Mohon tunggu...
Khalis Yafi yusticio
Khalis Yafi yusticio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa dengan jurusan psikologi di universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Saya mempunyai ketertarikan dalam sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengeksplorasi Filosofi Estetika dan Kehendak Menurut Arthur Schopenhauer

10 Januari 2024   15:45 Diperbarui: 10 Januari 2024   15:55 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Schopenhaur merupakan filsuf jerman pada abad ke -19. Ia dikenal dengan pandangan pesimis dan metafisikanya. Pemikiran Schopenhaur sangat merentang dari kehendak hidup hingga estetika. Schopenhauer dianggap sebagai tokoh yang kontroversial yang meberikan kontribusi paling besar terhadap pemikiran kontinental. 

Pandangan pesmismya terkait hidup tercermin berada dalam karyanya yang paling terkenal, yaitu berjudul "The World as Will and Representation" yang memiliki arti "Dunia Sebagai Kehendak dan Representasi". Schopenhauer memandang bahwa hidup ialah pengalaman yang penuh penderitaan. Menurutnya, kehendak hidup ialah sumber dari segala penderitaan manusia. Ia juga menyatakan bahwa kepuasan sesaat hanya merupakan suatu ilusi yang melibatkan manusia dalam lingkaran penderitaan yang tak berujung. 

Namun meskipun begitu, Schopenhauer juga tetap memberikan perhatian besar kepada etika. Ia mengembangkan konsep "Etika Penyelamatan Diri". Karena baginya, nilai tertinggi ialah tindakan baik yang dilakukan tanpa pamrih dan tanpa motif kehendak hidup. Manifestasi tertinggi dari Etika yang sejati adalah belas kasih dan kebaikan tulus. 

Walaupun sering dianggap sebagai filsuf yang pesimis, namun Schopenhauer dapat memberikan kontribusi berharga dalam nilai estetika. Ia melihat seni sebagai cara untuk melampaui sebuah kehendak hidup dan mencapai kehendak hidup dari mencapainya kebiasaan dari dorongan pribadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun