Pandemi Covid-19 yang akhir-akhir ini menggemparkan dunia termasuk Indonesia telah membawa banyak kerusakan. Mulai dari kerusakan ekonomi, lingkungan bahkan psikologis manusia terdampak. Kerusakan tersebut membawa pada pelumpuhan berbagai kegiatan masyarakat. Padahal pandemi Covid-19 harusnya dapat menjadikan pintu peningkatan produktifitas masyarakat mengingat selama pandemi, masyarakat memiki banyak waktu luang.
Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri yang dipelopori oleh Universitas Muhammadiyah Malang merupakan salah satu program yang ditujukan untuk menjawab permasalahan pelumpuhan kegiatan masyarakat untuk menjadi lebih produktif di masa pandemi ini. Mahasiswa UMM yang sedang menjalankan program PMM pada gelombang 14 kelompok 5, mengadakan pelatihan pembuatan kompos alami berbahan dasar seresah yang diterapkan kepada siswa siswi SD Negeri 1 Pagentan Singosari sebagai langkah edukasi peningkatan produktifitas di masa pandemi. Sekelompok mahasiswa PMM bimbingan ibu Devi Dwi Siskawardani, S. TP., M.Sc. yang beranggotakan Titonio Dira Mahendra, Faricha Maulidha, Khamdatul Khoiriyah, Prayogi Dwi Saputro, dan Suci Intan Pratama, memilih sasaran siswa siswi SD kelas 6 dengan rentang usia 11-12 tahun disebabkan oleh pada rentang usia tersebut, siswa siswi memiliki kobaran semangat yang tinggi serta pikirannya yang selalu ingin tahu atas suatu fenomena ataupun manfaat bagi diri sendiri maupun lingkungan.
Faricha Maulidha salah satu anggota PMM gelombang 14 kelompok 5 menjelaskan bahwa Kegiatan pelatihan pembuatan kompos dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa untuk lebih tangguh dan mampu meningktkan produktifitas dalam menghadapi pandemi Covid-19. Selain itu juga ditujukan agar siswa siswi dapat mengerti cara pemanfaatan seresah sebagai kompos serta mengetahui manfaat kompos terhadap tanaman. Harapannya, siswa siswi dapat mengaplikasikan pembelajaran yang telah diberikan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Kegiatan pelatihan pembuatan kompos tersebut diikuti oleh siswa siswi kelas 6A dengan semangat dan antusias. "Kegiatannya seru, saya jadi bisa tau proses pembuatan kompos, menambah wawasan tentang jenis kompos dan bahan yang diperlukan dan yang terpenting pembelajarannya tidak membuat jenuh karena diselingi dengan praktek langsung, senang aja kan belajar hal hal baru dari kakak-kakak" jelas Anisa Rayhana salah satu siswi kelas 6A SD Negeri 1 Pagentan Singosari.
"Saya ucapkan terimakasih sebelumnya, saya sangat senang jenengan-jenengan ini datang kesini, program yang didakan memiliki timbal balik yang sangat besar seperti menambah wawasan dan pengetahuan, menjadikan anak-anak lebih kreatif, mudah memahami, berpengalaman luas, terampil, dan yang paling penting yaitu menumbuhkan anak-anak menjadi cinta terhadap lingkungan" tutur Ibu Dwi Cahyo Rini selaku wali kelas 6A SD Negeri 1 Pagentan Singosari. Â
Ibu Rini berpesan, semoga kedepannya akan lebih banyak program-program yang membawa kebermanfaat bagi setiap kalangan khususnya bagi lingkungan, selain itu beliau juga berharap anak-anak nantinya akan tumbuh dan berkembang sebagai calon pemimpin bangsa yang mampu mempertanggungjawabkan atas pengembangan-pengembangan dibidangnya masing-masing dan yang terpenting yaitu selalu menjadi pribadi yang bermanfaat bagi bangsa, negara serta lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H