Mohon tunggu...
khamdanah
khamdanah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru yang minat untuk belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Iklan Menggunakan Model PBL dan Media Audiovisual Peserta Didik Kelas VIII SMPN 1 Muntilan

27 November 2023   23:17 Diperbarui: 27 November 2023   23:22 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Disusun Oleh:

Khamdanah, S.Pd.

Pendahuluan

Penyusunan best practice ini, berawal dari pengalaman penulis setelah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP N 1 Muntilan. Peserta didik yang menjadi subjek dalam PPL penulis adalah kelas VIII F. Best practice dengan menerapkan model PBL bertujuan untuk meningkatkan minat belajar, keaktifan, dan kreativitas peserta didik.

Beberapa permasalahan yang dihadapi penulis sebelum melaksanakan PPL di sekolah. Permasalahan tersebut diketahui melalui hasil wawancara dengan Guru sejawat pengajar kelas VIII pada tahun ajaran sebelumnya. Dr. Siti Fatonah selaku guru Bahasa Indonesia mengatakan bahwa, keterampilan menulis teks iklan peserta didik kelas VIII masih rendah. Hal tersebut disebabkan beberapa hal seperti : 1) Minat belajar peserta didik pada materi menulis teks iklan masih rendah, 2) Peserta didik kurang aktif untuk belajar bersama kelompok, 3) Peserta didik masih sulit mendapatkan inspirasi ide gagasan, 4. Peserta didik masih sulit dalam memilih diksi yang tepat, 5) Peserta didik kurang terbiasa berlatih menulis.

Latar belakang dari permasalahan tersebut kemudian dilakukan identifikasi penyebab masalah. Berdasarkan observasi, kajian literatur, hasil wawancara dengan kepala sekolah, dan teman guru sejawat ditemukan beberapa faktor yakni, 1) Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariatif, 2) Media pembelajaran yang digunakan kurang inovatif, 3) Pembelajaran yang masih terpusat pada guru, 4) Guru belum menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan, dan 5) Kurang maksimal dalam menerapkan pembelajaran berbasis Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK).

Berdasarkan masalah tersebut, penulis melakukan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah yang muncul. Penulis berupaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memvariasikan penggunaan model pembelajaran dan media pembelajaran  inovatif. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model Problem Based Learning. Hal tersebut selaras dengan pendapat Surya, (2017: ) bahwa model pembelajaran Problem  Based Learning memiliki beberapa manfaat, meliputi: 1) Peserta     didik belajar bekerja secara berkelompok    untuk    mencari    solusi    dari permasalahan    dunia    nyata, 2) Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, rasa ingin  tahu peserta didik tentang  pembelajaran  yang dimaksud, dan 3) Peserta didik memiliki kemampuan membangun  pengetahuannya  sendiri  melalui aktivitas  belajar.

Media yang digunakan penulis adalah media audiovisual. Menurut Arsyad (2014 :45 ) kelebihan media audio visual adalah 1) Merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat, 2) Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan, 3) Merekam peristiwa atau isi pelajaran, dan 4) Ppengoperasian relatif sangat mudah.

Penulis juga menerapkan pembelajaran berbasis TPACK berupa, buku elektronik (BSE), menggunakan gawai peserta didik untuk memperoleh informasi materi pembelajaran, dan aplikasi konten untuk pembelajaran. Best Practice penting dibagikan karena berisi mendeskripsikan pengalaman terbaik penulis terkait keberhasilan dalam menyelesaikan masalah selama proses pembelajaran. Selain itu, Best Practice ini memuat pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga bisa memudahkan guru dalam menciptakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik mengajar menjadi fasilitator, motivator, pembimbing, evaluator serta pengelola pembelajaran. Hal ini dilakukan karena guru bertanggungjawab atas keberhasilan pembelajaran peserta didik. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang berkualitas bagi peserta didik dengan menerapkan model dan media pembelajaran yang variatif. Peran dan tanggung jawab penulis dalam melaksanakan PPL adalah mengidentifikasi permasalahan selama proses belajar mengajar di kelas dan mencari solusi. Penulis memilih model pembelajaran inovatif Problem Based Learnig untuk memecahkan masalah tersebut. Model pembelajaran PBL diterapkan karena memiliki kelebihan. Hal tersebut selaras dengan Aris Shoimin, (2014: ) model pembelajaran PBL memiliki kelebihan yakni 1) Peserta didik didorong  untuk  memecahkan  masalah, 2) Peserta didik mengembangkan  pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar, 3) Peserta didik yang kesulitan belajar secara individu dapat diatasi melalui kerja kelompok. 

Berdasarkan identifikasi masalah melalui kajian literatur, wawancara teman sejawat, kepala sekolah diperoleh beberapa tantangan dalam mencapai tujuan meliputi: 1) Model pembelajaran yang variatif, 2) Media pembelajaran inovatif, 3) Pemanfaatan teknologi secara maksimal sebagai pendukung pembelajaran, 4) Minat belajar peserta didik rendah, 5) Peserta didik dalam berdiskusi kelompok kurang aktif, 6) Keterampilan menulis teks iklan peserta didik rendah, 7) Peserta didik kurang percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya di depan kelas. Berdasarkan tantangan tersebut, penulis memanfaatkan model Problem Based Learning agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun