Mohon tunggu...
Aden
Aden Mohon Tunggu... Penulis - Khalqinus Taaddin, nama sapaan Aden. Tulisan lainnya bisa dibaca di blog pribadi aden589.wordpress.com

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tikus Bertanya?

20 Agustus 2021   16:55 Diperbarui: 20 Agustus 2021   16:54 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap minggu, hampir setiap hari aku mendengar suara siaran berita yang di pertonton oleh Sukit seorang pemilik rumah. Ketika terdengar suara siaran itu dari langit rumah tanpa berlama-lama aku bergegas menyelinap dari kolong meja, terkadang menengok dari kumpulan sampah bekas keluarga si Sukit makan.

Di layar kotak bercahaya aku melihat sesorang yang ditengah sedang digandeng menuju dalam mobil. Sementara, iklan-iklan berisi dengan gambar yang menyerupai aku setiap ada berita yang menampilkan orang mengenakan baju dan celana panjang bewarna oren yang digandeng masuk ke mobil, setelah di wawancara mengapa justru membawa ras Tikus?, bukan hanya di layar kotak besar becahaya, namun juga di layar bercahaya yang digenggam oleh Sikut dan anak laki-lakinya yang kritis menyerukan anti korupsi.

Iklan-iklan menampilkan keburukan kepada ras tikus-tikus yang harus di basmi, bila perlu di bunuh karena telah mencuri uang yang bukan hak dan miliknya. Aku menjadi tersinggung! Loh... orang ras Tikus tidak pernah mencuri uang.

Informasi-informasi di layar kotak bercahaya itu memberikan informasi jika yang mencuri itu memiliki 5 mobil mewah, 5 rumah mewah dan memiliki istri simpanan. Aku Heran?. Tikus-tikus tidak memiliki dan menyimpan uang, mobil, rumah mewah dan istri simpanan seperti yang diberitakan! Tikus sama manusia jauh berbeda-tulen. Tidak bisa dibantah!.

Tapi mengapa bangsa manusia yang tertangkap mencuri justru hidupnya semakin nikmat?. Sedangkan, Tikus yang hanya mencuri segumpal daging ikan langsung di cari setengah mati sampai tertangkap kemudian di bunuh lalu diberikan kepada kucing. Mengapa?

Malang, 18/08/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun