Serang, 26 Desember 2024-Â Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) pada tahun 2024, menandai langkah strategis negara ini untuk memperkuat pengaruhnya di kancah global. Keanggotaan Indonesia dalam kelompok ekonomi dan politik ini membuka peluang besar dalam memperkuat posisi diplomatik, meningkatkan perekonomian, dan memperluas jejaring kerjasama internasional.
BRICS, yang sejak awal dibentuk untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dengan ekonomi yang tumbuh pesat, kini menjadi platform penting dalam politik global. Dengan masuknya Indonesia sebagai anggota penuh, negara ini memperoleh kesempatan untuk berkolaborasi dengan kekuatan-kekuatan besar dunia dalam berbagai sektor strategis.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki PDB lebih dari $1,3 triliun pada 2024, menjadikannya salah satu kekuatan ekonomi utama di kawasan Asia Pasifik. Posisi ini semakin diperkuat dengan keikutsertaan Indonesia dalam BRICS, yang membuka akses negara ini pada pembiayaan besar untuk proyek infrastruktur, energi, dan teknologi.
Keanggotaan dalam BRICS memperkuat posisi Indonesia dalam memanfaatkan berbagai fasilitas ekonomi yang ditawarkan kelompok ini. Salah satunya adalah Bank Pengembangan BRICS, yang dapat mendanai proyek-proyek penting di Indonesia, seperti pembangunan infrastruktur dan pengembangan sektor energi. Ini akan menjadi pendorong utama untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
BRICS menawarkan lebih dari sekadar keuntungan ekonomi; kelompok ini juga merupakan forum strategis untuk meningkatkan peran Indonesia dalam diplomasi global. Indonesia dapat menggunakan keanggotaannya untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dalam berbagai forum internasional, termasuk PBB dan WTO.
Meski penuh peluang, keanggotaan Indonesia dalam BRICS juga dihadapkan pada tantangan besar, terutama dalam menjaga keseimbangan hubungan dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, serta negara-negara anggota BRICS yang memiliki kepentingan geopolitik yang beragam. Indonesia perlu memastikan bahwa kepentingan nasional tetap terjaga, dengan tetap mengedepankan prinsip kemerdekaan, non-intervensi, dan kerja sama saling menguntungkan. Keberhasilan Indonesia dalam menavigasi dinamika ini akan menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi yang ditawarkan BRICS
Keanggotaan Indonesia dalam BRICS merupakan titik balik dalam kebijakan luar negeri Indonesia. Dengan potensi ekonomi yang besar dan posisi strategis di kawasan Indo-Pasifik, Indonesia siap memasuki era baru yang lebih dinamis dalam percaturan politik dan ekonomi global. Dengan pendekatan yang hati-hati namun ambisius, Indonesia dapat memanfaatkan keanggotaan BRICS untuk memperkuat posisi diplomatiknya, memperbaiki kesejahteraan nasional, dan berperan aktif dalam menentukan arah masa depan dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H