Mohon tunggu...
Khalindiya Adiiba
Khalindiya Adiiba Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Antusias dengan musik, perfilman, dan kesenian.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Putri dengan Kuas Ajaib

29 Maret 2024   21:30 Diperbarui: 29 Maret 2024   21:38 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "BRANA?!" teriak Areum terkejut melihat seorang pria berdiri dihadapannya. "Aku kembali! terima kasih Areum!" jawab Brana menjawab kekejutan Areum. "Ternyata... selama ini aku mempunyai kembaran, dan aku tidak tahu?" ujar Areum masih terkejut atas kehadiran kembarannya itu. 

"Iya, aku dahulu ditakdirkan oleh kerajaan untuk menggantikan ayah sebagai pemimpin, namun Kang Patih tidak menyukaiku" jawab Brana. "Hah.... tidak menyukaimu bagaimana? bukannya Kang Patih paman kita untuk menggantikan ayah kelak?" ujar Areum kebingungan. "Kang Patih ingin mengambil alih kerajaan untuk mengambil segala kekayaannya. 

Karena itu, aku dikutuk olehnya untuk selalu membawa keburukan kemanapun aku pergi. Namun, hal itu tidak cukup baginya. Disimpanlah aku didalam goa ini sebagai ukiran tanpa jalan keluar apapun" jawab Brana menjelaskan. Areum menyadari bahwa pamannya itu tidaklah sepantasnya menjadi pewaris tahta dengan ikhtiarnya yang jahat itu.

Bergegaslah Areum dan Brana kembali ke kerajaan. Sampainya mereka disana, para rakyat terkejut melihat kehadiran Brana di kerajaan. Menganggap dirinya telah menghilang jauh dari kerajaan. Areum dan Brana langsung menjumpai ayahnya menjelaskan semuanya yang telah terjadi terhadap Brana dan ikhtiar jahat Kang Patih. 

Kang Patih dipanggil oleh Raja Ingmas untuk mencari tahu kebenaran ikhtiarnya itu. Setelah deselidiki oleh para anggota kerajaan, ditemukan Kang Patihlah yang selama ini memberikan ramuan kedalam makanan raja untuk membuatnya sakit secara perlahan. Kang Patih akhirnya mengakui perbuatannya itu dan ikhtiarnya untuk mengambil semua kekayaan kerajaan untuk dirinya sendiri. 

Dihapuslah semua kutukan Brana dan dikutuklah Kang Patih oleh Raja Ingmas sebagai ukiran didalam goa ditemukannya Brana. Kang Patih kini tidak bisa berulah lagi meruntuhkan Kerajaan Aguna. Berkat semangat dan keberanian Areum serta kuas ajaibnya, kini Kerajaan Aguna telah berada di tangan Brana yang akan membawa kerajaan menuju kemenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun