Mohon tunggu...
Khansa Ilma Nafiah
Khansa Ilma Nafiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Scomber Scombrus Semoga Sukses Terus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Jedok! Menantang Mental dan Mengasah Otak

1 Juni 2023   07:55 Diperbarui: 1 Juni 2023   14:54 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ujian jedok atau disebut juga ujian ketok adalah metode ujian yang pengerjaan soalnya dikerjakan dengan waktu tertentu kemudian berpindah ke soal selanjutnya. Sistem ujian jedok ini pada setiap meja diberikan satu buah soal dan preparat yang harus diamati untuk menjawab soal tersebut. Batas waktu pengerjaan ditandai dengan bunyi ketokan setiap soalnya. Mahasiswa harus berpindah tempat untuk mengerjakan soal berikutnya saat itu juga.

Sistem ujian jedok diberikan pada ujian praktikum karena mata kuliah praktikum memiliki banyak materi dan butuh pengamatan langsung. Selain itu juga memudahkan dosen dan asprak untuk menyediakan preparat yang diperlukan tiap soalnya. Ujian jedok juga dapat menghemat waktu ujian. Waktu 30 menit cukup untuk absensi, penataan tempat, dan pengerjaan 100 soal dalam satu kloter mahasiswa. Batas waktu pengerjaan yang singkat dapat melatih mahasiswa berpikir cepat dan mencegah kecurangan.

Mahasiswa yang mengikuti ujian jedok sering kali merasa cemas panik dan grogi. Kecemasan ini terjadi karena ujian jedok memiliki batas waktu yang pendek dan memiliki suara ketokan yang sangat keras, sehingga menyebabkan hilangnya konsentrasi dan tidak fokus saat menjawab soal. Kondisi tersebut menyebabkan mahasiswa tidak bisa menjawab soal dengan benar dan teliti, sehingga hasil nilai ujian kurang memuaskan.

Pengalaman saat menghadapi ujian jedok pertama kali, awalnya saya sangat kewalahan saat mengerjakan soal meskipun sudah belajar dan sudah yakin memahami seluruh konsep dan materi. Batas waktu yang singkat (hanya 10 detik per soal) membuat tangan tremor saat menulis, tiba-tiba pikiran buntu, dan muka tegang terpampang. Suara “TANG” dari kursi stainless yang dipukul oleh asprak membuat lebih panik lagi. Karena tidak fokus saya sempat salah arah saat pindah soal sampai tabrakan dengan teman. Namun, seiring bergantinya soal membuat saya semakin terbiasa, tenang, dan fokus saat mengerjakannya meskipun ada beberapa soal yang tidak sempat ditulis karena kekurangan waktu. Tantangan yang cukup sulit saat ujian ketika mengamati preparat yang berukuran kecil. Saat waktu telah berakhir, saya pasrah menyerahkan lembar jawaban ujian apa adanya.

Pelaksanaan ujian jedok kurang lebih sensasinya seperti itu, terasa sulit namun mengasyikkan dan penuh tantangan. Bagi mahasiswa, ujian jedok mungkin terasa rumit dan merepotkan karena tidak boleh berpikir lama untuk menjawab soal yang banyak, namun sebenarnya sangat berguna untuk melatih kemampuan observasi dan penerapan materi yang telah dipelajari. Sebelum mengerjakan ujian jedok, selain diperlukan penguasaan materi juga dibutuhkan persiapan mental yang matang. Apabila tegang saat mengerjakan, maka otomatis apa yang telah dipelajari sebelumnya tidak terlintas dalam pikiran. Selain itu jangan lupa berdoa sebelum mengerjakan ujian dan menerima apapun hasilnya dengan lapang dada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun