Mohon tunggu...
Khansa Azizah
Khansa Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Universitas Airlangga, Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Statistika

Hallo semuanya, terima kasih telah berkunjung. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lawan Penyakit Lupus dengan Kenali Gejalanya

17 Mei 2023   23:39 Diperbarui: 17 Mei 2023   23:43 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau biasa disebut dengan penyakit lupus merupakan salah satu jenis penyakit autoimun. Penyakit ini belum dikenal oleh banyak orang, karena termasuk penyakit langka. Penyakit autoimun ini menyebabkan antibodi menyerang bagian-bagian tubuh sendiri karena adanya mutasi gen-gen yang menentukan permukaan sel limfosit (Roviati Evi, 2012).

Menurut Kemenkes dalam Temu Media untuk memperingati Hari Lupus Sedunia tahun 2018, menyatakan bahwa penyakit lupus termasuk jenis penyakit tidak menular yang terus meningkat setiap tahunnya. WHO juga mencatat bahwa terdapat 5 juta orang penderita lupus di dunia, dan ditemukan lebih dari 100 ribu kasus baru setiap tahunnya. 

Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online 2016, pada tahun 2016 terdapat 25% atau sekitar 550 jiwa dari 2.166 penderita lupus meninggal. Rata-rata penderita lupus adalah perempuan usia produktif sekitar 15-50 tahun, meskipun demikian laki-laki, anak-anak, maupun remaja juga dapat terserang penyakit lupus. 

Untuk menekan tingginya peningkatan penyakit lupus, Kemenkes RI merancang program deteksi dini penyakit lupus yang disebut Periksa Lupus Sendiri (SALURI) yang dapat dilakukan dengan cara mengenali gejala- gejala sebagai berikut:

  • Demam dengan suhu di atas 38 derajat celcius
  • Mudah merasa lelah dan lemah
  • Sensitif terhadap paparan sinar matahari
  • Rambut rontok
  • Ruam merah di kulit, khususnya ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu di bagian pipi yang melalui hidung
  • Sariawan yang tidak kunjung sembuh terutama di langit-langit mulut
  • Persendian terasa nyeri dan bengkak terutama di lengan dan tungkai, serta pucat kebiruan pada ujung-ujung jari tangan dan kaki saat udara dingin
  • Dada terasa nyeri terutama saat berbaring dan menarik napas dalam
  • Kejang atau gangguan saraf lainnya
  • Kelainan hasil pemeriksaan laboratorium sesuai petunjuk dokter (anemia, leukositopenia, trambositopenia, hematuria, dan proteinuria, positif ANA atau Anti ds-DNA)

Pasien disarankan untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter di pukesmas atau rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut jika mengalami minimal 4 gejala tersebut. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penderita lupus agar dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik, yaitu sebagai berikut: Hindari paparan sinar UV/sinar matahari secara langsung terutama antara dari jam 10.00 sampai jam 15.00, hindari aktivitas fisik yang berlebihan, hindari merokok, hindari perubahan cuaca karena memengaruhi proses inflamasi, hindari stress dan trauma fisik, memakai pakaian tertutup dan pelindung sinar matahari dengan sun protection factor minimal SPF 30PA++ 30 menit sebelum keluar rumah, hindari penggunaan alat kontrasepsi atau obat lain yang mengandung hormone estrogen, lakukan konsultasi dengan dokter secara rutin dan minum obat secara teratur.

Singkat cerita mengenai ayah saya yang merupakan seorang penderita penyakit lupus. Awalnya, ayah sakit selama kurang lebih 8 bulan di tahun 2017. Pada saat itu, ayah melakukan pemeriksaan di beberapa rumah sakit yang berada di daerah Lamongan dan hasilnya menunjukkan tidak terdeteksi penyakit apapun. 

Hingga pada akhirnya, saat melakukan pemeriksaan ulang di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, ayah saya dinyatakan mengidap penyakit lupus oleh Dr. Bambang yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam di rumah sakit tersebut. 

Pada saat itu juga, ayah saya langsung menjalankan rawat inap di rumah sakit tersebut. Hal tersebut dikarenakan pada pemeriksaan rontgen terdapat bercak putih di paru-parunya, dimana hal tersebut menunjukkan adanya peradangan pada paru-parunya yang disebabkan oleh penyakit lupus. 

Gejala yang dialami oleh ayah saya adalah ruam merah di wajah dan kulit akibat paparan sinar matahari, nyeri-nyeri pada persendian, adanya bengkak dan kulit kering yg mengelupas di bagian siku dan lutut, rambut rontok, dan demam yang naik-turun. 

Setelah melakukan rawat inap selama 2 minggu, ayah saya melakukan obat jalan dengan obat yang diresepkan oleh Dr. Bambang, dimana setiap bulannya diwajibkan untuk melakukan kontrol. Sekitar 2 tahun menjalani pengobatan ayah saya sempat mencoba berhenti untuk mengonsumsi obat. 

Namun, penyakit tersebut kambuh sehingga ayah saya melakukan pengobatan kembali. Kemudian sekitar tahun 2022, ayah mulai mengurangi konsumsi obatnya secara perlahan dan hingga saat ini ayah dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan baik tanpa mengonsumsi obat dan penyakit lupusnya tidak kambuh kembali. Di samping itu, ayah saya tetap memperhatikan hal yang perlu diperhatikan oleh penderita lupus dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari secara efektif.

Referensi:

Kemenkes. 2018. Hari Lupus Sedunia 2018 : Memahami Program Deteksi Dini Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES). http://p2p.kemkes.go.id/hari-lupus-sedunia-2018-memahami-program-deteksi-dini-penyakit-lupus-eritematosus-sistemik-les/

Roviati, Evi. 2012. Systemic Lupus Erithematosus (SLE) : Kelainan Autoimun Bawaan yang Langka dan Mekanisme Biokimiawinya. Cirebon:  IAIN Syekh Nurjati. https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/sceducatia/article/view/474

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun