Gunungsari, Wonosamodro, Boyolali (10/8/2023) - Manusia mengalami dua pertumbuhan gigi geligi yaitu gigi sulung dan gigi permanen. Gigi sulung mulai tanggal pada usia kurang lebih 6 bulan dan mulai tanggal usia 6 tahun. Masa tumbuh kembang anak merupakan periode kritis pembentukan kebiasaan dan kesehatan anak sehingga kualitas kesehatan gigi dan mulut yang baik penting diperhatikan, karena akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak serta kualitas hidup mereka di kemudian hari. Oleh karena itu, edukasi tentang tumbuh tanggal gigi yang tepat dan perawatan gigi pada masa ini sangat penting dilakukan agar yang mempengaruhi kesehatan gigi anak.
Khanasya Cahya Luthfiany, seorang mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, Program Studi Kedokteran Gigi, telah menyelenggarakan program “Sosialisasi Tahap Tumbuh dan Tanggal Gigi Pada Anak” dengan tema “Perjalanan Gigi Kecilku”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa (25/7/2023) di Pos Kesehatan Dukuh Bendungan sebagai tindakan edukasi dalam meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan mulut anak sejak dini. Kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman orang tua tentang fase normal perkembangan gigi anak sehingga membantu menghadapi perubahan perilaku, kebutuhan, dan tuntutan perkembangan dengan lebih bijak, mempersiapkan mental dan emosional orang tua, dan membantu merencanakan perawatan mulut yang tepat.
“Perjalanan Gigi Kecilku” diawali dengan melakukan skrining kesehatan pada bayi/balita dengan pengisian buku KIA, pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkat lengan balita. Ibu balita juga dilakukan skrining kesehatan dengan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, dan lingkat pinggang, pemeriksaan tekanan darah dan gula darah.
Kegiatan selanjutnya, Kelas Balita yang diisi dengan materi edukasi “Perjalanan Gigi Kecilku” yang dibuka oleh Bu Via, Bidan Desa Gunungsari. Kemudian, edukasi diberikan oleh mahasiswa KKN UNDIP (Khanasya Cahya Luthfiany) menggunakan media poster yang dibagikan kepada orang tua balita. Materi yang disampaikan mencakup jenis gigi dan rahang, waktu gigi tumbuh dan tanggal, faktor yang mempengaruhi gigi tumbuh dan tanggal, ciri umum anak yang mengalami gigi tumbuh dan tanggal, tips yang dapat dilakukan ketika gigi anak tumbuh dan tanggal, serta perawatan apa saja yang dapat dilakukan pada masa anak-anak.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Antusiasme yang tinggi para ibu patut diacungi jempol. Banyak dari mereka yang ikut berdiskusi mengenai masalah pertubuhan gigi yang dialami anaknya dan bahkan masalah kesehatan gigi anaknya. Hal tersebut menandakan bahwa mereka masih sangat peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut anaknya kedepan. Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan melakukan skrining kesehatan lansia. Pemeriksaan yang dilakukan mencakup pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, dan lingkar pinggang, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah, serta pemberian obat.
Kegiatan sosialisasi “Perjalanan Gigi Kecilku” oleh mahasiswa KKN UNDIP, Khanasya Cahya Luthfiany, mendapatkan respon yang positif dari Ibu Via selaku bidan Desa Gunungsari. Beliau mengapresiasi kegiatan edukasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNDIP (Khanasya Cahya Luthfiany). “Saya sangat berterima kasih kepada Nasya, mahasiwa KKN Undip yang telah menyelenggarakan kegiatan hari ini. Semoga dari kegiatan ini ibu-ibu baik yang sedang hamil maupun yang memiliki anak lebih tahu dan sadar akan pentingnya proses tumbuh dan kembang gigi sehingga di masa depan pertumbuhan dan perkembangan anak serta kualitas hidup mereka terjamin di kemudian hari dapat,” ujar Ibu Via.