"Pasar yang khas dengan Jogja. Banyak banget Kuliner yang ada disini.Selain jual baju di pasar ini bisa nikmatin kulineran juga.Saya paling suka Sate Kere nya sih, rasa nya enak dan jarang ada di kota lain.Kalo lagi explore Jogja jangan lupa mampir ke Pasar Beringharjo" kata Endah sebagai salah satu pengunjung Pasar Beringharjo.
Pasar Beringharjo merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi terutama untuk membeli oleh-oleh khas Jogja. Ada berbagai jenis oleh-oleh yang ditawarkan di Pasar Beringharjo. Perlu diketahui, Pasar Beringharjo juga merupakan pasar tertua di Jogja yang dibangun dekat dengan Keraton Jogja sebagai sentra ekonomi warga Jogja saat itu.
Dikutip dari laman resmi Arsip dan Perpustakaan Pemerintah Kota Jogja, sebelum menjadi bentuk Pasar Beringharjo, dulunya Sultan Hamengku Buwono I membangun sarana perdagangan melalui pasar tradisional yang berupa deretan lapak-lapak.
Memasuki masa Pemerintah Hindia Belanda yang mulai mengembangkan permukiman orang Belanda beserta fasilitas publik lainnya di sekitar kawasan pasar tersebut yang diikuti pula oleh orang-orang Tionghoa, sehingga Sultan Hamengku Buwono I menangkap situasi tersebut sebagai peluang untuk mengembangkan pasar yang masih sederhana, namun luas dan ramai itu.
Pada tanggal 24 Maret 1925, Sultan Hamengku Buwono I memberikan proyek pembangunan los-los pasar kepada Perusahaan Beton Hindia Belanda atau Nederlandsch Indisch Beton Maatschappij. Pada akhir Agustus 1925, 11 kios telah terselesaikan, dan kemudian yang lainnya menyusul secara bertahap. Pada akhir Maret 1926, pembangunan pasar bergaya khas jawa dan kolonial tersebut selesai dan mulai dipergunakan sebulan setelah itu.
nama Beringharjo berasal dari kata 'bering' yang berarti beringin dan 'harjo' yang berarti kesejahteraan. Di balik itu pengambilan nama Beringharjo juga dilatarbelakangi oleh Pasar Beringharjo yang dibangun di atas bekas lahan hutan beringin yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan.Pasar Beringharjo memiliki nilai historis dan filosofis dengan Kraton Yogyakarta karena telah melewati tiga fase, yakni masa kerajaan, penjajahan,dan kemerdekaan. Pembangunan Pasar Beringharjo merupakan salah satu bagian dari rancang bangun pola tata kota Kesultanan Yogyakarta yang disebut Catur Tunggal. Pola tata kota ini mencakup empat hal yakni keraton sebagai pusat pemerintahan, alun-alun sebagai ruang publik, masjid sebagai tempat ibadah, dan pasar sebagai pusat transaksi ekonomi.
Menurut Budiman sebagai wisatawan yang datang ke pasar Beringharjo mengatakan bahwa Pasar Beringharjo merupakan pasar legendaris akan pusat jajanan dan tekstil tradisional yang lengkap.Pasar beringharjo juga telah mengalami kemajuan akan penataan kios dalam pasar tersebut.Budiman juga mengatakan bahwa perlu skill tawar menawar yang tinggi dikarenakan harga yang terpatok bisa turun dengan sedikit.
Pasar ini sudah terbilang cukup ramai untuk sebuah pasar tradisional.Karena terdapat banyak pengunjung,suasana di dalam pasar ini sudah sangat ramai dan terasa panas terutama pada lantai satu dan dua namun pada lantai tiga terasa cukup dingin dikarenakan terdapat AC,sehingga pengunjung dapat sekedar menurunkan hawa panas di lantai tersebut.Terdapat banyak pengunjung baik itu warga lokal ataupun tourist dari negara lain.
Dalam pasar ini terdapat banyak kios akan tetapi Mayoritas dari kios tersebut adalah penjual kaos atau batik.Beringharjo merupakan tempat terbaik untuk membeli batik dikarenakan koleksi nya yang sudah cukup lengkap.terdapat batik yang masih berupa kain ataupun pakaian yang sudah jadi.batik batik tersebut terdapat pada bagian dalam pasar beringharjo.
Lantai dua pasar ini juga hampir semua kios berjualan pakaian,namun ada beberapa kios atau stand yang menjual Bakpia ataupun jajanan lainnya.Di lantai tiga terdapat FoodCourt dan terdapat penjual Accesoris.Accesoris yang dijual juga cukup beragam.Terdapat Gelang,Kalung,Gantungan Kunci,dan lain lain.Ada beberapa Accesoris yang bertema Yogya seperti Gantungan Kunci Candi,Pantai,dan Tugu Yogya itu sendiri.Di bagian samping pasar terdapat banyak sekali Kios akan Jajanan tradisional,baik itu Dawet,Talas,Sate kere,dan lain lain.
Pasar Beringharjo berlokasi di Jl. Margo Mulyo No.16, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta,atau lebih tepatnya pada Jalan Malioboro Yogyakarta.Meski Pasar sudah selesai beroprasi pada pukul 17.00 mengingat pasar Beringharjo mempunyai Lokasi di jalan Malioboro lokasi tersebut masih terbilang cukup ramai akan orang orang yang sedang menikmati jalanan Malioboro atau pun hanya sekedar ingin menyantap kuliner malam yang ada di jalan Malioboro tersebut.
"Tempat Oleh-oleh khas Yogyakarta, bangunannya yang khas dan dekat dengan pusat wisata Malioboro. Cocok untuk mencari oleh-oleh pakaian maupun makanan dengan harga terjangkau" Ucap Bima sebagai pelanggan pasar Beringharjo.
Saya sebagai penulis sangat merekomendasikan untuk mengunjungi Pasar Beringharjo ini dikarenakan selain untuk berbelanja baik itu pakaian ataupun kuliner,pasar Beringharjo dapat menjadi destinasi wisata untuk berbelanja di daerah Yogyakarta.selain itu dalam pasar ini terdapat banyak pembelajaran dan perjuangan dari berbagai aspek pasar tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H