Mohon tunggu...
Khansa Mufida
Khansa Mufida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan PIAUD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Cara Deteksi Dini pada Perkembangan Anak ?

9 Desember 2020   12:40 Diperbarui: 9 Desember 2020   12:42 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deteksi dini merupakan serangkaian pemeriksaan untuk menemukan gangguan pada perkembangan anak agar jika ditemukan gangguan pada perkembangan anak dapat diatasi dengan segera. pertumbuhan anak adalah bertambahnya ukuran ukuranfisik pada anak seperti tinggi dan berat badan. berat badan berkaitan dengan jumlah gizi dan keseimbangan cairan, tetapi dapat digunakan sebagai data tambahan untuk pertumbuhan anak. perkembangan anak merupakan bertambahnya kemampuan fungsi fungsi setiap individu, seperti kemampuan motorik halus dan motorik kasar, kemampuan penglihatan, pendengaran, berbahasa, sosial-emosional, kemandirian dan kemampuan kognitif. ada beberapa faktor penentu kualitas perkembangan anak adalah yang pertama ada potensi genetik dan yang kedua ada faktor lingkungan. gangguan perkembangan anak terjadi bila ada faktor genetik dan faktor lingkungan yang tidak dapat mencukupi kebutuhan dasar perkembangan anak. 

Teknik deteksi dini pada perkembangan anak yaitu yang pertama mengukur berat dan tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan menggunakan pengukur antropometer, cara ini dokter dapat menyimpulakan apakah ada gangguan pada perkembangan anak atau tidak. yang kedua melihat aspek yang perlu diperhatikan seperti motorik kasar yang melibatkan pada otot otot besar anak seperti berjalan berlari dan lain lain, motorik halus yang melibatkan otot otot halus seperti kegiatan menulis dan sebagainya. yang ketiga kemampuan berbahasa anak kemampuan ini berhubungan dengan berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain. yang keempat aspek sosial aspek ini berhubungan dengan interaksi anak dengan lingkungannya. 

ada beberapa tahapan perkembangan anak yang perlu diperhatikan orang tua, anak pada usia 3-6 bulan mengangkat kepala dengan tegak lurus  pada posisi telungkup, anak pada usia 9-12 bulan berjalan dengan berpegangan pada sesuatu, anak pada usia 12-18 bulan sudah dapat minum sendiri dari gelas tanpa tumpah, anak pada usia 18-24 bulan sudah dapat mencoret coret menggunakan alat tulis, anak usia 2-3 tahun dapat berdiri dengan menguunakan satu kaki dan sudah dapat melepas pakaian sendiri, anak usia 3-4 tahun sudah dapat mengenal paling sedikit 1 warna, anak usia 4-5 tahun dapat mencuci tangan dan mengeringkannya sendiri tanpa bantuan orang lain (Depkes RI, 2005).  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun