen dan akan merusak hidroksiapatit enamel gigi. 

Demineralisasi yang terus menerus akan membentuk pori-pori kecil atau porositas pada permukaan enamel gigi sehingga dapat menyebabkan larutnya mineral kalsium. Kondisi inilah yang nantinya dapat menyebabkan karies. 

So? dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi minuman isotonik terlalu sering juga tidak baik untuk kesehatan gigi ya guys! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun