Mengilhami Arti Hidup yang Mulai Dilupakan Kehidupan Modern ala Film Disney Soul (2020)

Jika ditanya sebenarnya apa arti dari hidup itu sendiri, apa yang terbesat pertama dari pikiran kita? Mungkin kebanyakan berpikir rumit tentang arti hidup sedangkan hidup merupakan sesuatu yang sangat sederhana. 

Pemikiran rumit ini yang terbentuk dari sistem dunia modern yang menjadikan hidup adalah hal yang penuh perjuangan. Masalah kemisikanan, takut untuk tidak bisa hidup besok karena tidak punya uang, kebutuhan yang tiap harinya bertambah, dan lainnya yang membuat hidup merupakan ketakutan bagi manusia modern. 

Angan-angan dari sistem kapitalisme yang membuat arti hidup adalah melulu soal punya uang atau tidak. Masalah panjang yang berujung privillege, dimana punya uang dan koneksi menjadikan hidup jauh lebih mudah daripada yang lain. 

Namun apakah manusia modern saat ini benar-benar akan memikirkan esensi dari hidup itu sendiri atau hanya berfokus pada satu goal kita yang ujung-ujungnya ya untuk menghasilkan uang lebih banyak lagi? 

Pemikiran ini yang menimbulkan banyakanya penyakit mental pada manusia di kehidupan modern. Jika dikoreksi lagi seberapa banyak orang yang benar-benar bahagia dengan pekerjaannya saat ini? 

Pekerjaan yang paling membahagiakan adalah pekerjaan yang menghasilkan banyak uang sehingga diakhir pekan kita dapat membeli barang yang sudah lama diimpikan walaupun harus merelakan waktu dan tenaga yang begitu banyak. 

Kenyatanya hingga kini orang-orang yang bekerja sesuai dengan keinginannya hanya beberapa persen. Terlebih untuk hidup di kota-kota besar yang memiliki tantangan tersendiri. 

Dari film Disney yang berjudul Soul (2020) kita dapat memaknai kembali arti hidup. Film ini bagai gamparan untuk manusia-manusia modern ditengah gemerlapnya iming-iming dunia. 

Di pembuka film kita disuguhkan pemeran utama yaitu Joe Gardener, seorang guru musik honorer yang mendapat promosi untuk menjadi guru tetap di sekolahnya. 

Promosi tersebut didukung penuh oleh ibunya karena menjadi guru tetap akan menjamin hidup anaknya. Namun Joe Gardener sendiri tidak begitu senang karena dia selama ini mempunyai cita-cita terpendam untuk menjadi musisi jazz terkenal di Amerika. 

Keinginan Joe untuk menjadi musisi jazz ditentang oleh ibunya sebab jadi musisi tidak memiliki jaminan untuk selalu menghasilkan uang. Ditengah kegalauan Joe, dia mendapat panggilan telepon dari temannya yang menawarkan Joe agar bisa menjadi pianist penyanyi jazz terkenal yaitu Dorothea Williams. 

Hal tersebut bagai petir disiang bolong, tawaran dari temannya itu merupakan mimpi besar Joe untuk membuka jalannya sebagai musisi jazz. Tak perlu berpikir panjang Joe langsung mengiyakan ajakan tersebut. Saat hari pertunjukan tiba, tidak sengaja joe jatuh ke sebuah lubang di jalanan yang membawanya ke keadaan koma. 

popsugar.com

Saat terbangun ternyata Joe menemukan dirinya berada di The Great Beyeond yang merupakan jalan panjang untuk menuju keabadian. Joe masih tidak sadar, yang diingat hanyalah pada malam itu dia harus menghadiri konser Dorothea Williams sehingga dia tidak mau melanjutkan perjalanan tersebut sampai akhirnya dia terjatuh dan menuju alam lainnya yang bernama The Great Before. The Great Before adalah tempat diamana jiwa-jiwa kecil yang sudah terbentuk akan dikirimkan ke bumi untuk "hidup". 

Di The Great Before Joe bertemu 22, jiwa yang tidak pernah ingin hidup di bumi karena selama adanya pelatihan dia tidak pernah menemukan "spark"nya untuk ke bumi. 

Joe meminta 22 untuk membantunya kembali ke bumi. Dengan bantuan Moonwind, Joe berhasil kembali ke bumi, tetapi jiwa Joe berada ditubuh kucing peliharaan Joe dan 22 yang tidak sengaja terikut berada di tubuh Joe. 

Singkat cerita selama di bumi 22 ternyata sangat menikmati perjalanannya sebagai manusia. Dia merasakan pengalaman luar biasa yang tidak pernah dia rasakan saat berada di The Great Before. 

burnbook.com.br

Di bumi 22 hanya melakukan hal-hal yang mungkin bagi sebagian dari kita yang sudah lama hidup di bumi merupakan suatu hal yang remeh. 22 akan berhenti dan menikmati musik dari seorang pengamen, dia akan berusaha untuk berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya saat di salon, dia menikmati hembusan angin, berjalan disepanjang jalan walau berpakaian pakaian rumah sakit sambil menikmati pizza. 

Hal yang jauh lebih luar biasa daripada pelatihan di The Great Before yang membiarkan dia untuk bisa menjadi tokoh-tokoh terkenal seperti Carl Jung, Albraham Lincoln, Mother Theresa, Nicolaus Copernicus, Muhammad Ali, dan lainnya. 

Hingga akhirnya 22 tidak mau untuk meninggalkan tubuh Joe dan kembali ke The Great Before padahal Joe harus perform di acara Dorothea Williams. 

Singkat cerita Joe dapat menempatkan jiwanya tepat di tubuhnya dan dia sukses perform. Kesuksesan Joe yang telah lama dia impikan sejak kecil ternyata tidak membuat dia sepenuhnya bahagia setelah mencapainya. Ketika dia mengenang masa-masa ketika 22 saat menempati tubuhnya, Joe menyadari bahwa hidup bukanlah tentang hanya untuk meraih impian, cita-cita, ataupun goal yang selama ini kita harapkan, melainkan tentang bagaimana kita hidup di setiap moment yang ada saat ini. 

Seperti saat 22 menikmati hal sesepeleh menghirup udara segar di jalanan kota New York yang sangat ramai. Di The Great Before juga saat Joe bertemu Jerry, si penjaga jiwa-jiwa, dia berkata bahwa "spark" bukanlah tujuan hidup jiwa-jiwa agar bisa hidup di bumi.

Perjalanan Joe melewati batas antara kehidupan sebelum dan sesudah ini memberikan prespektif baru bahwa hidup bukan hanya tentang mencapai impian. 

Arti hidup yang sebenarnya adalah hidup di masa sekarang, live on the present moment, menikmati apa yang ada di depan kita saat ini. Hidup dengan rasa syukur bahwa sampai saat ini kita diberikan kesempatan untuk hidup adalah suatu anugrah yang besar. Kenyataannya tidak semua jiwa dapat memiliki kesempatan untuk hidup dan saat ini kita dapat merasakan rasanya hidup di bumi walaupun hidup tak selalu bahagia. 

Dalam hidup kita diajarkan rasa bersyukur sembari kita mencapai tujuan hidup kita masing-masing dengan berbagai tantangannya. Tujuan hidup atau purpose of the life setiap individu akan berbeda-beda karena tiap individu diciptakan unik. 

Highlight terbesar dari film ini adalah meskipun kita disibukkan dengan dunia yaitu untuk mencari tujuan hidup masing-masing jangan sampai kita lupa akan makna dari hidup itu sendiri. 

Di kehidupan modern ini orang mulai melupakan arti dari keeksistensian diri sendiri. Terjebak dalam sistem yang tak berujung malah membuat kita berakhir menjadi manusia tidak bahagia. 

Oleh karenanya ada beberapa yang mengatakan untuk hiduplah sesuai keinginan karena saat kita hidup sesuai keinginan diri sendiri kita cenderung untuk live on the present moment sehingga menjadikan individu yang lebih bahagia. 

Mulai sekarang hiduplah dengan cara menikmatinya daripada terpaku pada masa depan yang belum jelas keberadaanya. Hidup dengan bijak, menjadikannya sebuah kenikmatan tiada tara yang tidak ada harganya. Hiduplah sebagaimana seharusnya manusia hidup, bukan untuk menjadi robot untuk hal yang semu. 

Hidupmu adalah sepenuhnya punyamu, sebuah hadiah dari Sang Pencipta spesial untukmu. Hiduplah pada masa kini dengan cara menikmati semua moment yang terjadi saat ini apapun itu dan katakan kepada dirimu saat ini "I'm going to live every minute of my life.."

pinterest.com/ylabadi2001