"BRANA?!" teriak Areum terkejut melihat seorang pria berdiri dihadapannya. "Aku kembali! terima kasih Areum!" jawab Brana menjawab kekejutan Areum. "Ternyata... selama ini aku mempunyai kembaran, dan aku tidak tahu?" ujar Areum masih terkejut atas kehadiran kembarannya itu.Â
"Iya, aku dahulu ditakdirkan oleh kerajaan untuk menggantikan ayah sebagai pemimpin, namun Kang Patih tidak menyukaiku" jawab Brana. "Hah.... tidak menyukaimu bagaimana? bukannya Kang Patih paman kita untuk menggantikan ayah kelak?" ujar Areum kebingungan. "Kang Patih ingin mengambil alih kerajaan untuk mengambil segala kekayaannya.Â
Karena itu, aku dikutuk olehnya untuk selalu membawa keburukan kemanapun aku pergi. Namun, hal itu tidak cukup baginya. Disimpanlah aku didalam goa ini sebagai ukiran tanpa jalan keluar apapun" jawab Brana menjelaskan. Areum menyadari bahwa pamannya itu tidaklah sepantasnya menjadi pewaris tahta dengan ikhtiarnya yang jahat itu.
Bergegaslah Areum dan Brana kembali ke kerajaan. Sampainya mereka disana, para rakyat terkejut melihat kehadiran Brana di kerajaan. Menganggap dirinya telah menghilang jauh dari kerajaan. Areum dan Brana langsung menjumpai ayahnya menjelaskan semuanya yang telah terjadi terhadap Brana dan ikhtiar jahat Kang Patih.Â
Kang Patih dipanggil oleh Raja Ingmas untuk mencari tahu kebenaran ikhtiarnya itu. Setelah deselidiki oleh para anggota kerajaan, ditemukan Kang Patihlah yang selama ini memberikan ramuan kedalam makanan raja untuk membuatnya sakit secara perlahan. Kang Patih akhirnya mengakui perbuatannya itu dan ikhtiarnya untuk mengambil semua kekayaan kerajaan untuk dirinya sendiri.Â
Dihapuslah semua kutukan Brana dan dikutuklah Kang Patih oleh Raja Ingmas sebagai ukiran didalam goa ditemukannya Brana. Kang Patih kini tidak bisa berulah lagi meruntuhkan Kerajaan Aguna. Berkat semangat dan keberanian Areum serta kuas ajaibnya, kini Kerajaan Aguna telah berada di tangan Brana yang akan membawa kerajaan menuju kemenangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H