Mohon tunggu...
Khalishah Nurul
Khalishah Nurul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif UPI Kampus Purwakarta

Be valuable, be outstanding.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Virtual Reality Loads High Quality

22 Desember 2022   16:29 Diperbarui: 22 Desember 2022   16:57 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.2 Mengikuti Study Tour ke Kampung Naga Tasikmalaya. Dokpri

Hidup di lingkungan takkan lepas dari yang namanya interaksi antar sesama. Interaksi yang mampu menjalankan suatu hubungan terikat dan terhangat. Hubungan yang seringkali disebut pertemanan.

Memang takdirnya perkumpulan yang beranggotakan 9 orang ini tercipta. Dengan latar belakang dan sifat yang berbeda, mampu bersatu di bawah atap bernama Virtual Reality. Nama yang diusung berdasarkan awal mula yang berasal dari virtual menjadi reality (sebuah kenyataan).

Ketika orang lain berkata jika pertemanan yang berawal dari virtual akan berakhir kandas, namun penulis jamin jika Virtual Reality berbeda. Walau banyak pertikaian internal yang samar, selalu saja ada momen untuk menyatukan keberagaman di dalamnya.

Virtual Reality yang penulis lupa kapan diresmikannya, telah menjadi rumah dan tempat baru untuk penulis bercerita. Penulis merasa jika pertemanan adalah ikatan dimana nasihatnya dan omelannya adalah bentuk kasing sayang. Penulis merasakan hal tersebut setelah berada di antara 8 orang ini.


Sembilan orang dengan berbagai karakter, mampu bersatu dengan topik yang selalu bisa terkoneksi. Orang-orang tersebut di antaranya:

1. Alfi Nasthi Fauziah, sosok yang kosannya selalu menjadi basecamp ketika pengerjaan tugas. Ia pandai memasak, pandai berdandan, dan rajin dalam mengerjakan tugas. Kelebihan lainnya adalah ia selalu mengomel dengan tampang judesnya. Ia adalah bendahara dunia tabungan Virtual Reality.

2. Anita Rahmawati, ia satu kosan dengan Alfi. Jika Anita sudah tertawa, maka penulis jamin orang yang mendengarnya akan ikut tertawa. Hawa positif dan menyenangkan selalu terasa di sekelilingnya. Termasuk golongan yang sabar dan selalu mengerjakan tugas dengan rajin. Tulisan dia rapi, by the way.

3. Hanny Rahmawati, orang Jakarta yang sudah 2x pindah kosan. Ia tidak lelah pulang pergi Jakarta-Purwakarta hanya untuk menghadiri perkuliahan Bu Puji. Ia masuk golongan kalem, namun kumat terkadang. Ciri khas Hanny adalah alisnya yang cetar dengan wajah yang selalu tertutup masker. Jika ia ulang tahun, penulis sarankan belikan 10 box masker Sens*i di N*CESO.

4. Ica Nurhikmah, sang mood booster yang selalu menunjukkan wajah tersenyum di segala situasi dan kondisi. Walaupun tugasnya belum selesai, ia tetap tertawa dan bercanda. Ica memiliki jiwa tersantuy. Bahkan ia pernah menyelesaikan UAS IPS dalam hitungan jam, padahal jumlah soal dan jawaban yang terhitung panjang. Ia juga sosok yang menjadi partner ke kampus penulis karena kami selalu berangkat bersama. Penulis juga menyebutkan sebagai Titisan Roro Jonggrang, karena kemampuannya yang sat set set mengerjakan tugas yang sudah mepet deadline.

5. Nisa Nur Fauziyah, si paling gaskeun. Sosok yang lebih suka dipanggil Icha ini sangat menyukai jalan-jalan. Ia selalu menjadi pemandu kami jika ingin healing ke suatu tempat. Bahkan, kemarin ia baru saja piknik dengan teman-teman ibunya. Ia juga yang bertanggung jawab atas keberangkatan kami ke destinasi yang akan kami kunjungi pada bulan Januari 2023. Karena keahliannya yang mengatur rute perjalanan, penulis menyebutnya Pemandu Wisata Gaskeun.

6. Resa Azahra, ini dia penguasa Banjar. Resa atau akhir-akhir ini sering disebut Dik Reza adalah kawan yang saya anggap sebagai mood booster kedua setelah Ica. Hal itu dikarenakan ketika Resa mengomel, penulis bukannya takut tapi malah ingin tertawa karena melihat ekspresinya. Tidak hanya itu, rumah Resa selalu dijadikan saksi bisu perliwetan dan perbukberan.  Sekarang, dia selalu girang saat menonton serial TV Syifa.

7. Sani Irsalina, seseorang yang terkadang penulis sebut Dedek Sani adalah orang tersibuk dalam Virtual Reality. Ia menggarap banyak hal internal dan eksternal. Penulis sangat bangga dengan kemampuannya dalam mengatur waktu dan pemikiran. Penulis yakin mengelola banyak hal sangat memusingkan namun saudari Sani ini ternyata masih mampu tertawa di tengah banyaknya rapat dan asuhan. Sani termasuk ke dalam golongan sabar karena ia mampu menghadapi berbagai hal dengan ikhlas walau terkadang sampai menangis.

8. Shela Amelia, perempuan hebat yang memiliki cerita tersendiri hingga bisa sampai pada bangku perkuliahan. Penulis melihat perubahan sikap yang positif dari awal bertemu hingga sekarang. Shela satu kosan dengan Alfi-Anita dan termasuk golongan manusia rajin dalam pengerjaan tugas. Kesukaannya adalah Statistik walau kemarin ia sempat hampir kehilangan kewarasan karena data, namun penulis harap semuanya sudah aman dan sentosa. Ciri khas Shela adalah eye liner-nya. Ia pandai memakai eye liner, tidak seperti penulis.

Gambar 1.2 Mengikuti Study Tour ke Kampung Naga Tasikmalaya. Dokpri
Gambar 1.2 Mengikuti Study Tour ke Kampung Naga Tasikmalaya. Dokpri

Gambar 1.3 Potret setelah melakukan observasi ke SD untuk tugas mata kuliah. Dokpri
Gambar 1.3 Potret setelah melakukan observasi ke SD untuk tugas mata kuliah. Dokpri

Gambar 1.4 Potret lain setelah observasi ke SD untuk tugas mata kuliah. Dokpri
Gambar 1.4 Potret lain setelah observasi ke SD untuk tugas mata kuliah. Dokpri


Itulah review singkat penulis terhadap 8 orang yang selalu membersamainya. Penulis selalu merasa bersyukur memiliki mereka dengan aneka watak dan wujud yang berbeda. Sering berkumpul dan bertukar pikiran dengan mereka membuahkan hasil yang dapat penulis renungkan kembali.

Penulis ingin mengucapkan bahwa kedelapan orang-orang hebat tadi adalah orang-orang yang menjadi salah satu alasan penulis bertahan. Penulis ingin terus hidup dengan berbagai pelajaran yang bisa diambil dari Virtual Reality. Penulis harap ikatan yang terjalin di sini tidak hanya ikatan yang berorientasikan kesenangan dan tawa semata, namun penulis harap Virtual Reality akan selalu menemukan jawaban agar terus bersama untuk 10-50 tahun ke depan.

Dengan ini, penulis mengatakan jika penulis menyayangi semua anggota Virtual Reality. Walau bukan lebaran, penulis memaafkan seluruh kesalahan anggota Virtual Reality dengan ikhlas. Jaga hati, jaga iman, jaga diri. Apapun masalah yang menimpa, ingatlah kita punya Allah yang bisa segalanya. Jangan lupakan ibadah dan berbuat baik. 

Kita tidak tahu kapan ajal menjemput, oleh karena itu teruslah berbuat baik sehingga kita dapat kembali kepada Allah dalam keadaan sedang melakukan amal shaleh.

Akhir kata dari penulis yang cantik ini. Sampai jumpa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun