Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan suatu objek. Sedangkan atensi adalah pemusatan pikiran, dengan jelas dan sadar, terhadap suatu objek oleh adanya keinginan untuk menghadapi objek tersebut. Sensor dan atensi adalah dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat terpisahkan.Â
Baca juga: Tahap Pemrosesan Informasi: Sensasi, Persepsi, dan Atensi
Karena pada dasarnya atensi tidak akan bekerja dengan baik tanpa adanya sensor. Menurut Puti Arumsani ada beberapa aspek yang sangat mempengaruhi atensi yaitu usia, jenis kelamin, minat, kebutuhan, intensitas atau ukuran, pergerakan dan pengulangan. Dalam hal usia sensor yang diberikan pasti berbeda misalnya saja antara anak-anak dengan orang dewasa dan atensi yang akan mereka berikan pasti berbeda, begitupun dengan aspek-aspek lainnya.
Perhatian (Attention) menggunakan dua proses dalam pengenalan persepsi yaitu proses bottom-up dan top-down. Kadang-kadang kita memusatkan aktivitas mental kita pada rangsangan yang menarik pada lingkungan sekitar kita dan menyita perhatian kita (bottom-up processing). Sebagai contoh, perhatian kita teralihkan pada benda yang tiba-tiba bergerak seperti halnya ketika kita berjalan kemudian tiba-tiba melihat kecelakaan mobil, secara otomatis perhatian kita pasti akan langsung tertuju pada peristiwa tersebut.Â
Di sisi lain, kadang kita memusatkan perhatian kita pada suatu rangsangan yang khusus dan kita inginkan (top-down processing). Sebagai contoh, kita memusatkan perhatian pada materi kuliah yang sedang kita hadapi, atau bisa juga perhatian kita teralihkan karena materi yang kita dengar menurut kita itu sangat penting dan merarik sehingga perhatian kita tertuju pada dosen yang menerangkan materi tersebut (Andri,2013).
Attention terbagi menjadi beberapa macam yaitu yang Pertama, perhatian yang terbagi (divided attention) merupakan salah satu bentuk pemusatan aktivitas mental pada dua atau lebih kegiatan yang dilakukan pada waktu yang bersamaan. Misalnya saja ketika kita berjalan dan sedang mengetik sms. Tanpa kita sadarai kita sering melakukan aktifitas sehari-hari menggunakan divided attention.Â
ketika kita sedang menyetir mobil kemudian kita di perintahkan untuk pengendara di depan kita dan kita di minta menginjak rem jika pengendara di depan berhenti. Kedua perhatian yang terpilih (selective attention) berhubungan erat dengan perhatian yang terbagi (divided attention).Â
Jika seseorang mendapatkan dua tugas atau lebih dalam waktu yang sama (divided attention) maka untuk mendapatkan hasil yang optimal orang tesebut harus melakukan perhatian yang terpilih (selective attention) sesuai dengan prioritas kegiatan tersebut. Pada perhatian yang terpilih (selective attention) seseorang akan menfokuskan perhatian pada salah satu kegiatan dan mengabaikan kegiatan atau informasi lainnya yang kurang berhubungan dengan kegiatannya (Andri,2013).
Baca juga: Memahami Anak dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Misalnya saja ketika kita sedang berbelanja di sebuah toko pakaian kemudian kita menemukan dua pakaian yang menarik perhatian kita, kemudian kita memilih baju tersebut kira-kira mana yang cocok dan pantas kita pakai. Dari penjelasan yang sudah di uraikan diatas semoga kalian makin paham akan attension atau perhatian, yang secara tidak sadar kita sudah melibatkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
By milla pristianti (piaud17)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H