Mohon tunggu...
Khalista
Khalista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya seorang mahasiswa yang ingin banyak mengeksplorasi hal-hal yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka sebagai Pemulihan Lost Learning Akibat Pandemi

2 Juni 2024   10:37 Diperbarui: 2 Juni 2024   10:42 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi covid-19 telah memberikan perubahan besar dalam aspek kehidupan. Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan bentuk adaptasi agar pendidikan tetap terselenggara di tengah darurat pandemi. Penutupan sekolah sealama pandemi, pembelajaran yang dilakukan secara daring, dan berbagai kendala saat melakukan pembelajaran daring telah menybabkan terjadinya learning loss yakni hilangnya pengetahuan atau kemampuan siswa, yang mana learning loss sendiri adalah sebuah kemunduran yang haru segera di atasi.  Learning loss terjadi ketika peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan karena kondisi tertentu, mengakibatkan penurunan penguasaan kompetensi peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah yang memiliki risiko learning loss paling tinggi akibat pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 adalah beberapa daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Untuk itu, pemerintah Indonesia meluncurkan kurikulum merdeka melalui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang diharapkan dapat mengatasi ketertinggalan pendidikan yang di alami anak Indonesia selama pandemi.

Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan fleksibilitas dan kebebasan kepada sekolah dalam mengelolan pembelajaran. Kurikulum ini menerapkan konsep student centered dengan materi dan metode pembelajaran yang telah disesuaikan sesuai kebutuhan siswa. Kurmer memiliki 3 prinsip utama yang didasarkan pada hasil evaluasi terhadap kurikulum sebelumnya dan landasan serta pendekatan pengembangan kurikulum, yakni:

1.  Pengembangan kompetensi dan karakter; bertujuan untuk melahirkan pribadi yang utuh, yakni secara holistik memiliki kompetensi dan karakter tertentu. 

2. Fleksibel; bertujuan menjadikan kurikulum lebih relevan dengan lingkungan dan  perubahan-perubahan, serta untuk memberikan pembelajaran yang sesuai dengan konteks lokal dan kebutahan siswa.

3. Berfokus pada muatan esensial; bertujuan untuk mengurangi kesenjangan kualitas belajar. 

Ada beberapa hal yang ditekankan pada kurikulum merdeka dalam mengatasi learni loss, seperti:

1. Menekankan pembelajaran berbasis proyek yang relevan dengan kehidupan nyata. Hal ini dapat membantu siswa memhamai materi melalui praktik yang telah mereka lakukan.

2. Penggunaan teknologi selama proses pembelajaran, guna menunjang pembelajaran yang dapat diakses dengan mudah.

3. Mendorong penggunaan penilaian formatif dan diagnostik yang lebih sering untuk memantau perkembangan belajar siswa. Dengan penilaian ini, guru dapat dengan cepat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan memberikan intervensi yang tepat.

4. Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan guru guna mendukung pembelajaran yang efektif dan inovatif.

Dalam implementasinya kurikulum merdeka menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah tidak meratanya infrastruktur dan sumber daya manusia di berbagai wilayah. Tidak semua sekolah memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan pelatihan yang memadai. Selain itu, perubahan kurikulum pembelajaran juga membutuhkan waktu dan adaptasi. Namun, dengan komitmen dan kerjasama antara pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat, diharapkan Kurikulum Merdeka dapat menjadi langkah signifikan dalam memulihkan lost learning dan memperkuat sistem pendidikan di Indonesia. Perubahan ini diharapkan tidak hanya mampu mengatasi dampak pandemi, tetapi juga membawa kemajuan pada pendidikan Indonesia yang sesuai dengan cita-cita bangsa dan relevan dengan perkembangan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun