Mohon tunggu...
khalisa nurrifdah
khalisa nurrifdah Mohon Tunggu... Lainnya - Berkuliah di Universitas Indraprasta PGRI

halo! saya khalisa nur rifdah yang mempunyai hobi menulis!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Efek Teknologi Pada Pemerolehan Bahasa Anak di Era Digital

24 Desember 2024   14:57 Diperbarui: 24 Desember 2024   14:57 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Teknologi dan Anak Zaman Now


Zaman sekarang, teknologi udah kayak sahabat sejati, termasuk buat anak-anak. Dari nonton video seru di YouTube sampai belajar lewat aplikasi, semuanya bisa dilakukan lewat gadget. Tapi nih, pernah nggak kepikiran, teknologi ini lebih banyak bantu atau malah bikin perkembangan bahasa anak jadi lambat? Yuk, kita kupas tuntas!

Teknologi: Bikin Anak Makin Pintar atau Malah Ribet?
Sebenernya, teknologi itu nggak selamanya jelek kok. Kalau dipakai dengan cara yang benar, manfaatnya gede banget. Contohnya:

1. Belajar Jadi Asik
Banyak banget aplikasi buat anak yang bikin belajar bahasa jadi fun. Misalnya, aplikasi alfabet atau game edukasi yang ngajarin kosakata lewat animasi lucu. Anak-anak jadi belajar tanpa ngerasa kayak lagi "sekolah".

2. Kenalan Sama Bahasa Asing
Dengan teknologi, anak bisa denger lagu atau nonton video berbahasa Inggris sejak kecil. Ini bikin mereka jadi lebih peka sama pelafalan dan kosakata bahasa asing.

3. Tambah Kosakata Baru
Lewat konten-konten menarik, kayak film dokumenter atau cerita edukasi, anak bisa dapet kosakata yang mungkin nggak pernah mereka denger di rumah atau sekolah.



Tapi, Ada Sisi Negatifnya Juga!

Meski banyak manfaat, teknologi juga bisa bikin anak ngalamin beberapa kendala dalam perkembangan bahasa mereka. Contohnya:

1. Jarang Ngobrol Langsung
Kalau anak kebanyakan main gadget, interaksi langsung sama orang tua atau temen jadi berkurang. Padahal, ngobrol itu penting banget buat ningkatin kemampuan bahasa.

2. Bahasa Campur-Campur
Anak yang sering nonton konten campuran (misalnya Indonesia-Inggris) cenderung ngomong dengan gaya campur juga. Hasilnya, mereka malah bingung pakai bahasa yang bener.

3. Kata-Kata Singkat
Chatting atau ngetik di gadget bikin anak sering pake kata-kata singkatan, kayak "gw", "btw", atau "wkwk". Akibatnya, bahasa formal mereka jadi kurang terasah.

4. Fokus Terpecah
Konten di gadget yang serba cepat bikin anak susah fokus sama pembelajaran yang lebih serius. Misalnya, belajar susunan kalimat yang panjang jadi terasa berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun