Pada akhir-akhir ini ramai dibicarakan dan maraknya di tengah masyarakat tentang pentingnya toleransi dalam beragama. Dalam islam mempunyai pedoman bahwa agama (Kepercayaan) tidak boleh dipaksakan. Dan Sebagaimana tercatat pada al-Qur'an , semua orang berhak memilih agama yang diyakininya dalam individu masing-masing. Tercantum pada surat al-Kafirun ayat 6 yang berbunyi atau "Untukmu Agamamu dan Untukku Agamaku".
Didalam agama juga dianjurkan untuk umatnya agar menjadi yang terbaik, yaitu saling mengenal, memahami, menghargai, mengasihi, dan saling tolong menolong dalam berbuat kebaikan. Semua umat beragama, wajib untuk menunjukkan sikap&perilaku yang terbaik sesuai dengan perintah ajaran agama masing-masing.
Toleransi ini merupakan bagaimana cara bersikap untuk saling menghargai & menghormati sesama umat manusia dengan agama yang beragam. Tidak peduli terhadap agama apa yang dianut, setiap orang selayaknya dapat saling menghargai satu dengan yang lainnya. Sikap toleransi dapat menghindari terjadinya diskriminasi , walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat.
Cara yang bisa kita kita lakukan untuk meningkatkan toleransi sosial untuk diri sendiri dan orang lain adalah dengan kenali diri sendiri, pahami perbedaan, jalin persahabatan dengan orang yang berbeda, dan membuka pikiran . oleh karena itu sebenarnya, bukan perbedaan agama yang dipersoalkan tetapi prilaku yang merugikan dan mengganggu itulah yang selalu menjadikan orang atau sekelompok orang tidak bertoleransi.
Tinjauan umum toleransi dalam tentang kebebasan adalah kebebasan untuk memeluk agamannya masing-masing. Karena semua agama mengajarkan kebaikan. Di dalam Al-Qur'an secara jelas menyatakan bahwa tidak ada paksaan untuk memeluk agama Islam, telah dijelaskan dalam Q.S. al-Baqoroh/2: 256
Kemudian, ada salah satu hadits yang disabdakan oleh Rasulullah SAW yang bermakna "Agama yang paling dicintai Allah adalah agama yang berorientasi pada semangat mencari kebenaran dengan cara toleran dan lapang".
Toleransi merupakan hal yang harus diperjuangkan di Indonesia. Sebab, banyak sekali kasus intoleransi yang masih kita jumpai saat ini dimana lingkungan pendidikan menjadi salah satu faktor terjadinya urgensi toleransi di Indonesia.
Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Dikehidupan sosialnya, manusia membutuhkan interaksi yang baik antar sesamanya, dan dalam upaya untuk menjamin kedamaian dan ketertiban sosialnya dalam berinteraksi, manusia membutuhkkan adanya toleransi.
Apa sih toleransi itu?Â
Kata toleransi sendiri diambil dari bahasa latin, yaitu dari kata "Tolerare" yang berarti bersabar atau menahan diri. Jadi bisa diartikan bahwa toleransi merupakan suatu sikap seseorang yang bersabar dan menahan diri didalam berinteraksi dengan cara saling menghormati dan menghargai setiap perbedaan antarindividu maupun antar kelompok dalam upaya untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial seperti perdebatan dan pertikaian dikarenakan beberapa perbedaan. Sedangkan dalam pandangan Islam, toleransi sendiri disebut sebagai tasamuh. Kata tasamuh berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti murah hati atau lapang hati yang jika diartikan berarti suatu sikap bermurah hati atau berlapang hati yang diberlakukan dalam interaksi sosial dengan saling memahami dan menghargai setiap perbedaan antar sesama.
Toleransi ini bukan hanya baru diterapkan di masa-masa ini saja, melainkan sudah terdapat dari sejak zaman klasik dulu dan mungkin itu juga yang menjadi salah satu penyebab keberadaannya eksistensi kita sebagai manusia di era milenial ini.Â
Dalam sejarah,Negeri kita ini sendiri juga merupakan Negara yang menjunjung tinggi semangat toleransi. Hal tersebut bisa dibuktikan dari semangat toleransi yang ditunjukkan para pahlawan kita disaat memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Mereka merupakan individu yang memiliki perbedaan di berbagai hal. Seperti asal usul, bahasa, bahkan pola dalam berpikir. Tetapi mereka memilih untuk menurunkan ego masing-masing dan saling bermusyawarah dalam melakukan setiap hal demi kepentingan kemerdekaan bangsa ini. Tetapi seiring berjalannya waktu, beberapa orang diantara masyarakat kita memilih untuk menjadi pribadi individualis yang hanya mementingkan dirinya sendiri.
Disusun oleh :
Kelompok 5
- Lusi Rahmawati
- Dhea Amalia
- Nurul Setiawati
- Tria SulistiawatiÂ
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRIÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H