wisata dan kuliner sudah mulai buka dan Kembali seperti semula meskipun tetap harus menggunakan protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sudah mulai banyak dari kalangan masyarakat yang memiliki rencana liburan atau berwisata.Â
Di tahun 2022 angka Covid-19 semakin menurun, tempatSalah satu syarat bagi para warga atau wisatawan yang ingin bepergian ke suatu tempat wisata atau bahkan luar negeri adalah melakukan Vaksin Booster.
Namun jika berbicara soal tempat wisata dan kuliner yang sudah buka dan mulai ramai oleh pengunjung, ada satu tempat wisata yang menarik, unik dan juga dapat menyegarkan pikiran, yaitu adalah Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk atau yang sering dijuluki taman Mangrove. Kawasan konservasi alam mangrove yang memiliki luas 99,82 Hektar kemudian dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.
Lokasi Taman Mangrove Jakarta
Taman Magrove  Angke Kapuk terletak di Kamal Muara, Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, 14470  yang bersebelahan dengan kawasan elit PIK (Pantai Indah Kapuk) di Jakarta Utara. Lokasinya sangat mudah untuk dikunjungi baik melalui akses Tol dalam kota maupun Tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) atau bisa juga dengan menggunakan Transportasi Umum seperti Bis TransJakarta.
Sejarah Taman Mangrove Jakarta
Dilansir dari jakartamangrove.id Taman Wisata Alam Angke Kapuk merupakan bagian dari kawasan hutan Angke Kapuk yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 24 tanggal 1 Juni tahun 1939 dengan luasan 99,82 Hektar.Â
Izin Pengusahaan Pariwisata Alam TWA Angke Kapuk diberikan kepada PT. MURINDRA KARYA LESTARI sejak 1997 dengan tujuan mengembangkan TWA Angke Kapuk sebagai sarana pariwisata alam sekaligus mempertahankan kelestarian fungsi mangrove sebagai sistem penyangga kehidupan.
Kawasan hutan Angke Kapuk sempat digarap oleh puluhan penambak liar dan mulai direstorasi pada tahun 1998. Perubahan kawasan dari hutan menjadi areal tambak ikan tidak hanya menghilangkan pepohonan namun juga merusak alam dan ekosistem tanaman Mangrove. Berbagai kendala dihadapi untuk mengembalikan kawasan ini ke peruntukkannya seperti semula.
Kemudian setelah 12 tahun berjuang untuk membersihkan kawasan dari penggarap illegal dan menanami kembali pepopohonan mangrove yang hilang, akhirnya TWA Angke Kapuk dapat diresmikan pada tgl 25 Januari 2010 oleh Menteri Kehutanan saat itu Bapak. Zulkifli Hasan.
Pada saat awal pandemi dimulai, tempat wisata ini tutup untuk sementara waktu guna untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Kemudian pada tanggal 15 september tahun 2021 taman Mangrove dibuka kembali. Pada saat awal buka di masa pandemi taman Mangrove tidak membuka reksreasi dan wisata air tetapi dibuka hanya untuk olahraga seperti jogging atau jalan di tepi sungai sambil melihat keindahan hutan Mangrove.
Untuk dapat masuk dan melihat taman Mangrove para wisatawan membutuhkan biaya tiket masuk sebesar Rp. 30.000 untuk pengunjung dewasa dan Rp. 20.000 untuk pengunjung anak-anak.Â
Harga dinaikan Rp. 5.000 ketika wisatawan berkunjung hari libur. Kemudian harga untuk turis mancanegara yaitu sebesar Rp. 150.000 dan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 20.000 jika berkunjung di hari libur. Untuk biaya parkir kendaraan dikenakan biaya mulai dari Rp. 5.000 hingga Rp. 50.000 tergantung jenis kendaraan yang digunakan.
Taman Wisata Alam Angke Kapuk juga terdapat wisata air, yaitu pengunjung dapat menikmati sensasi naik Speed Boat, Perahu Dayung, Sepeda Air Kodok, dan Perahu Kano. Biaya yang dibutuhkan untuk menaiki Speed Boat yaitu beriksar Rp. 350.000 6 Orang dalam 1 Perahu dan Rp. 450.000 8 Orang dalam 1 Perahu.Â
Biaya yang dibutuhkan untuk menaiki Perahu Dayung yaitu Rp. 100.000 per 1 perahu dan maksimal dinaiki oleh 4 orang wisatawan. Kemudian biaya untuk menaiki Sepeda Air Kodok dan Perahu Kano yaitu Rp. 100.000 per unit.
Taman Mangrove ternyata juga dapat memberikan edukasi kepada para wisatawan yang berkunjung kesana seputar flora dan fauna. Untuk edukasi seputar flora atau tumbuhan, Taman Mangrove membuah Penanaman dan Konservasi yang dapat dilakukan secara langsung oleh para pengunjung yang berminat.Â
Biaya yang dibutuhkan oleh para wisatawan untuk bisa menanam tumbuhan Mangrove yaitu sebesar Rp. 150.000 / Pohon dan untuk penanaman Nostalgia (1 pohon bibit mangrove dan papan nama) dikenakan biaya sebesar Rp. 500.000 / Paket.
Jenis-jenis fauna yang mendominasi kawasan TWA Angke Kapuk, umumnya adalah jenis-jenis burung merandai dan hampir seluruhnya merupakan satwa yang dilindungi. Beberapa jenis diantaranya adalah Burung Belibis, Burung Elang Laut Perut Putih, Itik Benjut, Kuntul Kerbau dan masih banyak lagi.Â
Selain itu terdapat pula bererapa jenis satwa lainnya diantaranya Biawak Air, Ikan Gelosoh dan Rusa. Rusa yang berada di TWA Angke Kapuk dikebang biakaan dengan baik hingga melahirkan beberapa bayi rusa.
Taman Mangrove juga memiliki penginapan untuk para wisatawan yang ingin staycation dengan suasana baru yaitu Camping Ground (Rumah Tenda) dengan menginap diatas sungai yang dikelilingi oleh tanaman Mangrove.Â
Ada 2 tipe rumah tenda yang disediakan oleh penginapan Rumah Tenda di TWA Angke Kapuk, yaitu Rumah Tenda yang tidak menggunakan AC dikenakan biaya sebesar Rp. 150.000 keatas (pada hari biasa) dan dikenakan biaya sebesar Rp. 200.000 keatas (Pada hari libur).Â
Lalu jika Rumah Tenda yang menggunakan AC dikenakan biaya sebesar Rp. 200.000 keatas (Pada hari biasa) dan dikenakan biaya sebesar Rp. 300.000 keatas (pada hari libur).
Taman Mangrove Angke Kapuk sangat cocok bagi para pengunjung yang ingin berwisata dengan tenang dan menikmati sejuknya pepohonan mangrove ditengah padatnya kota jakarta. Waktu paling tepat untuk berkunjung di tempat ini pada saat pagi hari dan sore hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI