Peeps! Siapa disini yang suka makan ikan?
Ikan menjadi salah satu komoditas yang dimanfaatkan manusia sebagai pemenuhan kebutuhan gizi sebab mengandung banyak protein dan asam lemak esensial yang berguna bagi tubuh. Asam lemak esensial merupakan asam lemak yang tidak dapat disintesis oleh tubuh. Sebagian besar ikan mengandung omega 3 dan 6 yang merupakan asam lemak esensial sehingga ikan dapat menjadi sumber lemak baik bagi tubuh. Ikan memiliki 90% kandungan protein biologis yang mana mudah dicerna oleh tubuh. Selain itu, ikan juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti Fe, K, Mg, vitamin A, dan vitamin D. Tak heran jika hasil laut satu ini digemari banyak lapisan masyarakat, terlebih lagi ikan memiliki citarasa yang segar dan daging yang lembut.
Dilansir dari web data Indonesia, jumlah produksi ikan pada 10 tahun terakhir berkisar antara 15 hingga 23 juta ton. Banyaknya produksi ikan ini dapat menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat dan sumber devisa negara apabila hasil tangkapan ikan mendapat penanganan dan pengelolaan pascapanen yang baik. Sayangnya, ikan memiliki sifat yang mudah rusak (perishable). Kerusakan yang umum terjadi pada ikan antara lain, brust belly, gaping otot, memar, dan kebusukan. Kerusakan tersebut ujungnya akan membawa dampak negatif bagi konsumen sebab ikan telah mengandung banyak mikroba dan tak layak konsumsi.
Oleh sebab itu, penting bagi konsumen untuk mengetahui bagaimana cara pemilihan ikan segar dan penyimpanan ikan secara tepat. Ikan segar dicirikan dengan mata yang bening, warna insang yang merah, terdapat lendir alami, memiliki kulit yang terang, sisik melekat kuat, bau yang khas dan segar. Tips termudah, yakni cobalah menekan bagian daging ikan. Apabila tidak terdapat bekas jari pada tubuh ikan, maka ikan tersebut masih segar. Namun, apabila terdapat bekas jari pada tubuh ikan dapat dikatakan bahwa ikan tersebut tak lagi segar
Ikan tersebut sesegera mungkin diolah. Sebelum diolah atau disimpan, ikan telah dicuci bersih terlebih dahulu, dikeluarkan isi perutnya, dan pastikan kulit ikan telah bersih dari sisik. Apabila ingin disimpan, ikan dapat ditempatkan pada kontainer/box makanan dan disimpan pada lemari pendingin (refrigerator) bagian laci atas pada suhu sekitar 4C. Ikan dapat tahan 2-3 hari apabila disimpan di refrigerator. Selain itu, pembekuan ikan dapat dilakukan dengan penyimpanan ikan pada freezer. Ikan yang disimpan di freezer dengan suhu mencapai -18 C memiliki ketahanan yang lebih lama, kurang lebih 3 bulan. Proses thawing pada ikan dari freezer dapat dilakukan dengan defrosting pada refrigerator selama 1 hari sebelum diolah. Defrosting juga dapat dilakukan dengan microwave.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H