Museum R.A. Kartini: Wisata Edukatif di Jepara

Museum R.A. Kartini, yang terletak di pusat kota Jepara, Jawa Tengah, telah lama menjadi tempat wisata edukatif yang sangat disukai. Museum ini dibangun untuk mengenang dan merayakan kehidupan dan perjuangan Raden Ajeng Kartini, pahlawan nasional Indonesia yang terkenal sebagai pelopor perjuangan perempuan. Museum ini tidak hanya menjadi tempat untuk mengenang Kartini, tetapi juga menyimpan berbagai koleksi artefak berharga yang menceritakan kehidupan dan perjuangannya. 

Museum ini diresmikan pada tanggal 21 April 1977 oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Jepara, Soedikto, S.H., museum ini memamerkan benda-benda peninggalan R.A. Kartini semasa hidupnya, benda peninggalan kakaknya yaitu RMP Sosrokartono serta benda-benda kuno hasil temuan di wilayah Kabupaten Jepara.

Museum ini terletak di kediaman Kartini dahulu dan memiliki sejumlah pameran yang menampilkan benda-benda pribadi dari R.A. Kartini serta dokumen penting. Salah satu daya tarik utama museum ini adalah foto besar R.A. Kartini yang menyambut pengunjung di pintu masuk. 

Foto dan barang Kartini (Khanaya's Photos)

Museum R.A. Kartini juga memiliki koleksi buku yang sangat berharga, termasuk "Surat-Surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya" sebuah kumpulan surat-surat Kartini kepada sahabat penanya di Belanda. Buku ini mengungkapkan pemikiran Kartini tentang pendidikan, hak-hak perempuan, dan keinginannya untuk melihat kemajuan bangsanya. Selain itu, terdapat juga buku "Sisi Lain Kartini" dan "Kartini Nyantri" yang memberikan pandangan lebih dalam tentang kehidupan pribadi Kartini. 

Koleksi Buku (Khanaya's photo)

Selain koleksi yang berkaitan langsung dengan Kartini, museum ini juga menyimpan benda-benda bersejarah dan purbakala yang ditemukan di wilayah Jepara. Benda-benda ini menggambarkan kekayaan budaya dan sejarah Jepara yang juga membentuk latar belakang kehidupan Kartini.

Salah satu pameran yang paling menarik di museum ini adalah tulang ikan raksasa ‘Joko Tuwo’. Tulang ikan yang panjangnya sekitar 16 meter ini ditemukan di perairan Kepulauan Karimunjawa pada pertengahan bulan April 1989. Tulang ikan raksasa ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi pengunjung, memberikan gambaran tentang kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.

Tulang ikan raksasa ‘Joko Tuwo’ (Khanaya's photo)

Dengan suasana yang tenang dan penuh inspirasi, Museum R.A. Kartini menjadi destinasi yang menarik bagi pelajar, peneliti, dan wisatawan yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah emansipasi perempuan di Indonesia. 

Pengunjung dapat mengikuti tur yang dipandu oleh staf museum yang berpengetahuan luas tentang kehidupan dan kontribusi Kartini. Museum R.A. Kartini buka setiap hari dengan tiket masuk gratis pada hari Senin hingga Jumat. Pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur, tiket masuk dikenakan biaya sebesar Rp 5.000 untuk anak-anak dan Rp 8.000 untuk orang dewasa.