Mohon tunggu...
Khansa QaulanTsaqyla
Khansa QaulanTsaqyla Mohon Tunggu... Lainnya - SMAN 28 JAKARTA.

khansa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel "Dear Nathan"

9 Maret 2021   07:08 Diperbarui: 9 Maret 2021   07:11 51169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Judul: Dear Nathan
Penulis: Erisca Febriani
Tahun terbit: 2016
Jumlah halaman: 520
Penerbit: Best Media
Penyunting: Maskur Priatna
Desain sampul dan penata isi: Rumah Desain
ISBN: 9786026940148

Sinopsis Buku
Buku ini bercerita tentang Salma, seorang pelajar dari Bandung yang baru pindah sekolah ke SMA Garuda. Sayangnya, hari pertama ia pindah, ia sudah telat mengikuti upacara dikarenakan terjebak macet. Salma tentu panik karena ia merupakan seorang siswa yang baik. Lalu ia bertemu dengan Nathan, salah satu murid SMA Garuda yang juga telat. Nathan mengajak Salma mengendap masuk ke sekolah melalui jalan pintas tersembunyi melalui gerbang samping sekolah.

Setelah membantu Salma masuk ke sekolah tanpa ketahuan, Nathan pergi tanpa sempat berkenalan. Salma pun tidak tahu nama Nathan. Namun di suatu kesempatan, Salma akhirnya bertemu dengan Nathan dan kemudian berkenalan. Nathan dan Salma memiliki sifat yang kontras. Nathan yang notabenenya anak "bandel" dan tidak tahu aturan di sekolah, sedangkan Salma merupakan murid dengan sikap terpuji. Perbedaan itu justru saling melengkapi pertemanan mereka dan membuat mereka semakin dekat. Lama-kelamaan, benih cinta pun tumbuh dan mereka mulai menjalin hubungan.

Hubungan Nathan dan Salma tentunya sama dengan hubungan lainnya yang mengalami pasang surut. Mereka dihadapkan dengan berbagai cobaan, mulai dari cobaan pribadi yang berasal dari masalah keluarga Nathan, hingga orang-orang yang berusaha memisahkan mereka. Hal ini membuat mereka harus berpisah dan merenggangkan hubungan.

Ada banyak jalan untuk menyelesaikan masalah jika Tuhan menghendaki, hal ini berlaku juga bagi Nathan dan Salma. Satu persatu masalah yang mereka hadapi bisa selesai walaupun harus melalui proses yang membuat perasaan naik-turun. Mereka akhirnya bisa bersama kembali, dengan perubahan sikap pada masing-masing individu ke arah yang lebih baik. Nathan mulai berubah menjadi murid yang rajin dan taat, Salma tetap bersikap lembut dan bersedia selalu ada di samping Nathan.

Kelebihan Buku
Buku ini memiliki cerita yang ringan karena mengangkat warna-warninya kehidupan di masa SMA, sehingga dapat dipahami dengan mudah bagi hampir seluruh kalangan. Selain itu, setiap karakter yang ada digambarkan dengan jelas wataknya sehingga memunculkan kesan yang kuat. 

Dear Nathan juga memiliki banyak nilai moral tentang keluarga, persahabatan, maupun cinta dan disajikan secara sederhana melalui konflik serta penyelesaiannya. Konflik-konflik yang ada diselesaikan secara baik dan diceritakan secara perlahan, sehingga cerita terkesan rapi dan mudah dicerna. Terakhir, di dalam novel ini saya menemukan banyak kalimat-kalimat yang bermakna untuk dijadikan pelajaran. Sehingga tidak hanya fokus pada percintaan remajanya saja, namun juga bisa mengubah pandangan kita terhadap berbagai hal yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Kekurangan Buku
Dear Nathan merupakan novel adaptasi dari Wattpad dengan judul yang sama, sehingga memungkinkan adanya perubahan diksi serta gaya bahasa. Menurut saya, penggunakan gaya bahasa di dalam novel yang diubah beberapa membuat keaslian karakter di novel ini pudar. Seperti perubahan nama teman-teman Salma atau perubahan gaya bicara Nathan yang jadi terkesan seperti bukan Nathan. Penulis membawakan cerita dengan baik di awal, tegas dan langsung sampai ke poinnya. Namun semakin menuju akhir, alur cerita jadi terkesan bertele-tele dengan adanya narasi yang sebetulnya menurut saya tidak perlu.

Rekomendasi
Saya sangat merekomendasikan buku ini bagi pembaca yang ingin membaca cerita ringan, namun berkesan dan penuh makna. Meskipun cukup tebal serta adanya beberapa kekurangan yang sebelumnya disampaikan, buku ini tetap pantas untuk dibaca sampai akhir. Buku ini dapat membuat pembaca turut merasakan kembali indahnya masa SMA dengan segala hiruk-pikuknya. 

Selain itu, saya juga menyarankan buku ini untuk siapapun yang ingin belajar mengenai arti nilai-nilai persahabatan dan keluarga, serta siapapun yang ingin belajar untuk jangan menilai perilaku buruk seseorang apabila tidak tahu apa yang ia alami dalam kehidupannya. Kalimat-kalimat yang diucapkan, serta berbagai peristiwa yang terjadi di dalam novel dapat menyentuh pembaca dengan cara penyampaiannya yang baik. Karena itu, buku ini bukan hanya dapat menghibur dan mengisi waktu luang, namun juga dapat dijadikan sarana refleksi diri dan kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun