Belum lagi puas menikmati kelegaan, Tiwi kembali bikin jantungan sang ibu, saat menyatakan memilih menjadi anggota Gegana. "Saya sudah sangat puas jika Tiwi jadi Polwan biasa, saya sangat tidak merestui pilihannya sebagai anggota Gegana," kata Ainani. Alasannya, jika ada perang, dalam pikiran Ainaini tentu Gegana yang terdepan.
Tiwi bersikukuh dengan pilihannya, dari puluhan Polwan yang mengajukan diri, dirinya terpilih menjadi anggota Gegana. Dia tetap berupaya meyakinkan sang ibu atas pilihannya. Seiring berjalannya waktu dan setelah tanya sana-sini, akhirnya Ainaini bisa menerima pilihan Tiwi.
"Anak saya itu memang sering kali bikin saya kaget-kaget senang beraduk khawatir, dan saya sekarang percaya penuh kepadanya. Saya ikhlas dan mendukung apapun pilihan Tiwi," kata Ainani terbata-bata menahan haru.
Di balik kebanggaan segudang prestasi anaknya, ibu ini menegaskan tidak bangga dan bahagia jika anaknya tinggi hati, tidak bersyukur dan meninggalkan shalat 5 waktu. "Prestasi juga ujian, jangan angkuh dan sombong, tidak berarti apa-apa jika tidak bersyukur, jangan lalai menunaikan shalat," pesan Ainaini menutup penuturannya.
Semangat dan selamat buat Sarasti Pertiwi, semoga menjadi inspirasi dan teladan bagi anak-anak petani lainnya. Ada kemauan ada jalan, itu pasti![]
Sumber asal tulisan ini:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H