Mohon tunggu...
Khamaludin Ramadhan Zakisty
Khamaludin Ramadhan Zakisty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Mahasiswa Semester 6 Teknik Kelautan ITS Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Garam Bukan Sekedar Bumbu, Tapi Sumber Inovasi Masa Depan!

13 Juni 2024   13:44 Diperbarui: 13 Juni 2024   14:03 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Garam, sebuah mineral yang secara tidak terduga memiliki peran penting dalam peradaban manusia, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan sejarah manusia sepanjang ribuan tahun. Dari zaman kuno hingga zaman modern, garam telah merajai budaya, ekonomi, teknologi, dan membuktikan keberadaannya yang jauh lebih mendalam daripada sekadar sebagai bumbu penyedap dalam hidangan sehari-hari. 

Sejarah pembuatan garam membawa kita kembali ke zaman prasejarah, ketika manusia pertama kali menyadari bahwa air laut, yang secara luas tersedia di sekitar mereka, mengandung garam dalam jumlah yang cukup melimpah. Inilah awal dari petualangan manusia dalam mengekstraksi dan memanfaatkan garam untuk berbagai keperluan, dari memasak hingga pengawetan makanan, dan bahkan dalam proses pembuatan tekstil dan pengolahan industri.

Ketika manusia prasejarah mulai memahami nilai garam, mereka mengembangkan metode sederhana untuk mengumpulkannya. Salah satu cara yang paling awal dan primitif adalah dengan mengumpulkan air laut dalam wadah-wadah dangkal dan membiarkannya menguap di bawah sinar matahari, meninggalkan endapan garam. 

Proses ini, yang dikenal sebagai evaporasi, adalah fondasi dari proses pembuatan garam tradisional yang masih digunakan dalam beberapa bentuk hingga saat ini. Seiring berjalannya waktu, manusia mulai meningkatkan efisiensi dalam pembuatan garam dengan membangun tambak-tambak garam di daerah-daerah pesisir, di mana air laut dapat dengan mudah dikumpulkan dan proses evaporasi dapat dilakukan dalam skala yang lebih besar.

Namun, seiring dengan kemajuan peradaban manusia, proses pembuatan garam juga mengalami evolusi yang signifikan. Zaman modern membawa dengan dirinya teknologi-teknologi canggih yang memungkinkan produksi garam dalam skala yang lebih besar, lebih efisien, dan lebih berkelanjutan. 

Salah satu inovasi terbesar dalam industri garam adalah pengembangan teknologi solar desalination. Teknologi ini memanfaatkan energi matahari untuk menguapkan air laut, meninggalkan garam padat yang kemudian dapat diproses lebih lanjut. Proses ini tidak hanya lebih ramah lingkungan karena menggunakan sumber energi terbarukan, tetapi juga memungkinkan produksi garam di daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau atau tidak mampu mengakses sumber daya air tawar.

Selain itu, kesadaran akan pentingnya keberlanjutan juga mendorong inovasi dalam industri garam. Produsen garam modern tidak hanya memperhatikan kuantitas produksi, tetapi juga kualitas dan dampak lingkungan dari proses produksi mereka. 

Dengan mengadopsi praktik-praktik yang lebih berkelanjutan, seperti penggunaan energi terbarukan dan teknologi pengolahan limbah yang canggih, industri garam dapat menjadi contoh bagi industri lain dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan. 

Selain itu, upaya terus menerus dilakukan untuk mengembangkan metode-metode produksi garam yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Salah satu contohnya adalah penggunaan mikroba dalam proses pembuatan garam. Beberapa jenis mikroba telah berhasil dimanfaatkan untuk mengubah larutan garam menjadi garam padat dengan cara yang lebih efisien, mengurangi konsumsi energi dan limbah dalam proses produksi.

Dengan demikian, pembuatan garam tidak lagi hanya sekadar tentang memenuhi kebutuhan manusia akan bumbu atau pengawet makanan, tetapi juga tentang eksplorasi dan inovasi. Industri garam telah menjadi salah satu titik fokus utama dalam upaya manusia untuk menciptakan teknologi dan praktik-praktik yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Melalui pencarian terus menerus akan solusi-solusi baru, industri garam terus menjadi contoh bagi industri lain dalam menjaga keseimbangan antara kemakmuran manusia dan kelestarian lingkungan. Sebagai mineral sederhana yang telah membentuk peradaban manusia selama ribuan tahun, garam membawa pesan bahwa bahkan dalam hal-hal yang tampak sepele, terdapat potensi untuk inovasi dan perubahan yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun