Mohon tunggu...
Khansa Faadilah
Khansa Faadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Undip Tim II Periode 2021

Khansa Faadilah - Ilmu Komunikasi 2018

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa KKN Undip Imbau Masyarakat Menjadi Cerdas dan Anti Hoaks di Kala Pandemi

6 Agustus 2021   17:00 Diperbarui: 7 Agustus 2021   14:42 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang - Pada Kamis (15/07/2021) Mahasiswa Tim II KKN Undip periode 2021 melangsungkan programnya yaitu booklet yang mengusung judul "Masyarakat Cerdas Anti Hoaks". Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan kemampuan menyaring informasi dan meningkatkan kesadaran akan maraknya hoaks.

Di era globalisasi terjadi gelombang disruptif besar terkait hoax. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, arus informasi mengalir dengan deras. Banyak berita yang bersebaran di televisi, media cetak, media online, maupun sosial media. Banyak informasi beredar di masyarakat yang belum tentu kebenarannya. Tak jarang, berita yang tersebar adalah berita palsu alias hoaks. Hoaks saat pandemi sangat memprihatinkan karena jumlahnya mencapai puluhan ribu sejak awal Covid-19 masuk di Indonesia. Hoaks, yaitu informasi yang tidak benar, cenderung bersifat provokatif dan menyesatkan. 

Kementerian Komunikasi dan Informasi menyebutkan bahwa telah teridentifikasi sebanyak 1.387 jenis hoax mulai Maret 2020 hingga Januari 2021 dan menyebabkan akibat yang buruk pada perilaku masyatakat. Berbagai informasi bohong dan berita hoax berpotensi memunculkan ketakutan tak berdasar, persepsi buruk, menumpulkan kecerdasan yang akhirnya membuat masyarakat bersikap negatif menghadapi pandemi ini. Terdapat oknum-oknum tak bertanggung jawab yang menyebarkan hoax untuk kepentingan tertentu. 

Maraknya hoax terutama yang berhubungan dengan kesehatan menjadi ancaman serius bagi penanganan pandemi di Tanah Air. Hal ini bisa berdampak pada kesalahan sikap dan pemikiran masyarakat. Mulai dari hoaks vaksin mengandung chip, penyembuhan Covid-19 dengan air lemon, vaksin mengandung logam, hingga berita kematian akibat Covid-19 yang palsu yang membuat masyarakat menjadi panik dan takut. Kepanikan dapat mengarah pada penurunan imun yang membuat masyarakat menjadi lebih rentan terinfeksi penyakit.

"Hoaks sangat meresahkan. Saya sebagai mahasiswa merasa memiliki kewajiban untuk mengedukasi masyarakat yang masih mudah termakan hoaks. Apalagi, hoaks hampir selalu muncul setiap harinya. Misalnya saja broadcast dari grup WhatsApp, terutama grup orang tua, yang sangat rentan terkena hoaks dan langsung menyebarluaskan" ujar Khansa Faadilah selaku Mahasiswa KKN Tim II Undip Periode 2020/2021. Khansa merasa perlu memberikan edukasi yang dikemas dengan menarik agar tetap dapat diterima masyarakat walau program dilakukan hanya secara virtual melalui WhatsApp.

Booklet berjumlah 9 halaman yang disusun oleh mahasiswa memberikan informasi lengkap mengenai cara menjadi masyarakat yang cerdas dalam menerima informasi, kontak pengaduan hoaks, cara memilah informasi, hingga undang-undang yang mengatur soal hoaks. Booklet tersebut dilengkapi dengan ilustrasi dan warna yang menarik serta tulisan yang tidak terlalu panjang agar mudah dibaca, dipahami, serta diingat oleh masyarakat. Segala informasi perlu dicek kebenaran berita serta sumber beritanya, apakah asalnya dari sumber yang terpercaya atau bukan. Dibutuhkan strategi untuk melawan hoaks khususnya oleh masyarakat sebagai konsumen dari berita. Di masa kritis seperti ini, informasi yang kita konsumsi sebaiknya hanya informasi terbaik yang bisa kita upayakan.

Sudah lebih dari satu tahun Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 dan keadaan belum berangsur membaik. Saatnya kita membantu pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19, salah satunya adalah dengan menyaring informasi dan hanya mempercayai informasi yang kredibel. Oleh karena itu, masyarakat sebagai konsumen media hendaklah menjadi pengguna yang cerdas, bijak, dan cermat.

Penulis: Khansa Faadilah – Ilmu Komunikasi 2018 (NIM 14040118130107)
DPL: Dr. Hardjum Muharam, S.E., M.E.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun