Masa bayi adalah masa ketika anak-anak mulai belajar berjalan, berpikir, berbicara, dan merasakan sesuatu. Meskipun dalam pemenuhan kebutuhannya bayi masih sangat tergantung pada pengasuhnya, namun bukan berarti mereka sama sekali pasif. Sebab, sejak lahir, pengalaman bayi semakin bertambah dan ia berpartisipasi aktif dalam perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Sebagai bayiyang sedang tumbuh menjadi lebih dewasa, dia memiliki kedekatan dan keterikatan emosional dengan orang-orang yang penting dalam hidupnya. Bayi juga berpartisipasi dalam dalam menjalin hubungan dengan cara-cara yang lebih halus. Lebih dari itu, bayi juga menyatakan perasaan atau kebutuhannya dengan cara-cara yang membingungkan.
Perilaku demikian menunjukkan adanya dua tema utama dalam perkembangan psikososial selama masa bayi, yaitu kepercayaan dan otonomi. Bayi mempelajari apa yang diharapkan dari orang-orang yang penting dalam hidupnya. Dalam perkembangan psikososial, terdapat beberapa hal penting, di antaranya emosi, temperamen, dan attachment (keterkaitan).
- Perkembangan Emosi
Emosi adalah reaksi subjektif terhadap pengalaman yang diasosiasikan dengan perubahan psikologis dan perilaku. Setiap manusia normal memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk merasakan emosi. Para bayi yang baru lahir menunjukkan ketidaksenangan mereka dengan cara yang sederhana. Mereka mengeluarkan tangis yang memekakan telinga, menendang-nendang tangan dan kaki serta mengejangkan tubuh mereka. Makna dari sinyal emosional bayi berubah-ubah. Pada awalnya menangis menunjukkan ketidaknyamanan fisik, namun di kemudian hari, menangis lebih sering bentuk ekspresi tekanan psikologis.
- Perkembangan Temperamen
Tempramen didefinisikan sebagai karakteristik seseorang, cara mendasar biologis untuk mendekati dan bereaksi terhadap orang dan situasi.Seorang anak mungkin tidak melakukan tindakan yang sama untuk semua situasi. Tempramen bukan saja caraanak mendekati dan bereaksi terhadap dunia luar tetapi juga cara mereka meregulasi fungsi mental, emosional, dan perilaku mereka. Terpramen memiliki basic emosional akan tetapi ketika emosi seperti rasa takut, gembira, dan bosan datang dan pergi tempramen cenderung konsisten dan berkesinambungan.
- Perkembangan Attachment
Bayi yang baru lahir telah memiliki perasaan sosial, yakni kecenderungan alami untuk berinteraksi dan melakukan penyesuaian sosial terhadap orang lain. Hal ini berkaitan dengan kondisi bayi yang sangat lemah pada saat lahir, sehingga ia sangat membutuhkan pengasuhan dari orang lain dalam mempertahankan hidupnya. maka dari itu, tidak heran kalau bayi dalam semua kebudayaan mengembangkan kontak dan ikatan sosial yang kuat dengan orang yang mengasuhnya terutama ibunya.
Attachment adalah sebuah istilah yang pertama kali di perkenalkan oleh J. Bowly untuk menggambarkan pertalian ikatan antara ibu dan anak.
Para ahli riset dan klinis lebih menaruh perhatian pada dua jenis ikatan, yaitu keterkaitan dengan orang tua dan keterkaitan dengan anak-anak. Sudah diakui secara luas bahwa anak-anak secara psikologis terikat kepada orang tua mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H