Mohon tunggu...
Khalisya Putri
Khalisya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Khalisya, Mahasiswi Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor, Program Studi Bimbingan Konseling Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Al-Kindi: Pemikirannya terhadap Pendidikan Islam Kontenporer, Konsep Belajar, dan Kontribusinya dalam Bidang Ilmu

11 Juli 2024   11:12 Diperbarui: 11 Juli 2024   11:28 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Al-Kindi, yang juga dikenal sebagai Abu Yusuf Ya'qub ibn Ishaq al-Kindi, lahir sekitar tahun 801 M di Kufah, Irak, dan meninggal sekitar tahun 873 M di Baghdad. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah intelektual Islam awal dan dianggap sebagai salah satu bapak filsafat Islam. Al-Kindi dilahirkan di keluarga yang terkait dengan suku Arab dari kota Kufah. Dia mendapat pendidikan yang luas dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan pada zamannya, termasuk matematika, fisika, astronomi, filsafat, dan teologi. Dia belajar dari para sarjana Yunani klasik dan mengembangkan pemahamannya atas karya-karya filsafat Plato dan Aristoteles.

Pemikiran Al-Kindi terhadap pendidikan Islam Kontemporer

1. Ketuhanan: Al-Kindi menekankan pada eksistensi Tuhan yang sempurna dan keberadaannya yang kekal. Konsep ini dapat memberikan dasar yang kuat dalam menyusun kurikulum atau materi pendidikan Islam yang memperhatikan aspek spiritual dan hubungan manusia dengan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.

2. Agama dan Filsafat: Al-Kindi memandang filsafat sebagai upaya mencari kebenaran dan agama sebagai panduan hidup yang benar dan baik. Dalam konteks pendidikan Islam, hal ini menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan pemahaman agama dengan keilmuan dan filsafat yang mendalam.

3. Kesadaran dan Kualitas Jiwa: Al-Kindi juga mengajarkan pentingnya kesadaran diri dan pemikiran yang baik sebagai bagian dari kehidupan moral dan spiritual. Ini relevan dengan tujuan pendidikan Islam dalam mencetak generasi yang memiliki akhlak mulia dan mampu membedakan antara kebaikan dan keburukan.

4. Pengembangan Akal: Al-Kindi menempatkan akal sebagai instrumen penting dalam mencari pengetahuan dan memahami kebenaran. Ini sejalan dengan standar kompetensi lulusan yang mengharapkan kemampuan siswa untuk memahami dan mengaitkan pengetahuan dalam konteks yang luas, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya.

Konsep Belajar 

1. Pendekatan Filosofis

Al-Kindi menganggap filsafat sebagai ilmu tertinggi yang mempelajari hakikat segala sesuatu sesuai dengan kapasitas individu. Baginya, filsafat tidak hanya memahami fenomena atau sifat-sifat lahiriah, tetapi mencari esensi dan kebenaran di baliknya.

2. Penggunaan Bahasa Arab:

Dia memainkan peran kunci dalam menggunakan bahasa Arab sebagai media untuk menyampaikan dan mengembangkan pemikiran filosofis. Inisiatifnya dalam menerjemahkan karya-karya klasik Yunani membuka akses kepada pemikiran rasional bagi umat Islam, meskipun beberapa kalangan ortodoks mempertanyakan asimilasi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun