PROFESI Polisi Wanita (Polwan) sudah biasa bagi perempuan Indonesia saat ini, juga bagi perempuan Aceh yang terkenal dengan srikandinya, Tjut Nya' Dhien, Tjut Mutia dan lain-lain. Namun tentu akan sangat spesial jika ada Polwan yang berjuluk sniper alias penembak jitu. Terlebih lihai juga mengemudikan kendaraan perang yang disebut wolf atau tank.
Dialah Tiwi, nama kecil dari Sarasti Pertiwi yang jadi pembicaraan saat momen Hari Polwan ke-68, 1 September 2016 lalu.
Dara manis kelahiran Wihni Bakong Kecamatan Silihnara, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah 16 Mei 1995 yang bertugas di Detasemen Gegana Aceh setelah lulus polisi tahun 2014 ini didaulat sebagai juara 1 menembak menggunakan revolver dalam rangka HUT Polwan ke-68. Dia menyisihkan peserta lain yang terdiri dari polisi umum, Brimob, serta pejabat-pejabat dirlantas Polda Aceh.
Dalam momen itu, Polwan berpangkat Bripda ini juga sebagai juara 1 menembak menggunakan styer yang khusus untuk kalangan Brimob.
Satu lagi, putri sulung dari sepasang suami istri petani kopi Gayo (pasangan Sopian dan Ainaini) ini adalah Polwan satu-satunya yang mahir mengemudikan mobil wolf atau tank alias mobil perang di jajaran Polda Aceh.
Dan walaupun wanita, sejak bertugas Tiwi selalu mengikuti atau disertakan dalam setiap operasi Brimob yang tentunya penuh tantangan dan risiko, butuh skill selain ketangguhan mental dan fisik.
Semasa di SUPM inilah dia aktif mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, terutama Pramuka. Sarasti ikut kegiatan Pramuka di Aceh seperti di Seulawah, Saree, Jantho, Darussalam dan lain-lain. Bahkan saat duduk di kelas 2, Sarasti ikut Pramuka keliling Indonesia selama 1 bulan penuh melalui jalur laut menggunakan kapal Rumah Sakit terbesar di Asia, KRI Soeharso. Sarasti mewakili Aceh dalam kegiatan tersebut.
Keahliannya bukan hanya menembak, dia jago berenang walau tidak pernah turut serta dalam event kejuaraan renang profesional. Dan sejak bertugas sebagai Polwan, Sarasti juga mendapat tugas sebagai tim penyelamat saat seleksi Polri di jajaran Polda Aceh.
"Prestasi yang sudah saya peroleh saya ungkapkan bukan untuk membanggakan diri sendiri, tapi untuk memotivasi adik-adik jika kita bisa berprestasi sejauh kita mau dan terus berupaya," ungkap Tiwi. Sebagai polisi, dirinya ingin berkarir setinggi-tingginya, namun sebelumnya ada satu keinginan yang diidam-idamkan yakni bertugas ke luar negeri, di Sudan, bergabung dengan senior-seniornya.