esg-1-png-6033bd7d8ede4855db2b92d2.png
Tidak ada kata lain bagi pemerintah untuk menunda penerapan ESG di Indonesia bahwasannya kedua survey diatas menunjukan pelaku bisnis di Indonesia telah siap dengan ESG.
ESG Pasca Pandemi di Indonesia
Walaupun emisi gas buangan lebih banyak dihasilkan oleh negara maju bukan berarti Indonesia menutup mata akan revolusi baru jika tidak ingin tertinggal dari negara-negara lain termasuk dalam bidang investasi ESG. Menerapkan renewable energy dan mengubah pola pikir masyarakat Indonesia amat diperlukan. Pemerintah tidak akan rugi untuk mencegah terjadinya perubahan iklim di masa depan karena bentuk apapun pencegahan tersebut akan mencegah bencana yang lebih besar yang dapat merugikan pemerintah lebih banyak. Bahkan data menyebutkan dampak pandemi covid-19 yang dirasakan pada tahun 2020 tidak akan seburuk pada saat bencana perubahan iklim ekstrim melanda belahan bumi.Â
esg-10-6033bd928ede48564f412282.png
Terlebih pencegahan yang kita lakukan harus diterapkan dalam waktu sesingkatnya karena meskipun kita telah melakukan pencegahan-pencegahan, bencana yang diakibatkan perubahan iklim masih berpeluang menjadi bencana hebat lebih dari pandemi covid-19 yang bisa dikatakan dunia tidak memiliki persiapan apapun pada saat terjadinya. Oleh karenanya pencegahan-pencegahan untuk mengatasi permasalahan perubahan iklim di Indonesia harus dilaksanakan secepat mungkin dalam skala besar termasuk pada penerapan ESG pada perekonomian bangsa yang dapat menekankan emisi gas karbon dioksida. Bisa dilihat meskipun terjadi pandemi covid-19 ESG masih menjadi perbicaraan panas dikalangan bursa saham. Tidak ada ruginya bila pemerintah Indonesia memperketat dan mengedukasi perusahaan untuk berkomitmen serius pada penerapan ESG di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Money Selengkapnya