Mohon tunggu...
Khalisah PradiptaAnggraeni
Khalisah PradiptaAnggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saat ini merupakan mahasiswa Universitas Airlangga yang terdaftar di Fakultas Kedokteran Hewan Program Studi Kedokteran Hewan. Memiliki minat dalam bidang penulisan artikel maupun jurnal serta gemar membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengisi Kemerdekaan dengan Pemuda Peduli HAM

22 Agustus 2023   20:23 Diperbarui: 22 Agustus 2023   20:30 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikenal sebagai zamrud khatulistiwa, negara agraris, negara maritim, dan negara kepulauan, itulah Indonesia. Pada tahun 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa terdapat 17.001 pulau di negara kita tercinta ini. Banyaknya jumlah pulau, tentu sebanding dengan banyaknya budaya yang terdapat di Indonesia. Sebagai negara yang beragam, Indonesia tentu  dapat menjadi lebih sensitif mengenai hal tentang kebangsaan dan sangat sering bersinggungan dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Menurut John Locke, Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang dibawa sejak lahir secara kodrat melekat pada setiap manusia dan bersifat mutlak atau tidak dapat diganggu gugat. Di Indonesia keadaan, Hak Asasi Manusia (HAM) diatur dalam berbagai instrumentasi hukum yang dapat berlaku di bidang nasional maupun internasional, yaitu:

  • Konstitusi dan Hukum Nasional

 HAM di Indonesia dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), Pasal 28A hingga 28J UUD 1945. Pasal tersebut secara khusus mengatur  tentang HAM, termasuk hak atas hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk tidak diperbudak, hak atas persamaan di depan hukum, dan lain-lain.

  • Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

Komnas HAM merupakan lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia.. Lembaga ini berperan dalam menginvestigasi dugaan pelanggaran HAM dan memberikan rekomendasi kepada pemerintah.

  • Keterbatasan dan Tantangan

Meskipun ada upaya untuk mematuhi standar HAM internasional, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan dalam penegakan HAM. Beberapa masalah mencakup kasus pelanggaran HAM masa lalu, perlindungan terhadap hak-hak minoritas, kebebasan berpendapat, kebebasan pers, dan perlindungan terhadap hak-hak pekerja.

  • Kebebasan Beragama

Indonesia mengakui beragam agama dan keyakinan. Namun, terdapat kasus-kasus pelanggaran HAM terkait kebebasan beragama, seperti penindasan minoritas agama di beberapa daerah.

Berbagai konflik terkait Hak Asasi Manusia (HAM) pun masih sering terjadi di Indonesia. Beberapa contohnya adalah pelanggaran HAM yang terjadi di masa lampau seperti konflik papua dan konflik timor leste, kekerasan gender, hak bermasyarakat, hak beragama, hak minoritas, kekerasan seksual, dan kekerasan dari aparat. Untuk menegakkan, memenuhi, dan melindungi Hak Asasi Manusia (HAM) diperlukan tindakan dan upaya yang dilakukan oleh kolaborasi dari pemerintah, lembaga, dan masyarakat. Beberapa langkah dan komponen dalam penegakan pemenuhan dan perlindungan HAM meliputi:

  • Undang-Undang dan Hukum

Pembuatan, implementasi, dan penegakan undang-undang yang melindungi hak-hak asasi manusia adalah langkah utama. Ini termasuk konstitusi, hukum pidana, hukum perdata, dan hukum internasional yang mengatur HAM. Undang-undang ini harus jelas, tidak diskriminatif, dan sesuai dengan standar internasional.

  • Lembaga Pemantau

Pemerintah dan masyarakat perlu membentuk lembaga-lembaga independen, seperti komisi HAM, yang bertugas memantau pelaksanaan dan pelanggaran HAM. Lembaga-lembaga ini dapat memberikan rekomendasi, menyelidiki kasus, dan memberikan laporan publik.

  • Pendidikan dan Kesadaran

Meningkatkan pemahaman tentang HAM di kalangan masyarakat, termasuk aparat penegak hukum, sangat penting. Program pendidikan dan kesadaran dapat membantu mengurangi pelanggaran HAM karena masyarakat akan lebih sadar akan hak-hak mereka dan tanggung jawab untuk melindungi hak-hak orang lain.

  • Akses kepada Keadilan

Membuat sistem peradilan yang efektif dan adil untuk mengadili pelanggaran HAM penting. Ini termasuk memastikan bahwa ada pengadilan independen dan adil, serta mekanisme yang memungkinkan korban mendapatkan kompensasi dan pemulihan.

  • Pengawasan Internasional

Kerjasama dengan organisasi internasional, seperti PBB dan lembaga regional, juga penting. Mereka dapat memberikan dukungan, pemantauan, dan dorongan untuk memastikan penegakan HAM di tingkat global.

  • Penegakan Melalui Diplomasi

Negara-negara dapat menggunakan diplomasi untuk mendorong negara lain agar mematuhi standar HAM internasional. Ini dapat dilakukan melalui dialog bilateral, tekanan diplomatik, dan sanksi ekonomi.

  • Perlindungan Terhadap Aktivis dan Pelapor

Membuat lingkungan yang aman bagi aktivis HAM, jurnalis, dan pelapor adalah bagian penting dari penegakan HAM. Mereka seringkali berisiko tinggi dalam mengungkap pelanggaran HAM dan mereka harus dilindungi dari ancaman dan intimidasi.

  • Penyelidikan dan Pengadilan

Penyelidikan yang tulus dan efektif terhadap pelanggaran HAM serta pengadilan yang adil terhadap pelaku sangat penting. Ini memastikan bahwa mereka yang melanggar HAM dihadapkan pada akibat hukum yang sesuai.

  • Penyelesaian Damai

Dalam beberapa kasus, penyelesaian damai dan rekonsiliasi bisa menjadi pilihan untuk memulihkan masyarakat setelah pelanggaran HAM. Ini mungkin melibatkan mekanisme perdamaian, kompensasi bagi korban, dan tindakan rekonsiliasi.

Lalu, apa peran para pemuda Indonesia dalam menjaga penegakan, pemenuhan, dan perlindungan hak asasi manusia?

  • Memulai semua dari diri sendiri. Hak Asasi Manusia (HAM) sejatinya merupakan hal yang sudah didapatkan oleh setiap manusia sejak dirinya lahir dan berlaku hingga dirinya wafat. Jika pemuda sadar akan pentingnya keberlakuan Hak Asasi Manusia (HAM) pada setiap orang, maka dengan sendirinya pemuda tersebut akan semakin memanusiakan manusia, dan dapat mengurangi krisis Hak Asasi Manusia (HAM) di negara ini.
  • Menggunakan berbagai media untuk menyuarakan penegakan HAM. Di zaman sekarang ini, banyak sekali alternatif yang dapat digunakan untuk menyuarakan pendapat. Tak hanya dengan berdemonstrasi secara langsung, pemuda dapat mengerahkan suaranya melalui media online. Selain itu, pemuda dapat juga menuangkan aspirasinya melalui tulisan yang berisi karya opini lainnya, serta dengan mencapai prestasi setinggi mungkin hingga aspirasinya dapat terdengar.
  • Jika telah menyadari begitu besar keterkaitan Hak Asasi dengan Manusia itu, secara langsung kepedulian akan muncul dan timbul perasaan ingin melindungi hal tersebut karena Hak Asasi Manusia (HAM) bukanlah milik orang-orang bermateri atau orang tertentu saja, Hak Asasi Manusia (HAM) adalah milik semua manusia.

Indonesia merupakan negara yang didominasi oleh usia produktif, terutama usia remaja. Oleh karena itu, remaja sebagai agent of change diharapkan dapat melakukan perubahan sehingga Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia dapat semakin dihargai dan Indonesia dapat semakin maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun