Mohon tunggu...
Khanif Irsyad
Khanif Irsyad Mohon Tunggu... Freelancer - "Peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi tulisan bisa menembus ratusan, ribuan, bahkan hingga jutaan kepala." (Sayd Qutb)

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Bal-balan yang Memberikan Pelajaran

26 Maret 2020   23:43 Diperbarui: 26 Maret 2020   23:49 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sialnya, pemain kedua yang minta ditarik keluar tidak lain tidak bukan adalah saya.

Kepala saya berkunang-kunang, penglihatan saya kabur, dan kaki saya tidak mau lagi diajak berlarian. Langsung saja saya melambaikan tangan, seolah tidak kuat menghadapi aura negatif. Akhirnya pun saya keluar dengan keringat mengucur deras dan napas tak karuan sumpeknya.

Ada juga teman saya yang menuai karma. Amin 'Slinting' Gunadi namanya. Saat saya dan Kotel pengap-pengap minta diganti, dia mengejek, begitu saja udah nggak kuat. Slinting ini dari awal memang paling getol untuk mengajak sparingan. Ladalahnya eh baru beberapa menit masuk saja minta diganti.

Sparing kali ini memang terasa nggateli, ha gimana antara otak dan kaki udah nggak singkron. Penginnya umpan ke lambung, malah ndleser lemah.. Ada juga teman saya Dennis 'Menos' yang mau nendang bola, malah gasak lemah.

Begitu seterusnya pemain bergantian masuk-keluar dan kejadian-kejadian nggak masuk di akal. Berkat pertandandingan tadi pemain Mahesa Putra mungkin sudah tak pantas lagi disebut sebagai pemain bola.

Ha gimana, wetenge wes do jembling, mlayu dilit wae wes klenger. Ditambah jarangnya olahraga, sekalipun olahraga tidak terlalu banyak melibatkan ketahanan.

Akhir pertandingan, Mahesa Putra takluk 0-2 di kandang sendiri oleh kesebelasan Jeron.

Gara-gara pertandingan kali ini saya jadi yakin kalau atlet-atlet profesional sana pasti latihannya luar biasa rutin.

Apalagi Cristiano Ronaldo yang baru merayakan hari jadinya yang ke-35. Ha pie, katanya deknen umur saya memang 35, tetapi umur biologis saya masih 25. Berarti, ojo-ojo tadi pemain Mahesa Putra umur masih dua puluhan, tapi fisik udah sepuh no. Ra mashoook, de pakde.

Saya juga mengambil segepok pelajaran berkat sparing ini. Tiba-tiba saya teringat sebuah peribahasa, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. La gimana, diminta untuk pemanasan malah cuna nendang-nendang bola. Sekali ngejar bola udah nggak kuat.

Nampaknya, saya mulai menyadari saya sekarang bukanlah seorang pemain bola jempolan, bahkan untuk penghias bangku cadangan pun tak pantas lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun