Mohon tunggu...
Khalis Uddin
Khalis Uddin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

pria dari dataran tinggi gayo, pedalaman aceh

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Beginilah Khitan "Magic" ala Gayo

11 April 2016   02:44 Diperbarui: 12 April 2016   20:36 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat menakutkan ketika disunat adalah saat diberi Kacu (salah satu bahan sirih) di luka khitan yang kemudian dibalut dengan kain, tidak ada alkohol atau suntik bius. Karena proses ini, seorang Mudim sangat ditakuti anak-anak. 

Sebelum proses khitan hingga kendurinya selalu diawali dengan pakat sara ine, yakni proses bermusyawarah menyelenggarakan hajatan tersebut bersama kerabat dan handai taulan.

Di era moderen, kata Mahmud, khitan dilakukan oleh tenaga medis. Shalawat hilang juga konyel dan Mudim pun tidak ada lagi di Gayo.

Sebagai obat setelah disunat biasanya diberi pangir (pengganti shampo) dari asam (jeruk) Owak atau asam Pepok. Air itu direbus dan dijadikan campuran air mandi. Ini untuk sterilisasi bekas luka agar tidak terkena inpeksi.

Menurut M. Jusin Saleh, saat prosesi sunat, sang Mudim biasanya meminta disediakan Dul Dapur (abu sisa pembakaran di dapur pakai kayu bakar) yang ditampung dalam wadah berok (Batok Kelapa). Gunanya, bagian kulit yang dipotong untuk sementara ditempatkan di Dul Dapur tersebut yang kemudian ditanam di luar rumah. Namun, menurut Mahmud Ibrahim, ada juga Mudim yang membuang potongan kulit tersebut melalui jendela, dan anehnya saat dicari oleh kawan-kawan si anak yang disunat, potongan kulit itu tidak ditemukan.

Di Gayo, saat sunat dilakukan oleh Mudim, usia anak yang di sunat sekitar 6 tahun namun setelah zaman modern dan sudah mengenal pendidikan formal biasanya pada umur 11-12 tahun atau saat seorang anak akan masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), atau dilakukan saat hari libur sekolah.

Pantangan

Beberapa makanan pantangan sebelum luka khitan sembuh, dijelaskan MK. Bidasari adalah makanan yang bisa mengundang alergi gatal, di antaranya ikan tongkol, ikan asin, daun lemcana, dan makanan bersantan.

Selanjutnya, pantangan lain terkait waktu, bagi anak yang disunat di antaranya jangan keluar rumah saat senja karena biasanya ada angin yang baik saat senja. Selanjutnya, jangan duduk di tempat kotor karena ada Tonger (sejenis kuman, jamur, bakteri atau virus yang bisa menyebabkan gatal-gatal). Kalau kena gigit Tonger (ket ni Tonger) bisa berakibat bengkak dan sakit sekali. Kepercayaan masyarakat Gayo, Tonger berdiam di rerumputan sehingga anak yang luka khitan belum sembuh sangat dilarang bermain-main sebelum sembuh.

Pantangan lainnya tidak boleh Dagi, maksudnya jangan lasak sebelum luka khitan sembuh karena bisa berakibat Murentan, maksudnya kesembuhan luka bisa lama di luar waktu seharusnya sudah sembuh.

Mudim-Mudim Ternama
Sampai tahun 1970-an tercatat sejumlah mudim ternama di Gayo, di antaranya Mudim Bebesen, Mudim Lelabu, Aman Ra’amah, Mudim Belang Gele (Aman Rabu), Aman Bejo yang ternama di kawasan kampung Air-asir hingga kampung Hakim Bale Bujang Kecamata n Lut Tawar. Aman Ali Guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun