Mohon tunggu...
Khanif Hidayatullah
Khanif Hidayatullah Mohon Tunggu... -

Jepara, Central Java Communication '15 State Islamic University Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Senja di Candi “Tertinggi” Yogyakarta

18 Oktober 2015   16:15 Diperbarui: 18 Oktober 2015   16:53 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Candi Ijo merupakan candi tertinggi dari sekian banyak candi yang berada di Yogyakarta, kitapun bisa melihat pemandagan alam dari ketinggian. Dan menikmati senja aura kebudayaan perbukitan. Indonesia, suatu negri hamparan luas dengan ribuan destinasi wisata yang disuguhkan. Mulai dari wisata alam, tempat menarik, sejarah, kuliner, religi, dan kebudayaan. Yaps, tidak hanya segi alamnya yang menakjubkan kebudayaanya dan historis yang terikat oleh masyarakatpunpun tak kalah mengaggumkan. 

Tanah Jogja dengan bertaburan ribuan budayanya, salah satunya adalah peninggalan dalam bidang arsitektur. Candi merupakan mahakarya arsitektur yang diwariskan oleh negri ini. Di Daerah Istimewa Yogyakarta banyak sekali candi yang berdiri kokoh. Di daerah sekitar Kalasan, Prambanan, Sleman misalnya; memiliki banyak candi seperti Candi Ratu Boko, Candi Banyunibo, Candi Barong. Tapi, candi ini belum banyak diketahui oleh khalayak umum. Yaps, Candi Ijo yang notabenya adalah candi tertinggi di Jogjakarta karena terletak di sebuah bukit yang mencapai ketinggian sekitar 400 mdpl. Bukit tersebut dinamakan Bukit Ijo dikarenkan pada lokasi tersebut banyak tumbuhan hijau yang tumbuh lebat dan subur, jadi bukit tersebut jika dilihat sekilas bewarna hijau dikarenakan faktor warna dari tumbuhan. Penamaan Candi Ijo sendiri dilihat dari konteks letak geografisnya yang berada pada bukit yang bewarna “hijau” dinamakanlah candi tersebut Candi Ijo.

Candi yang terletak di ketinggian, pengunjungpun disuguhi pemandangan alam di sekitar bawah bukit tersebut. Bisa melihat lahan-lahan pertanian maupun tumbuh -tumbuhan liar perbukitan dan lereng-lereng curam. Candi Ijo didirikan sekitar abad ke-9. Kompleks candi terdiri 17 struktur bangunan terbagi dalam 11 bidang pundak-berundak.Pada dasarnya memang lokasi candi ini bidang-bidang punden berundak. Bidang tersebut mempunyai dua bagian, bagian rendah di arah barat dan bagian tinggi di arah timur di bagian rendah banyak candi-candi yang belum dipugar atau masih seperti reruntuhan, jadi pusatnya memang di bagian teras tertinggi yang berada di sisi timur. Kita bisa mudah mendapat informasi karena sudah disediakan papan informasi Candi Ijo dipaparkan digerbang destinasi wisata ini. 

 

Karya-karya seni berupa relief akan senantiasa kita lihat pada bagian bagian Candi. Selain relief kita akan menemukan lingga dan yoni yang merupakan tempat yang pada zaman dahulunya digunakn untuk ritual kegamnaan. Candi peninggalan agama Hindhu ini berakulturasi dengan kebudayaan Budha karena ditemukan suatu relief Candi Ijo yang sama dengan candi-candi Budha. 

Jalur menuju lokasi bisa dilalui dari Jl. Raya Solo – Yogyakarta atau tepatnya depan Kantor Kecamatan Kalasan menuju jalan kecil menuju arah selatan dan kalau bisa gunakan maps. Perjalanan akan melalui jalan yang berkelok-kelok setelah sampai di daerah perbukitan maka kendaran  melakukan perjalanan tanjakan yang cukup lama dan banyak jalan yang rusak saat perjalanan akan disuguhi alam khas perbukitan. Jika telah sampai maka hanya dikenakan biaya parkir, biaya objek wisata “Candi Ijo” gratis. Silahkan berkunjung ......... 

Waktu yang pas untuk mengunjunginya menurut saya pada saat senja. Karena di kala senja auranya lebih syahdu. Sayang sekali, pada saat saya mengunjunginya pada musim kemarau panjang jadi perbukitan hijaunya kurang tumbuh, ya mungkin dikarenakan dalam jangka lama tumbuhan tidak mendapat asupan air. Kitapun bisa melihat pesawat terbang yang akan landing itu disebabkan karena posisi perbukitan tersebut berada di timur Bandara Adisutjipto.

Mengupas sejarah kebudayaan negri ini, melihat keindahan karya seni relief yang banyak mengandung makna disetiap alur lekukanya, melihat pemandangan pesawat landing, menyaksikan panorama perbukitan, kemiringaan kontur, dan menikmati siluet senja. Inilah paket yang ditawarkan oleh objek wisata “Candi Ijo” Kalasan Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun